Pernikahan yang dinantikan akhirnya tiba. Dengan background bukit serta danau menambah kesan elegan dan segar dari pernikahan mereka. Ada beberapa hal yang berbeda dari pernikahan mereka. Apalagi kalau bukan pakaian yang dikenakan para tamu.
Teman sekelas mereka hadir dengan seragam sekolah, hebat bukan? Begitu juga para guru yang serempak menggunakan seragam kerja mereka.
Mereka semua terlihat menikmati acara pernikahan ini. Acara ini adalah acara penenang bagi seluruh siswa yang akan ujian beberapa minggu lagi. Namun di acara ini mereka bisa melupakan keluh kesah mereka sejenak.
Para guru awalnya merasa canggung namun akhirnya mereka menikmati konsep dari acara ini yang memang dirancang khusus untuk menenangkan pikiran.
Terlihat Yu Bin berdiri di depan seraya memperhatikan sekitar. Dia tidak ingin acara Tuan Mudanya hancur nantinya. Yixing terlihat duduk dengan santai sembari berbincang dengan Xuan Lu.
Xiao Zhan tiba dengan kemeja berwarna putih dibalut dengan blazer berwarna gold. Dia menghampiri mertua dan Ayahnya yang sedang berbincang.
"Menantu terlihat sangat tampan hari ini," puji Xuan Lu kemudian berdiri dan membenahi tata blazer Xiao Zhan.
Xiao Zhan tersenyum tipis melihat tingkah mertuanya.
Disisi lain. Yibo tengah gugup setengah mati. Sudah berapa kali dirinya mengelap peluh yang tiada henti bercucuran. Haoxuan tidak henti-hentinya membenahi pakaian yang dikenakan Yibo.
"Lo duduk gak! Capek gue, ngikutin Lo mondar-mandir," bentak Haoxuan membuat Yibo langsung duduk dikursinya.
"Nah, gitu. Printer."
"Pinter, Xuan!" teriak Yibo membuat Haoxuan menutup kedua telinganya.
Haoxuan kali ini ikut bercermin, membenahi tatanan baju seragam sekolahnya. Oh, ayolah Haoxuan itu berbeda sekolah dari Yibo jadi wajar jika dirinya ingin tampil baik.
"Berhentilah merias diri. Yang nikah itu gue, bukan lo." Ingatkan Haoxuan untuk menahan emosinya karena anak itu berkata benar kali ini, meski menyakitkan.
"Ayo," ajak Haoxuan ketika menerima pesan dari Xuan Lu.
Haoxuan kembali membenahi tatanan Yibo membuat Yibo tersenyum tipis dan kemudian menggandeng lengan Haoxuan. Haoxuan ikut tersenyum, dia menjadi wali dari Yibo, sungguh rasanya sangat haru melihat sahabatnya menikah.
Suasana yang tadinya ramai mendadak hening ketika melihat Haoxuan dan Yibo berjalan bergandengan. Semua mata tertuju pada Yibo yang terlihat sangat cantik dengan balutan blazer berwarna senada dengan Xiao Zhan. Tangan kiri Yibo dengan meremat sebuket bunga mawar putih. Dia benar-benar gugup sehingga rasanya kakinya seperti jelly.
Xiao Zhan tertegun dengan paras Yibo. Tersenyum tipis melihat rona merah pada pipi Yibo. Haoxuan menahan tangan Yibo agar bisa tetap berdiri dan berjalan beriringan. Dia merasa seperti Ayah yang akan melepas anaknya menikah, padahal dirinya sendiri belum menikah.
Perlahan namun pasti Yibo mulai memberanikan diri melihat kedepan, melihat masa depannya yang tengah menantinya dengan tatapan hangat.
Haoxuan mengambil tangan Yibo yang dia gandeng dan menaruhnya di tangan Xiao Zhan untuk digenggam. Haoxuan mengulas senyuman tulus.
Yibo berdiri berdampingan dengan Xiao Zhan. Menatap mantap kedepan dan mengucapkan janjinya.
Akhirnya acara yang paling ditunggu tiba juga.
"Cium!"
"Cium!"
Seru hadirin layaknya menati adegan epic dari kisah romantis tom and jerry kelas mereka. Sungguh mereka tidak menyangka jika Xiao Zhan yang terkenal dingin dan kejam ternyata menyukai Yibo yang merupakan anak urakan yang doyan tawuran. Mereka yang mendapatkan undangan saja terkejut ketika membaca isinya. Apalagi pakain mereka serempak menggunakan seragam sekolah. Ah, jika diingat mengapa mereka memilih pakaian sekolah? Apa ada alasan khusus? Jawabannya iya, mereka ingin pernikahan kedua rival ini menjadi pernikahan yang tidak terlupakan termasuk oleh mereka sendiri.
Xiao Zhan mendekat pada Yibo. Tangannya terulur menangkup wajah Yibo. Yibo memejamkan matanya ketika merasakan nafas hangat Xiao Zhan menerpa wajahnya.
