"Sayang!" teriak Yibo membuat Xiao Zhan kalut.
"Hah...ada apa?" tanya Xiao Zhan dengan nafas tersengal-sengal karena berlarian menaiki tangga.
"Sayang, apa aku terlihat gendut?" tanya Yibo sembari memayunkan bibirnya.
Xiao Zhan mengusap dadanya dengan sabar. Untung saja mereka sudah lulus baru perut Yibo tambah membesar kalau tidak bisa jadi bahan gunjingan satu sekolah.
Xiao Zhan memeluk Yibo dari belakang dan menghadapkan Yibo pada cermin besar yang memantulkan bayangan keduanya.
"Tidak gendut. Hanya sedikit berisi," ucap Xiao Zhan tenang sembari mengelus perut buncit Yibo. Yibo menampar tangan Xiao Zhan ketika secara tidak langsung dikatakan gendut.
"Hei. Lihatlah, berisi dan indah," ucap Xiao Zhan yang kini berhasi membuat pipi Yibo memerah sempurna. Xiao Zhan hanya melontarkan apa yang ada di hatinya dan tidak bermaksud untuk menggoda istrinya.
"Disini, ada penerus keluarga Xiao." tunjuk Xiao Zhan pada perut Yibo membuat Yibo tersenyum manis, terlihat dari pantulan cermin.
"Kau ingin anak laki-lakii atau perempuan?" tanya Yibo.
"Terserah tuhan. Aku hanya ingin anak itu hidup dan bernafas." Yibo tertawa mendengar jawaban suaminya. Bagaimana bisa suaminya ini berkata demikian, bahkan tentang anaknya sendiri.
Xiao Zhan hanya menatap cermin dengan tatapan hangat. Dia akhirnya bisa memiliki tawa itu, tawa yang selalu menjadi candu baginya.
Apapun, apapun pasti dia lalukan demi melindungi keluarga kecilnya nanti. Bahkan dia rela mengorbakan dirinya bila suatu hari keluarganya dalam bahaya.
End
Book 2 msh dalam proses.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH. SAYANG KALIAN BANYAK-BANYAK.
SEKIAN DARI SAYA, SALAM MANIS DARI YUAN.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just As Usual [ZhanYi] ✔
Fanfiction"Saya benci orang seperti anda." Beberapa kalimat yang terlontar dari bibirnya membuat berandalan sepertinya mengubur perasaan dalam-dalam dengan sangat apik. Siapa sangka jika pihak lain tidak bermaksud demikian, akan tetapi nasi sudah menjadi bub...