happy reading ❤
.
.
langit mulai gelap, namun tidak ada satupun yang menerima Reno bekerja, alasan penuh atau tidak memenuhi kategori. Reno tidak mungkin salah dalam memilih tempat melamar pekerjaan nya, ia akan memastikan bahwa segala kategori dapat ia sanggupi, dan untuk urusan kuota pekerja ia juga sudah memastikan belum ada yang lulus untuk dipekerjakan maka dengan begitu masih ada kuota yang tersisa
terakhir, supermaket kecil yang berada dijalan gelap dan sepi, sebenarnya ini daerah sewaan rumah yang tergolong murah dan yeah.. tidak cukup terkenal jadi ia pikir kehadirannya dipekerjaan ini bisa membantu untuk meningkatkan kualitas supermaket sekalipun itu berada di jalan yang jarang sekali orang lewat
Natha merapatkan tubuhnya, ia merinding. merasakan hawa-hawa tidak enak hingga matanya bergerak kesana kemari, mewaspadai sekitar mereka. berbeda dengan Reno, ia hanya tersenyum dan mengelus punggung kekasihnya.
"tidakkah disini menyeramkan? kamu yakin bakal kerja disini kalo kamunya diterima?" ungkap Natha yang sedari tadi tidak tahan berdiam-diaman
"kenapa? kamu merasa tidak nyaman" langkah Reno berhenti begitu juga Natha
"uhm yaa.. sedikit" tangan Reno terangkat, mengusak rambut halus perempuan-nya, menatap mata itu dengan tatapan sayang. ia kemudian menggenggam tangan Natha, mengelus jemari yang terlihat pas digenggaman nya, ia tersenyum.
"baiklah, kita pulang. ingin makan sesuatu?" keduanya berbalik ke tempat Reno memarkirkan motor nya
"mau mi saja, mi amang-amang yang di pinggir jalan sana" Reno mengangguk sambil menaiki motor kemudian memasangkan helm nya juga Natha
"alright, eskrim sebagai penutup? yay or nay?"
"yaayy!!" tangan nakal itu mencolek hidung indah kekasihnya dengan mudah karena Natha yang lebih pendek 10 cm dari dirinya. keduanya tertawa lantas segera meninggalkan jalanan yang sepi itu dengan motor yang melaju santai
(◍•ᴗ•◍)❤
"papa pulang malam ini?" keduanya sudah tiba di depan rumah Natha, lebih tepatnya masih diluar pagar. lampu rumah nya masih menyala pertanda bahwa orang tua Natha belum kunjung tidur, atau mungkin hanya papa Natha saja
"iya, kita harus pisah nya di depan pagar :( tapi apa bisa kita vidcall nanti? maksudku kalo kamu ga sibuk.." Reno tampak berpikir, ia sudah tidak sibuk dengan olimpiade dan lain-lain, hanya menunggu ujian kenaikan kelas saja
"aku sibuk apa? kamu tuh sibuk, kerja ga besok?" Natha mengangguk. Reno menarik pinggang kekasihnya itu, berniat melihat wajah Natha lebih dekat.
bahkan digelap pun ia masih memancarkan sinarnya sendiri.
"iyaa aku kerja besok. ih kamu tuh sebenernya sibukk, cuma sok-sokan gabut" Natha mencolek hidung mancung Reno, si empu hanya tertawa ringan dan mengelus punggung tangan Natha yang ada diwajahnya.
"hhahaha, sibuk nyari kerja sih iya" Natha tampak berpikir dengan Reno yang menyandarkan kepalanya diceruk leher kekasihnya itu
"hmm, kalau kerja di kafe yang sama aja gimana?" hembusan nafas Reno yang sedikit bergetar karena tawa kecil nya membuat tubuhnya merinding
"kaya nya aku buka joki aja deh, lumayan" sautnya, masih dengan mata yang terpejam.
"ah iya benerr.. sama kalo ada beasiswa ntar urus aja ya sayang" Reno mengangguk, namun tak lama ia tersadar dengan panggilan 'sayang' dari Natha. ia menjauhkan kepala nya menatap terkejut pada Natha
KAMU SEDANG MEMBACA
my girl
Teen Fictionintinya Reno jatuh cinta lagi setelah sekian lama. "kak, izin jatuh cinta sama lo ya" "ck, gue nolak- tapi lo juga bakal maksa ujungnya" [bahasa baku - non baku] [warn! 18+] > jaga-jaga aja [gxg] [fluff] [maybe lil bit angst] [konflik ringan 😷] WA...