Sampainya mereka di depan pagar rumah, Mitsuya segera menghentikan motor Impulse kesayangannya secara perlahan.
Dan entah kenapa hal itu berhasil membuat dahi (Name) mengernyit dalam.
"Kok berhenti didepan? Kenapa ga sekalian di masukin kedalam?"
Batinnya berucap heran.
Namun keheranan itu segera ia tepis jauh-jauh karena ia harus segera turun.
Tanpa pikir panjang, (Name) pun turun dari motor dan berlenggang pergi meninggalkan sang Kakak yang masih duduk diatas motor tanpa mengatakan sepatah kata apapun.
Mitsuya menghembuskan nafas lelah. Ia paham betul dengan apa yang adiknya ini rasakan sekarang.
Dipijatlah pelan pangkal pelipis hidungnya sebelum kemudian menyeru nama sang adik pelan.
"Ano, (Name)"
Sang empu berhenti melangkah. Menoleh kebelakang dengan satu alis yang terangkat keatas.
"Aku ga pulang kerumah ya"
"Kenapa?"
"Ada urusan penting di markas"
"Apa kau tidak berniat untuk melihat Mana Luna sebentar saja?"
Gaya bicara (Name) berubah drastis. Tidak ada kata manis dan panggilan Taka-nii yang menyertai setiap ucapan seperti dulu.
Bahkan nada bicaranya terdengar sangat dingin. Membuat Mitsuya paham betul bahwa adiknya ini sudah sangatlah kecewa.
Tapi apalah daya ia? Apa yang bisa ia lakukan disaat situasinya sedang seperti ini?.
"Tidak bisa, besok saja"
(Name) memicingkan matanya dalam sebelum berbalik dan kembali berjalan pergi untuk masuk kedalam rumah.
"Terserah."
Kasarnya yang dibalas raut wajah sedih oleh sang Kakak.
Mitsuya pun kembali melajukan motor Impulsenya untuk menuju ke markas Toman dan bertemu dengan seseorang disana.
Sementara itu didalam rumah (Name).
Kepulangan gadis itu disambut hangat oleh kedua bocah mungil yang sepertinya sedang bermain dokter-dokteran di dalam ruang tengah.
Sejenak hati (Name) dibuat menghangat oleh perilaku keduanya.
Begitu lucu dan juga menggemaskan.
"Kalian lanjutlah bermain ya, Nee-san mau masak buat makan malam nanti, oke?"
"Okei Nee-san!~"Balas mereka serempak.
"Ano, Nee-san, dimana Onii-chan?"
Pertanyaan Mana berhasil membuat langkah (Name) yang hendak pergi ke kamar seketika terhenti.
Tubuhnya ia putar balik seraya menampakkan senyum manis walau terkesan dipaksakan.
"Taka-nii sedang ada urusan.. jadi mungkin tidak pulang untuk hari ini"Balas (Name) lembut.
"Souka? Okei~"
(Name) kembali melangkah menuju kamar. Berniat membersihkan diri sebentar lalu ia akan memasak untuk makan nanti malam walau tanpa adanya Mitsuya diantara mereka.
"Sialan! Salah bukannya minta maaf malah main pergi aja!"
Rutuknya kesal.
ΔΔΔΔΔ
Diatap gedung yang sudah terbengkalai, seorang pria bertubuh semampai berdiri.
Menatap lurus kebawah dimana padatnya para pengguna jalan Tokyo serta lalu lalang kendaraan berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗠𝗬 𝗬𝗘𝗟𝗟𝗢𝗪╵ˢ.ᵐᵃⁿʲⁱʳᵒᵘ
Romance❱ 𝘀𝗮𝗻𝗼 𝗺𝗮𝗻𝗷𝗶𝗿𝗼𝘂 ⩩ 𝗺𝘆 𝘆𝗲𝗹𝗹𝗼𝘄 ──; ✰, sejatinya kau adalah mentari yang menyinari ruang temaramnya. .... kau adalah kau. dan dia adalah dia kalian berbeda. ...