PART 7. DIA GADIS YANG HEBAT

8 1 0
                                    

Wait.

Sebelum lanjut scroll, aku mau tau kalian baca SGM ini lewat jalur mana?

Tiktok kah?

Mandiri kah?

Atau rekomendasi dari temen?

Oh iya, jangan lupa buat vote cerita SGM ya!

Makasih buat yang udah vote!

Lanjutt deh...gas ngeung🚗..

Happy reading💚

Bulan menggosok kompor dapur dengan kain basah, bibirnya membentuk sebuah senyuman melihat kerja kerasnya.

Kingclong!

Disaat ia sibuk memandangi dapur yang bersih, Bintang masuk dengan kening mengerut kesal.

Sesaat Bulan memandangi wajah Kakaknya, namun kembali menunduk saat mata tajam Bintang tertuju padanya.

Tak.

Perhatian Bulan teralihkan saat mendengar sesuatu yang di letakkan di atas meja, Bunda Pelangi datang dengan sebuah kantong berisi buah dan roti.

"Mukanya kok di tekuk gitu? Kenapa hm?" Tanya Pelangi pada Bintang.

Bintang menghela nafas pelan, "gak papa."

Setelah mengatakan dua kalimat tersebut, Bintang melangkah meninggalkan dapur dengan susu kotak rasa coklat di tangannya.

Perhatian Pelangi teralihkan pada Bulan yang kini tersenyum menatapnya, "udah bersih?".

"Iya, Bunda."

Pelangi mengangguk dengan senyum tipis di wajahnya, "ya sudah, terimakasih ya."

Bulan tersenyum semakin lebar, perlahan kepalanya mengangguk mengiyakan ucapan Pelangi, "iya, Bunda."

Melihat senyum di wajah Bulan semakin melebar membuat senyum tipis Pelangi menghilang, ia mengalihkan perhatiannya dari Bulan yang masih berdiri di sisi kompor.

Rasanya masih sama, luka lamanya sama sekali belum sembuh, dan senyuman itu terlihat sama dengannya, membuat hatinya kembali teriris.

Sedangkan Bulan yang masih berdiri di sisi kompor perlahan mendekat ke arah meja makan, mengatur buah serta roti yang Pelangi bawa tadi.

Salah satu anggota keluarga yang tidak begitu sinis padanya hanyalah Pelangi, meski terkadang Pelangi enggan menatapnya tetap saja Bulan merasa bersyukur.

Pelangi mungkin bukan Ibu kandungnya, tapi rasanya sisi lembut yang Pelangi berikan beberapa kali membuat Bulan tau arti dari kasih sayang seorang Ibu.

"Bund.."

Ucapan Bulan terhenti saat Pelangi melangkah meninggalkannya, terkadang Pelangi memang seperti ini padanya.

Seperti menghindar dan tidak ingin dekat dengannya, itu yang membuat Bulan kecewa dan harus menelan kenyataan bahwa tidak ada yang benar-benar menyayanginya di dunia ini.

***

Tak.

Tak.

Tak.

"Bawain keperpustakaan," kata Aurora seraya memberikan 3 buku tebal pada Bulan.

Bulan yang sudah menerima buku Aurora mengangguk patuh, namun sebelum benar-benar melangkah Aurora kembali berujar.

"Siapa yang nyuruh lo pergi sekarang? Noh! Ambil tuh yang di atas meja sana," ujar Aurora menunjuk ke arah beberapa buku yang berada di atas mejanya.

Strong girl, moonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang