Enam belas

4.7K 237 1
                                    

Liam dan Hito sudah menyelidiki tentang siapa yang menerror istri mereka, mereka berdua sedang melaksanakan rencana mereka untuk menangkap pelaku tersebut

Karena bawahan mereka mengatakan kalau pelakunya akan melakukan rencananya sebentar sore di di taman komplek, mereka mengetahui kalau Naura akan pergi ke sana maka disanalah mereka akan menjalankan rencananya

Liam dan hito akan mengikuti permainan mereka dan di saat yang tepat Liam dan Hito akan menangkap mereka semua

"Aku sedikit takut, bagaimana kalau mereka membuat rencana baru" ucap Liam melihat kepergian Naura yang akan ke taman komplek untuk jalan jalan saja, Naura sama sekali tidak mengetahui rencana kedua suaminya itu

"Semoga saja tidak, ayo kita pergi" kata Hito menepuk pundak sahabat nya itu

Skip

Hito dan Liam mengikuti Naura dengan jarak sedikit berjauhan agar Naura tidak mengetahui keberadaan mereka berdua

POV Naura on

Sore ini gue pergi jalan jalan di taman komplek, tapi entah kenapa perasaan gue menjadi tak enak. Gue buang buang perasaan itu, gue liat ditanam banyak anak-anak yang sedang bersepeda dengan di dampingi oleh orang tuanya, ah jadi kangen sama Ayah Bunda deh

Gue menyusuri pandangan gue hingga gue melihat seorang anak perempuan yang duduk di bangku sendirian dengan wajah murung nya

Gue pun menghampiri anak kecil itu dan duduk di sampingnya "Kenapa dek" tanya gue mengelus rambut anak tersebut

Kulihat anak perempuan itu mengangkat kepalanya lalu menatap gue "Gita sedih kakak" ujar anak itu

"Aduh anak orang games banget sih" gumam gue menatap anak perempuan itu 'dikarungin boleh gak sih hehe'

"Oh jadi nama nya Gita" ucap gue dalam hati "Gita kenapa sedih hem" tanya gue yang masih mengelus rambut anak Gita

"Gita mau mainan baru kak tapi Mama enggak ngebolehin Gita, jadi Gita lari dari rumah deh" ujar Gita membuatku terkekeh

"Lain kali Gita gak boleh lari dari rumah ya sayang, nanti Mama Papa khawatir sama Gita" ucap gue menasehati Gita, padahal dulu gue juga ke gitu guys ngambek kalau enggak di bellin mainan tapi enggak sampai lari dari rumah sih, ada yang sama gak nih >.<
Dan tiba tiba gue kepikiran untuk membawa anak itu ke penjual eskrim yang tak jauh dari tempat kita berdua duduk bersama

"Gita mau eskrim gak" tanya gue dapat membuat anak itu langsung menatap ku dengan mata berbinar

"Benarkah" ucap nya, gue pun menganggukan kepala ku

"Gita mau rasa apa sayang"

"Rasa strawbery kak" ucap nya semangat

"Ok princess, pak eskrim strawbery satu sama Vanilla satu ya pak"

"Siap"

Tak lama kami menunggu akhirnya eskrim kami pun siap "Selamat menikmati"

"Makasih pak" gue memberikan uang biru kepada penjual eskrim itu

"Tunggu yan neng kembaliannya"

"Eh gak sudah pak, buat bapak aja"

"Waduh, makasih ya neng"

"Sama sama pak, ayo Gita"

"Makasih eskrim nya kakak"

"Sama sama sayang sekarang Gita pulang ya, kasian Mama pasti sekarang lagi cariin Gita"

"Iya kak, dah kakak cantik"

"Dah" aku melambaikan tanganku kearah Gita

Disaat gue membalikkan badannya tiba-tiba ada seseorang wanita yang menyapa gue

Poliandri (Istri bersuami dua) [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang