J A U - 둘

1.3K 146 19
                                    

Yibo pulang menggunakan motor balap kesayangannya. Wajahnya cemberut dan suasana hatinya sedang tidak bagus.

"Aku pu-...."

"Ah, pada siapa aku harus memberitahu hal semacam ini?" tanya Yibo sambil terkekeh karena mengingat bahwa dirinya hanya tinggal sendiri di rumah sederhana milik Ibunya.

Yibo berjalan menuju dapur dan mencuci tangannya. Menyiapkan piring dan kemudian membuka makanan yang sudah dia beli. Hidup mandiri sepertinya sangatlah sulit, terlebih dia harus bekerja paruh waktu untuk membiayai pengobatan Ibunya.

Yibo makan dengan cepat dan kemudian bergegas mandi. Yibo bersiap untuk bekerja namun suara telepon mengusiknya.

"Wei?" tanyanya.

"Apa kau masih lama? Aku harus segera pulang, istriku sedang sakit," tutur pihak lain.

"Hyung, aku akan segera tiba 10 menit lagi," ucap Yibo dan mematikan ponselnya. Dengan cepat dirinya mengendarai motor kesayangannya dan sampai di sebuah cafe sederhana.

Yibo turun dari motornya dan memasukki cafe melalui pintu belakang. "Hyung, pulanglah biar aku dan Haoxuan yang melakukannya," ucapnya menepuk pundak pria bermarga Kim tersebut.

"Maaf merepotkan. Aku pergi," ucapnya kemudian meninggalkan dua pemuda yang tengah bersiap memakai seragam kerja mereka.

"Apa ada masalah disekolah?" tanya Haoxuan seorang pemuda dengan wajah tampan dan senyuman seperti iblis pencabut nyawa.

"Tidak," jawab Yibo singkat.

"Lo kira gue gak tahu tampang bohong lo? Apakah ada masalah disekolah?" tanya Haoxuan yang sudah selesai memakai seragam.

Yibo tidak menjawab.

"Sepertinya benar. Bukankah gue pernah bilang buat ngelupain manusia brengsek itu??" tanya Haoxuan membuat tatapan Yibo sendu.

"Gue tahu itu sulit tapi cobalah lakukan itu untuk diri lo-... ah, tidak. Demi Bibi Xuan Lu," tutur Haoxuan, kemudian menepuk pundak rekannya dan pergi menuju kasir.

"Bagaimana bisa gue ngelupain dia? Dia cinta pertama gue," gumam Yibo dan tanpa sadar menangis. Yibo mengusap air matanya, namun bukannya berhenti malah kini kian menjadi.

***

Xiao Zhan kini tengah memakai pakaian santainya dan menuju cafe langganannya. Biasanya dia akan berkunjung akhir pekan tapi kini dia ingin mengunjungi di hari biasa.

"Selamat datang," sapa seorang pemuda bernametag Haoxuan dengan ramah.

Xiao Zhan memilih tempat favoritenya---didekat jendela.

"Bo, itu," tunjuk Haoxuan pada meja yang ditempati Xiao Zhan. Yibo mengangguk paham dan mengambil memo serta penanya.

"Maaf tuan, anda ingin pesan apa?" tanya Yibo seraya menatap memonya.

"Say-...."

"Wang Yibo?" tanyanya memastikan.

"Ya, itu nama sa-...Xiao Zhan?" ucap Yibo tidak percaya melihat Xiao Zhan yang tengah duduk dihadapannya.

Seketika suasana menjadi canggung.

"Zhan-ge!" panggil seseorang membuat keduanya menoleh.

"Oh, Lu Si," ucap Xiao Zhan lembut membuat Yibo ingin bundir rasanya.

Yibo berbalik dan meninggalkan keduanya. Yibo menyerahkan pena dan memo-nya kemudian menunjuk pada meja yang tadi dia hampiri. "Mereka akan memesan sebentar lagi, gue pengen kekamar mandi," jelas Yibo membuat Haoxuan paham.

Just As Usual [ZhanYi] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang