Tetangga🔞

715 38 0
                                    

.

.

.

Haechan berjalan keluar rumah sembari menenteng tas di bahu kirinya. Saat sampai di teras, dia menoleh ke rumah samping kirinya. Tepatnya rumah tetangganya. Lee Jeno.

"Oi! Jeno!" Haechan berseru sembari berjalan menuju pagar yang tingginya hanya satu meter. Pembatas antara rumahnya dengan rumah Jeno.

Jeno yang sedang mencuci motor besarnya menoleh, berdiri dan berjalan menghampiri Haechan. Dapat haechan lihat, otot lengan Jeno yang terlihat keras sebab Jeno hanya memakai kaus putih tanpa lengan.

 Dapat haechan lihat, otot lengan Jeno yang terlihat keras sebab Jeno hanya memakai kaus putih tanpa lengan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau kemana?" Jeno bertanya.

"Pergi dengan Renjun dan Mark." Jawab Haechan. "mau ikut?" Lanjut Haechan bertanya.

"Tidak. Gue mau rebahan seharian." Jawaban Jeno membuat Haechan mencibir.

Din!
Din!

Suara klakson membuat dua orang itu menoleh. Sebuah taksi berhenti tepat di depan pagar rumah Haechan.

"Taksi gue dateng. Bye Jeno. Pergi dulu...." Haechan melambai sembari berjalan menuju taksi.

Jeno hanya memperhatikan sampai taksi yang Haechan naiki menjauh dan tidak terlihat. Kemudian dia melanjutkan kegiatan yang tadi sempat tertunda.

.
.
.

Tok!
Tok!
Tok!

Suara ketukan pintu membuat Jeno yang sedang berbaring di ranjang sembari bermain ponsel menoleh. Ibunya berdiri di ambang pintu yang sengaja Jeno buka.

"Kenapa ma?" Jeno bertanya sembari mendudukkan dirinya.

"Orang tua Haechan pergi menjenguk bibi Haechan yang melahirkan, mereka akan menginap, jadi ibu Haechan minta tolong padamu untuk menemani Haechan di rumahnya malam ini." Kata ibu Jeno dengan senyum keibuan.

"Ok!" Setelah mendengar jawaban Jeno, ibu Jeno keluar sembari menggeleng karena sang anak kembali merebahkan dirinya di ranjang.

.
.
.

Haechan yang sedang berkumpul dengan teman temannya menggerutu kala pacar masing masing dari temannya datang menjemput.

"Lo gak bilang ke gue kalok Jaemin mau jemput. Dan lo juga gak ada bilang kalok kak Yuta juga jemput. CK!" Haechan berdecak kesal sembari menatap sinis kedua temannya.

"Maaf Haechan. Sebenarnya gue juga gak tau kalok Jaemin mau jemput." Ucap Renjun dengan ringisan penuh sesal.

"Alasan!" Sungut Haechan.

"Halo, Jeno?" Suara Jaemin membuat semua orang menoleh.

"Gue di mall xxx, lo bisa kesini?" Jaemin masih berbicara.

"Yaaa.. gue lagi jemput Renjun. Lo bisa gak jemput Haechan?"

"Ya! Tidak perlu!" Haechan berseru saat mendengar ucapan Jaemin.

Just My Fav. Couple... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang