J A U - 하나

2.4K 161 13
                                    

Hari yang cerah membuat hati para siswa dan siswi yang baru saja masuk sekolah setelah liburan berbunga-bunga, namun tidak dengan pemuda dengan wajah datar yang terlihat sangat tampan dan dingin berjalan bak pangeran memasuki gedung sekolah.

Semua wanita maupun pria berbisik-bisik tentangnya dan memuji betapa tampannya sang pangeran sekolah. Dia sangat terkenal di kalangan kakel maupun adkel bahkan para guru pun tahu tentangnya. Bagaimana tidak, dia adalah siswa terpintar di sekolah dengan kepintaraan diatas rata-rata---sangat pintar.

Dia melangkahkan kaki memasukki kelas dan melirik sekilas kearah meja milik seseorang. Dia ingin bertanya namun dia tahan. Menghela nafas dan kembali menuju mejanya. Manik kelamnya menatap penuh harap pada gerbang sekolah yang terlihat dari jendela kelasnya.

Seorang wanita dengan wajah cantik memasukki sekolah menggunakan mobil mahalnya. Wajah mungilnya dengan bibir yang dipoles pewarna merah membuatnya tampak begitu elegan. Beberapa siswa laki-laki mulai menggodanya namun dia tidak peduli dan tetap berjalan dengan santai, bahkan siswi-siswi menatap penuh kagum padanya dan merasa insecure seketika.

Pemuda yang sedari tadi memperhatikan jendela tersenyum tipis melihatnya. Seseorang datang menghampirinya membuat sang pemuda menoleh.

"Zhan, di panggil keruang guru," ucapnya membuat pemuda bernama lengkap Xiao Zhan berdiri dan melangkahkan kaki menuju kantor.

Wanita tadi berpapasan dengan Xiao Zhan. Namun Xiao Zhan tidak terlalu memperhatikan dan berjalan terus menuju kantor.

"Zhan-ge," panggilnya membuat Xiao Zhan menghentikan langkahnya dan menatap wanita itu.

"Zhao Lu Si?" tanya Xiao Zhan sembari membaca nama yang tertera di seragam sang wanita.

"Senang bertemu denganmu lagi," ucapnya seraya mengulurkan tangannya membuat Xiao Zhan menjabatnya dan mengangguk. Semua siswa dan siswi yang awalannya berniat menarik Zhao Lu Si untuk menjauh dari Xiao Zhan karena pasalnya Xiao Zhan paling tidak suka diusik jika tidak penting, tapi sepertinya niat mereka terhentikan melihat balasan Xiao Zhan.

"Saya harus pergi," jelas Xiao Zhan dan meninggalkan Zhao Lu Si yang tengah tersenyum manis bahkan siswa disana sepertinya akan terkena serangan jantung akibat senyuman manis Zhao Lu Si.

Zhao Lu Si melangkahkan kakinya menuju ruang kelas yang sudah diberitahu guru padanya, dengan senyum yang senantiasa terlukis di wajah manisnya.

***

Xiao Zhan tengah menatap datar pada guru dihadapannya yang senang sekali membuang waktu berharganya.

"Ah, Zhan. Maafkan saya, ini buku absennya," ucapnya setelah selesai berbicara pada rekannya, membuat Xiao Zhan ingin sekali memenggal kepalanya jika bisa.

Xiao Zhan mengambilnya dan membungkuk hormat sebagai formalitas, kemudia meninggalkan kantor menuju kelas. Bel kelas berbunyi namun Xiao Zhan tidak peduli, dia berjalan dengan santai menyusuri lorong yang sudah sepi. Derap kaki milik seseorang terdengar memenuhi lorong.

"Sial, kenapa harus terlambat?" gumamnya sambil berlari dan tanpa sengaja menabrak seorang pemuda yang tengah membawa buku tebal.

'Bruk'

Keduanya terjatuh, yang satu mengumpat dan yang satu hanya menghela nafas kasar. Yang ditabrak menatap pada sang pelaku dengan tatapan terkejutnya.

"Kau?!" teriak mereka bersamaan ketika saling menatap.

Awali harimu dengan senyuman, tapi apakah sesial itu aku karena mengawali hari dengan mengumpat dan berteriak? Batin pihak lain.

Xiao Zhan sudah bangun terlebih dahulu dan pergi begitu saja meninggalkan pihak lain.

Just As Usual [ZhanYi] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang