Seminggu berlalu. Xiao Zhan dan Yibo juga mengikuti pelajaran seperti biasa. Namun ada perbedaan dari keduanya membuat teman sekelasnya kebingungan. Pasalnya Yibo yang terkenal takut akan Xiao Zhan kini malah sedang bermanja-manja pada Xiao Zhan, parahnya Xiao Zhan juga memanjakan Yibo.
Hei ada apa ini?!
Yibo merasakan mual dari kemarin sehingga dia selalu meminta ijin pergi kekamar mandi. Guru yang mengajar pun bingung karena raut Yibo terlihat sangat pucat dan selalu bolak-balik kamar mandi.
"Kamu sakit?" tanya Guru bahasa sama Yibo yang dari tadi bolak-balik kamar mandi.
"Gak tau, Bu. Perut saya ngerasa pusing sama mual," ucapnya membuat gurunya mendesah.
"Zhan, anterin ke UKS," titah guru bahasa.
Temen-temen sekelas yang langsung kicep. Mereka saling pandang.
"Bu, biar saya aja." Ziyi mengangkat tangannya. Dia takut kalau dua mahluk ini bakalan konslet, dan dugaannya....
"Baik, Bu."
Salah.
Xiao Zhan langsung nyamperin Yibo membawanya ke UKS. Yang lain cuman cengo ngelihat kelakuan mereka berdua, emang sih dari seminggu yang lalu anehnya tapi ini sih parah.
Dokter yang mengecek Yibo bukanlah dokter sekolah, melainkan dokter pribadi keluarga Xiao. Ck, crazy rich.
Yibo cuman diem aja. Dia gak paham jadi dia diem daripada dimarah sua-...eh? Emang Yibo sama Xiao , Zhan punya hubungan?
Yibo langsung murung, dia lupa bahwa dia sebatas one night stand bukan calon istri. Yakin 100% kalau Yibo habis Xiao Zhan bosen dan merasa puas, nyecampakin dirinya.
"Tuan muda, seperti perkiraan anda. Dia tumbuh dengan baik disini, untuk lebih lanjutnya saya meminta anda membawa Yibo ke rumah sakit," ucapnya seraya tersenyum membuat Xiao Zhan ikut tersenyum meski sangat tipis.
"Kalau begitu saya permisi."
Hening. Setelah kepergian dokter pribadi keluarga Xiao, suasana UKS menjadi canggung dan hening.
Yibo memecamkan matanya dan tanpa sadar menarik tangan Xiao Zhan dan menggengamnya, kemudian tertidur setelahnya.
Xiao Zhan menggenggam tangan Yibo yang lebih kecil darinya, mengusapnya dengan lembut, menyalurkan perasaan hangat yang ada pada dirinya.
"Just As Usual."
"You always make me happy."
***
Sepulang sekolah Xiao Zhan langsung mengantar Yibo menuju rumah sakit dan dengan cepat hasilnya keluar.
"Apa itu?" tunjuk Yibo pada layar monitor yang berada disampingnya.
Sang dokter terkekeh sedang kan Xiao Zhan mengelus puncak kepala Yibo.
"Anak kita," ucap Xiao Zhan lembut.
Yibo kaget. Matanya berkaca-kaca. Itu anaknya dan Xiao Zhan? Lalu setelah ini apa? Dia dicampakan?
"Baiklah. Aku permisi sebentar."
Dokter meninggalkan pasangan itu karena merasakan hawa yang kontras.
"Aku akan menggugurkannya," ucap Yibo datar dan dingin membuat Xiao Zhan menengang sempurna.
"Apa maksudmu?" tanya Xiao Zhan kebingungan.
"Kau akan mencampakanku setelah menghancurkanku bukan? Maka untuk apa aku merawat benihmu?" tanya Yibo dengan lirih, air mata lolos dan jatuh membasahi pipinya.
"Dengarkan aku dan berhenti menangis!" bentak Xiao Zhan membuat Yibo terkejut dan gemetar ketakutan.
Xiao Zhan mengusap kasar wajahnya. Jadi selama ini bocah ini tidak peka akan perasaannya? Sungguh, bodoh!
Xiao Zhan menangkup wajah Yibo. Mengecup bibir manis yang menjadi candu baginya.
"Dengarkan aku, Yibo. Aku Xiao Zhan mencintaimu melebihi apapun, maka dari itu aku menghancurkan adikku karena dia mengambilmu dariku, paham? Jadi, anak ini jangan kau gugurkan. Aku sudah melamarmu dan meminta restu," jelas Xiao Zhan lembut membuat Yibo menatap tidak percaya.
"Sudah meminta restu?" gumam Yibo yang diangguki oleh Xiao Zhan.
"Ibu mertua sudah menyetujuinya, jadi Yibo jangan gugurkan anak kita," ucap Xiao Zhan seraya mengelus perut rata Yibo.
"Kita?" gumam Yibo kemudian menangis haru. Xiao Zhan makin panik melihat Yibo menangis.
"Ah, apa aku salah bicara?" tanya Xiao Zhan seraya meluk Yibo dan mengusap punggung sempit itu dengan lembut.
Yibo menggeleng dan mengeratkan pelukkannya.
Kita, adalah kalimat yang ku harapkan darimu. Bahkan jika rasa sakit yang kau berikan selama ini, hanya dengan kata kita membuatku semakin jatuh dalam pelukanmu, batin Yibo. Dia sangat senang, kehadiran bayinya dan Xiao Zhan membawanya dalam ikatan yang selama ini hanya imajinasi baginya.
Nak, tumbuhlah dengan baik. Jadilah kebanggan Ayahmu, karena jika tidak Ibu akan menghancurkanmu, batin Yibo mengancam pada janin yang ada dalam perutnya.
Tbc
Yuan Up cerita yang udh ada stoknya aja dulu, soalnya ini tugas kayak air, mengalir terus.
Sekian dari saya. Salam manis dari Yuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just As Usual [ZhanYi] ✔
Fanfic"Saya benci orang seperti anda." Beberapa kalimat yang terlontar dari bibirnya membuat berandalan sepertinya mengubur perasaan dalam-dalam dengan sangat apik. Siapa sangka jika pihak lain tidak bermaksud demikian, akan tetapi nasi sudah menjadi bub...