'Cup'
Xiao Zhan mengecup kening Yibo membuat sorakan dari salah satu hadirin.
"Di bibir, bodoh!"
Mereka menatap Yixing yang tengah mengumpat pada anaknya sendiri dan membuat suasana seketika menjadi ricuh akibat suara tawa yang terdengar serempak.
Xiao Zhan mengulang adegannya dan dengan perlahan mengecup bibir tebal Yibo yang menjadi candu baginya. Kecupan itu berlangsung lama membuat para tamu yang jomblo merasa iri.
"Yak! Setidaknya berperikejombloan kalian. Mentang-mentang sudah nikah!" umpat Haoxuan yang menatap kesal dua pasangan yang sudah sah tersebut.
Yibo dan yang lainnya terkekeh geli melihat tingkah Haoxuan yang seperti netizen.
Belum sempat mereka menyorakan selamat suara tembakan mendahului mereka.
Sangat nyaring, membuat mereka menutup kedua telinga mereka. Xiao Zhan memegangi dadanya yang terkena timah panas dan perlahan-lahan jatuh berlutut. Yibo langsung menghampiri Xiao Zhan dengan wajah paniknya. Sedangkan yang lain langsung tiarap.
"Lu Si!" teriak Yixing ketika melihat bajingan kecil itu menampakkan wajahnya.
Xiao Zhan meremat dadanya dan memberi kode pada Yu Bin untuk menarik Yibo menyingkir dari sini, tentu saja Yibo memberontak merasa tidak adil jika dirinya meninggalkan Xiao Zhan.
"Yibo, sayang aku kembali," ucap Lu Si seraya berjalan tertatih-tatih. Darah merembes dari bagian bawahnya dan mengalir di kaki Lu Si. Wajahnya urakkan dan pakaiannya terlihat seperti pasien rumah sakit.
Xiao Zhan menghalangi Lu Si untuk mendekati Yibo yang sudah berada dibawah perlindungan Yu Bin serta Ayahnya.
Lu Si berdecih pelan dan menjongkokkan dirinya dihadapan Xiao Zhan yang tengah berlutut. Lu Si menodongkan senjatanya pada dahi Xiao Zhan membuat Yibo panik.
"Mengapa kamu panik? Bukankah dia yang menghancurkan kita?" tanya Lu Si bingung melihat reaksi Yibo.
"Jika sekali kamu melukai Xiao Zhan. Aku, Wang Yibo, bersumpah akan membuatmu hidup seperti dineraka!" teriak Yibo berusaha memberontak dari cengraman HaoXuan dan Yixing.
"Hah?"
"Terkejut, hm?" tanya Xiao Zhan ketika melihat raut Lu Si yang perlahan-lahan berubah menjadi raut kecewa.
"Ge, caramu bermain benar-benar kotor." Lu Si menatap tajam Xiao Zhan dan bersiap menarik pelatuknya sebelum Xiao Zhan dengan cepat menepis pistol milik Lu Si dan mengarahkan pistol miliknya pada Lu Si.
"Sudah ku bilang. Aku tidak akan segan melukaimu," ucap Xiao Zhan seraya mencengkaram salah satu bahu Lu Si dan meremasnya dengan keras, membuat Lu Si meringis. Xiao Zhan bangkit dan langsung menghempaskan tubuh Lu Si. Tubuh Lu Si langsung ditangkap oleh Yu Bin.
Yu Bin berbisik tepat disamping telinga Lu Si. "Seharusnya kau tidak menggugurkan janinmu. Aku sudah katakan bahwa aku siap menjadi Ayah dan menikahimu. Kini tidak ada alasan bagiku untuk menolongmu." Yu Bin menyeret Lu Si keluar dari tempat tersebut dan membawanya ke kantor polisi.
Yibo berlari menghampiri Xiao Zhan yang tengah membenahi blazernya. Yibo membolak-balikan badan Xiao Zhan, memastikan Xiao Zhan tidak terluka sedikit pun. Xiao Zhan melepas blazernya.
Tentu saja putra Xiao Yixing ini tidak bodoh. Xiao Zhan memakai pakaian anti peluru didalamnya membuat peluru tidak menembus kulitnya. Yibo memeluk Xiao Zhan dengan erat, dia takut benar-benar takut kehilangan Xiao Zhan. Xiao Zhan membalas dekapan Yibo dan mengelus punggung sempit itu dengan perlahan.
Para hadirin hanya bisa diam. Mereka bingung harus beraksi apa.
TBC Or End?
Hey...apa kabar?
Ada yg nungguin notif dari Yuan, Gk? Gk ada, ya, Wkwkwkw.
Sekian dari saya. Salam manis dari Yuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just As Usual [ZhanYi] ✔
Fanfiction"Saya benci orang seperti anda." Beberapa kalimat yang terlontar dari bibirnya membuat berandalan sepertinya mengubur perasaan dalam-dalam dengan sangat apik. Siapa sangka jika pihak lain tidak bermaksud demikian, akan tetapi nasi sudah menjadi bub...