🔞Aku...

562 34 4
                                    

Harus sedih atau bahagia?

.
.
.

Huang renjun, duduk dengan kepala tertunduk. matanya tak berhenti mengeluarkan air mata. Dia benar benar sedih dan kecewa.

Bagaimana mungkin orang tuanya tega menjualnya pada seorang mafia?
Renjun merasa dunianya runtuh saat itu juga.

"menangis sampai mati pun tak akan merubah apapun." Suara dingin itu membuat Renjun tersentak.

Renjun menunduk semakin dalam. Dia benar benar takut, hingga membuat tubuhnya gemetar. Di ruang makan ini hanya ada mereka berdua, namun Renjun merasa sesak hanya dengan tatapan yang penuh dengan intimidasi itu.

"orang tuamu menyerahkan mu padaku untuk melunasi hutang mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"orang tuamu menyerahkan mu padaku untuk melunasi hutang mereka. Jadi, mulai sekarang kau adalah budak ku. Jika kau kabur, maka orang tuamu akan ku bunuh. "

Jung Jaehyun, putra semata wayang seorang mafia besar di korea. Sebagai penerus, Sang ayah mengutusnya untuk menagih hutang pada keluarga Huang yang seharusnya sudah membayar sejak dua bulan lalu. Tapi sampai sekarang belum juga membayar.

Namun saat kembali dari kediaman keluarga Huang, bukan uang yang Jaehyun bawa melainkan putra tunggal keluarga Huang.

"orang tua bodoh itu tidak bisa membayar hutang. Jadi aku mengambil anak mereka." Itu yang Jaehyun ucapkan saat menghadap ayah nya.

"terserah, jika itu membuatmu senang!" Hanya itu yang tuan besar Jung ucapkan sebelum meninggalkan Jaehyun dan Renjun di ruang makan ini berdua.

Seringaian kejam muncul di wajahnya kala melihat bagaimana kini Renjun yang sangat ketakutan. Semakin Renjun takut, semakin senang hati Jaehyun.

Jaehyun puas saat melihat orang di depannya ketakutan.

.
.
.

Jaehyun mendorong Renjun sedikit kasar memasuki kamarnya. Renjun berjalan mundur kala Jaehyun semakin mendekat padanya. Perasaan takut yang melanda hatinya membuatnya hilang fokus hingga tersandung kakinya sendiri dan membuatnya jatuh terduduk.

Jaehyun mendekati Renjun hendak menyentuh wajahnya, namun Renjun segera menghindar dengan air mata yang kembali jatuh.

PLAK!

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi kanan Renjun. Hingga membuat sudut bibirnya terkoyak dan mengeluarkan sedikit darah.

"menurutlah, jika tak ingin aku berbuat lebih kasar padamu." Ucap Jaehyun sembari menarik lengan kanan Renjun kasar dan mendorong tubuh yang lebih kecil darinya itu ke atas Ranjang.

Belum sempat bangun, Jaehyun telah lebih dulu mencengkeram lengannya dan menindih tubuhnya.

"hiks... Kumohon hiks... Jangan sakiti ak... Hiks Ku.." Ucap Renjun di sela isak tangisnya.

"aku tak akan menyakitimu jika kau tak melawanku." Sangat dingin, suara Jaehyun sungguh dingin. Tak ada kehangatan sedikit pun dalam ucapannya.

Tubuh Renjun bergetar, rasa takut melanda hatinya. Dengan isakan yang sesekali masih terdengar, Renjun memejamkan mata erat enggan menatap wajah Jaehyun.

Just My Fav. Couple... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang