♨ 20

783 150 7
                                    

"Aku yang ngajak (Name)-chan kemari. Kenapa? Gasuka?"

Emma yang tahu akan kekesalan sang Kakak langsung menyela omongan.

Mendengar itu Mikey hanya bisa berdecih kasar sembari memalingkan muka kearah lain.

"Trus? Kenapa masih diem? Sana. Buatin kami minum"

Reflek Mikey menatap kaget sang adik. Merasa harga dirinya direndahkan karena baru saja ia diperintah layaknya seeorang babu.

Sumpah.

Untung adik. Kalo itu Draken pasti udah Mikey tendang trus pecat jadi asistennya.

"Buat sendiri kan bisa?"

Tolak Mikey.

"Kan aku lagi sakit? Yakali nyuruh (Name)-chan. Dia kan tamu"

Lagi-lagi Mikey dibuat terpojok dengan omongan Emma.

Karena tak ingin menambah dosa, akhirnya Mikey memutuskan untuk menurut dan beranjak pergi menuju dapur.

Emma nampak cekikikan melihat Kakaknya yang seperti lagi nahan amarah.

"(Name)-chan kesini jalan ya? Trus kok bisa tau rumahku?"

Tanya Emma seraya menempatkan diri duduk di samping gadis ayu itu.

(Name) yang grogi langsung seketika jawab gelagapan.

"G-gak kok. Diantar Mitsuya tadi, mangkanya tau"

Emma ber-oh ria.

"E-emm itu, apa gapapa Mikey-nya disuruh-suruh gitu"

"Gapapa, dia udah biasa disuruh-suruh pas di rumah"

"A-ah, gitu ya"

"Ngomong-ngomong (Name)-chan tenang aja. Jangan grogi gitu. Masalah Mikey biar aku yang urus"

"Em iya. Kalian apa cuma tinggal berdua?"

"Ah, gak kok. Ada kakek. Cuma beliau lagi pergi keluar"

Sekarang gantian (Name) yang ber-oh ria.

"Maaf ya.. (Name)-chan kesini akunya malah sakit.. "

Mendengar itu (Name) jadi merasa tak enak hati. Merasa bersalah karena kedatangannya malah membuat Emma merasakan hal demikian.

"G-gak kok! Malahan kalo Emma mau istirahat ya istirahat aja gapapa. Aku bisa nlpn Mitsuya buat jemput kesini"

Emma cengengesan, "Udah kenyang istirahat seharian. Jenuh tau di kamar terus"

"Tapi tetep aja. Yang namanya sakit ga boleh di paksain buat keluar rumah"

"Iya si.. Mangkanya gamau sakit"

Kemudian datanglah Mikey dengan membawa  sebuah nampan diatas tangannya.

Pria dengan tatapan masam itu berjongkok meletakkan nampan berisikan dua cangkir minuman hangat di atas meja kaca yang bulat.

Kemudian bangkit lagi lalu melirik sinis kearah kedua gadis yang masih dengan antengnya duduk di kursi sofa.

"Apa nih?"

Ujar Emma seraya meraih cangkir didepannya.

"Teh."

Balas Mikey ketus.

Kemudian pria itu berbalik. Hendak pergi meninggalkan kedua gadis yang saat ini tengah menguji kesabarannya.

"Mau kemana?"

Tapi suara Emma lebih dulu mendului, membuat langkahnya terhenti.

"Ruangan ku"

Balasnya lalu melesat pergi begitu saja.

𝗠𝗬 𝗬𝗘𝗟𝗟𝗢𝗪╵ˢ.ᵐᵃⁿʲⁱʳᵒᵘTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang