PART 6. TERPESONA ?

5 1 0
                                    

Sebelum lanjut scroll, aku boleh minta emot 🔥nya gak?.

Jangan lupa komen di setiap kalimat ya! Votenya juga, jangan lupa ya para readersku tersayang😚

Oke gass ngeungg...🚗🚗

Happy reading💚

Bulan menghentikan aktifitas menyapu kelasnya, hari ini ia memang berinisiatif membersihkan kelas seorang diri. Lagi pula hari ini ia tidak bekerja.

Bulan meletakkan sapunya, beralih mengambil tasnya. Meninggalkan kelas yang terasa sunyi, selama berada di koridor bulan terus menunduk.

Bulan melewati lapangan dengan tenang, masih banyak murid seperti dirinya yang sibuk latihan basket dan cheerleader.

Bulan mendongak melihat langit yang tampak mendung, kakinya melangkah cepat menuju sepedanya terparkir.

Dengan ayunan kaki cepat,  bulan mengendarai sepedanya meninggalkan sekolah. Berharap hujan turun setelah ia sampai di rumah.

Sayangnya harapan Bulan sirna saat merasakan rintik hujan yang semakin deras, Bulan mengarahkan stir sepedanya menuju salah satu tokoh yang sedang tertutup.

Setelah memarkirkan sepedanya, bulan buru-buru melangkah menuju kios itu. Mengeluarkan buku dari tasnya dengan panik, melihat bukunya masih aman akhirnya bulan mendesah lega.

Syukurlah.

Bulan mengambil kantong kresek yang selalu ia bawa di dalam tasnya, mengeluarkannya lalu memasukkan tasnya kedalam kantong kresek yang berukuran besar itu.

Selagi menunggu hujan redah, bulan memeluk tasnya erat. Dinginnya hujan saat ini membuat ia kedinginan dengan tubuh yang bagian atasnya basah karena terkena air hujan.

Brum..brum..

Bulan menoleh menatap kearah jalan yang nampak sunyi, mata bulan perlahan menyipit seiring cahaya kendaraan mengenai matanya.

Brak!

Mata bulan kembali membola dengan sempurna, bibirnya terbuka lebar pertanda ia terkejut.

Sepedanya yang tengah terparkir di hadapannya kini ambruk dengan posisi miring, tanah yang basah membuat sepeda bulan jadi kotor karena mengenai becek-nya jalanan yang basah.

Pengendara motor yang menabrak sepeda bulan turun sembari melepas helmnya kesal. Mata bulan kembali bertemu dengan tatapan tajam langit yang kini melangkah mendekatinya.

"Sepeda rongsokan lo ngehalangin jalan gue!"

Bentakan langit membuat bulan terkejut, "a-aku minta maaf, langit. T-tapi..aku udah parkir sepeda aku di pinggir kok, m-motor kamu yang salah jalan.." meski tergagap bulan berhasil memprotes ucapan langit yang menyalahkan dirinya.

Tangan langit terkepal disisi tubuhnya, dengan langkah pelan ia berjalan mendekati bulan yang kini juga bergerak mundur menghindarinya.

"Lo berani ngelawan gue?!"

"A-aku...."

Tak!

Kaki bulan tersandung oleh pondasi yang bertingkat, membuat matanya kembali melebar bersiap merasakan sakit di tubuhnya saat jatuh.

Hap!

Tangan kekar milik langit melilit pada pinggang ramping bulan, membuat mata mereka kembali bertemu.

Keduanya tenggelam dengan fikiran masing-masing, sampai akhirnya bulan sadar dan mendorong tubuh langit pelan.

"M-maaf langit, aku salah."

Wajah langit kini berubah kaku dengan suasana canggung yang mereka hadapi. Bulan menunduk memeluk tasnya erat, tubuhnya bergetar takut memikirkan hal-hal buruk yang kemungkinan akan ia hadapi karena melawan ucapan langit.

Tanpa sepatah-kata langit bergerak mundur lalu kembali menaiki motornya, menembus hujan dengan fikiran yang melalang buana.

***

Langit menggosok rambutnya yang basah karena baru saja mandi, fikirannya kembali melayang pada kejadian dimana mata indah bulan bertemu dengan matanya.

Indah?

Apa ia tidak salah fikir? Sejak kapan dirinya terpesona hanya dengan menatap mata seseorang?.

Apa? Terpesona?

Apa dirinya baru saja terpesona oleh tatapan gadis pemulung itu? Terpesona?.

Langit berdecak pelan, tatapan gadis itu membuatnya gusar sekaligus tenang di waktu bersamaan.

Jantungnya berdetak tidak normal saat memeluk gadis itu tadi, bahkan ia sampai membisu dan tidak tahu harus melakukan apa selain melarikan diri tadi.

Pengecut.

Ia baru saja melarikan diri dari seorang gadis, hanya karena jantungnya berdetak tidak normal?.

Langit mengernyit, apa dirinya punya riwayat jantung? Setau dirinya ia sama sekali tidak memiliki penyakit yang serius, kedua orang tuanya juga tidak memiliki riwayat penyakit yang serius.

Langit duduk di atas ranjang tempat tidurnya, tangannya terulur mengambil hp miliknya yang berada di atas nakas.

Langit berdehem pelan sebelum akhirnya mendekatkan ponsel-nya ke depan bibirnya.

"Ekhm...oke google...apa ada penyakit yang menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dari biasanya?".

Drrtt...

"Apa kah yang anda maksud hotdog?"

Langit mengernyit mendengar ucapan mbak google, "maksud saya, apakah ada penyakit yang menyebabkan jantung berdetak tidak normal?".

Drrtt...

"Selain itu, ada beberapa manfaat dari mengonsumsi buah pir."

Langit memberengut kesal, sembari menatap layar ponselnya yang menampilkan rentetan manfaat mengonsumsi buah pir.

"Tolol! Yang gue maksud, apa penyebab jantung berdetak tidak normal, GOBLOK?! BUKAN MANFAAT BUAH PIR!!"

Langit nyaris membentak ponselnya sendiri, dengan gerakan kesal ia melempar ponselnya di atas ranjang.

"Menurut alodokter, Jantung berdebar bisa disebabkan oleh banyak hal, baik yang sifatnya ringan maupun serius..."

Langit menoleh buru-buru mengambil ponselnya kembali, "..salah satu penyebab sederhana dari jantung berdebar adalah gaya hidup, seperti olahraga intensif, rasa cemas, kurang tidur atau kelelahan, kebiasaan merokok, serta konsumsi minuman beralkohol, kafein, dan makanan pedas."

Langit mengerjab pelan sebelum akhirnya tersenyum miring, YA! BISA SAJA JANTUNGNYA BERDETAK TIDAK NORMAL KARENA CEMAS ATAU OLAHRAGA?.

Bukannya tadi ia baru saja bermain basket? Pasti karena itu! Tidak mungkin bukan, karena gadis pemulung itu?.

***

Tbc..

Yang sabar ya, lang! Mbak google mah gitu, suka jahilin orang ganteng...xixixi😆

DITULIS,
3 AGUSTUS 2021
DIPUBLIKASIKAN,
1

7 AGUSTUS 2021

secretwriter.

Strong girl, moonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang