Hari ini Freya sudah siap dengan seragam sekolah barunya. Rambut yang dibiarkan tergerai dengan jepit rambut bermotif pita yang diletakkan disamping poninya.
Freya melihat dirinya di cermin, ia menambah sedikit lip balm di bibirnya. Freya tersenyum melihat dirinya dan bergegas turun kebawah."PAGI SEMUA"
"Pagi juga princess bunda"
Freya menghampiri Bima dan Dewi untuk mencium pipi mereka,dan duduk di sebelah Arkan yang masih setia dengan wajah datarnya.
"Bangkan, Freya berangkat bareng sama bangkan ya"
"Bareng ayah" bukan Arkan yang menjawab melainkan Bima.
"Tapi Freya maunya sama bangkan" rengek Freya. Bima mengembuskan nafas pasrah, seperti ia kalah saing dengan anaknya.
"Baiklah"
"Thank you Ayah"
*********
Sesuai keinginan Freya, saat ini ia dan abangnya baru saja sampai di sekolah dengan montor andalan Arkan tentunya. Saat Freya membuka helemnya, banyak yang memandanginya dengan iri sekaligus bingung. Jelaslah, Arkan saja hampir tidak pernah memboncengi perempuan, ia sedikit anti dengan perempuan. Menurutnya perempuan itu aneh dan ribet, namun itu semua tidak berlaku bagi bunda dan Freya.
"Bangkan, Freya keliatan aneh ya, Freya kok di liatin gitu"
"Gak usah dipedulikan" Arkan segera menggandeng tangan Freya untuk menuju ke ruang kepala sekolah. Ia akan kembali ke kelasnya setelah mengantar Freya dengan selamat wal'afiat.
Freya memainkan jarinya guna meredakan rasa gugup. Sekarang ia sedang menuju ke kelas barunya dengan wali kelas yang jalan didepannya.
Ketika sampai di depan kelas, Freya mendengar kebisingan namun semua lenyap saat wali kelasnya masuk. Freya melihat ke atas dan menemukan tulisan XI IPS 4."Gak beda jauh dari kelas sebelumnya" gumamnya.
Freya mulai memasuki kelas saat guru memberi isyarat untuk ia masuk. Freya melihat sekeliling kelasnya yang dipenuhi murid, tapi lebih banyak laki-lakinya. "Kan bener, gak jauh beda sama kelas sebelumnya" batin Freya.
"Halo semua, saya Freya Jinara Danendra. Salam kenal ya" tidak lupa Freya memberikan senyum ramahnya.
Salah satu cowok mengacungkan jari tangan."Jadi pacarku yuk"
"Basi lu"
"Dasar play boy"
"Hadapi gue dulu"
"Pergi Sono"
"Gila Lo"Freya hanya mampu tersenyum canggung mendengar bisingan di kelas ini.
"SUDAH DIAM!"
"Maaf ya Freya, kelas ini emang suka ngoceh mohon dimaklumi. Sekarang kamu duduk sama..... Jiyara"
Perempuan yang dipanggil namanya pun mengacungkan jarinya dan tersenyum manis. Freya duduk di sebelah Jiyara, ia memperhatikan sekeliling dengan canggung.
"Hai, gue Jiyara panggil aja Ara" Freya memberikan senyum manisnya, jika dilihat dari dekat, Freya rasa Ara termasuk orang rajin.
"Semuanya tolong perhatikan"
~~~~~~~~
Terdengar bel istirahat berbunyi,kelas terlihat mulai sunyi karena semua murid berlarian menuju kantin.
Freya melihat cewek yang duduk di bangku depannya memutar kursi mereka."Hai Freya, kenalin nama gue Jeyra panggil aja Yera. Kalo ini si tukang makan"
"Gue punya nama, gue Graciella panggil Ella" Ella menatap tajam Yera karena mengumbar kedok buruknya, ia kan ingin dikenal sempurna oleh Freya.
Yera menjitak kepala Ella karena risih dengan tatapan Ella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di nikahin
ChickLit"Pasti kakak lagi haid makanya dari tadi sensi mulu jawabnya" "Heh! lu kira gue cowok apaan.mana ada laki-laki bisa haid, yang ada itu menghasilkan sperma" ucap Rey. "Sperma itu apa" mendengar pertanyaan polos Freya membuat Rey tersenyum penuh arti...