(Name) berjalan dengan wajah cemberut di sepanjang koridor sekolah. Bisikan-bisikan jelek mulai menggema seiring dengan kaki mungil itu melangkah.
Tapi seolah acuh, gadis ayu itu tidak menggubris dan bahkan mengabaikan keberadaan para sampah masyarakat seperti mereka disana.
(Name) berjalan sembari menahan sakit yang ia rasakan di area perut dan entah kenapa kini suhu tubuhnya kian meninggi dan tubuhnya gemetar.
Padahal (Name) sudah sarapan pagi bersama Mana dan Luna tadi. Tapi entah kenapa tubuhnya masih terasa lemas dan juga bergetar hebat.
Kini manik (Name) menyapu bersih setiap inci lorong koridor besar sekolah ini. Mencari sosok sang Kakak yang semalaman penuh tak pulang kerumah ataupun memberi kabar keberadaannya.
Dan yang jelas, (Name) merasa kesal soal itu.
Kini sepasang manik kristal berhenti kala menangkap sesosok pria yang begitu ia kenal dan ia kagumi.
Bukan sang Kakak, melainkan wakil ketua di geng Toman itu sendiri.
Dialah Ryuguji Ken. Atau kerap kita sapa dengan Draken.
Segeralah (Name) menghampiri pria besar itu yang tengah berjalan seorang diri dan entah ingin kemana.
"Ken-nii!!"
Serunya lantang membuat orang-orang disana berbisik-bisik pelan
"Lihat lihat, latchurnya umat lagi"
Mereka semua mengatai dan menjuluki (Name) si gadis murahan.
Sang pria berhenti berjalan. Menoleh kebelakang dimana sudah ada (Name) yang menatapnya sumringah.
"Ah, (Name) ternyata"
(Name) cengegesan.
"Are? Emma dimana?"
"Emma demam. Jadi mungkin tidak masuk sekolah hari ini"
"Souka? Sayang sekali.. Padahal hari ini aku ingin kerumahnya"
"Oh, soal itu. Tadi Emma berpesan padaku, kalo kau mau datang, datang saja. Dia menunggumu"
"Hee? Honto? Baiklah! Aku akan datang setelah jam sekolah berakhir"
Draken tersenyum sipu kala melihat tingkah laku dan gaya bicara (Name) yang seperti anak kecil.
"Lalu? Bagaimana perkembangannya?"
Pertanyaan Draken itu sempat membuat (Name) sedikit tersentak sebelum kemudian raut wajahnya berubah masam.
"Si sialan itu slalu membuatku kesal! Aku menyerah!"
Draken terkejut mendengar penuturan spontan dari (Name).
"Eh? Menyerah?"
"Ya! Aku sudah tak tahan lagi di aniaya seperti itu sama dia!"
"Aniaya?"
"Ya! Dia menganiaya ku!"
"A-aku tidak mengerti"
"Tak perlu mengerti. Ken-nii itu bego jadi percuma saja menjelaskannya"
"A——"
(Name) kembali cemberut dan langsung membuang muka lesu. Memutar bola matanya malas kearah lain dimana ia dapat melihat sang kakak yang lagi-lagi tengah berjalan berdua dengan seorang gadis.
Eh tunggu, Kakak?.
Spontan manik (Name) dibuat melotot tajam olehnya.
"Itukan cewek kemarin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗠𝗬 𝗬𝗘𝗟𝗟𝗢𝗪╵ˢ.ᵐᵃⁿʲⁱʳᵒᵘ
Romance❱ 𝘀𝗮𝗻𝗼 𝗺𝗮𝗻𝗷𝗶𝗿𝗼𝘂 ⩩ 𝗺𝘆 𝘆𝗲𝗹𝗹𝗼𝘄 ──; ✰, sejatinya kau adalah mentari yang menyinari ruang temaramnya. .... kau adalah kau. dan dia adalah dia kalian berbeda. ...