Chap 1

4.2K 294 3
                                    

Di lain tempat seorang pria tengah berkutik dengan senjatanya, ia memilah semua senjata yg telah ia pakai dan akan ia bersihkan untuk ia simpan kembali ke lemari antiknya.

Namanya Singto Prachaya, dan ia sudah terbiasa di juluki sebagai singanya mafia, karna Singto cekatan dalam hal yg berbau gelap, Ia tahu bagaimana dunia mempermainkannya dan ia juga tahu bagaimana dunia luar seperti apa, baunya busuk seperti hati manusia yg haus akan uang dan juga seks bebas, dan itu semua berlaku pada Singto, ia juga senang melakukan seks dengan wanita yg akan ia bayar dalam semalam lalu ia membuang wanita tersebut dengan cara yg tidak terhormat.

Singto kini tengah mengambil tisu putih dan mencelupkannya dengan sedikit air lalu mengusap pisau bergerigi tersebut dengan hati-hati.

"Kau tahu apa yg akan aku lakukan nanti malam??" Tanya Singto dengan Tay.

"Kembali membunuh lalu berpesta dengan jalang di luaran sana" Jawab Tay cepat.

"Hah, aku memberi uang pada jalang yg bisa membuatku puas saja"

"Apa kau puas??" Tanya Tay.

"Sedikit" Ucap Singto lalu mengangkat pisaunya dan terlihat sudah sangat bersih.

"Bisakah kau ambilkan kotak itu?" Ucap Singto menunjuk ke arah mejanya

"Baiklah" Tay berdiri dan dengan cepat Singto melempar pisau tersebut dan menancapnya ke dinding

Tay yg merasakan semilir angin dingin membuatnya berhenti melangkah dan menatap kedepan.

"Sialan kau Sing"

"Aku hanya mencoba kelincahanku" Ucap Singto.

Tay berdecis "Yap, kau sangat lincah dan hampir membunuhku brengsek" Ucapnya lalu mengambil kotak tersebut dan melemparnya ke arah Singto.

Tap..

"Tangkapan yg bagus"
Lalu Tay berjalan ke depan dan mengambil pisau yg tertancap tersebut lalu kembali melemparnya dan dengan santai Singto menangkapnya

Tay membelalakkan matanya saat temannya itu dengan lihai menangkap senjata tajam tersebut.

"Terluka??" Tanya Tay.

"Menurutmu?" Singto mengangkat alisnya lalu melihat telapak tangannya.

"Yap, benar sekali tanganku terluka" Singto meletakkan pisaunya di atas meja dan kembali membersihkan pisau tersebut sembari membersihkan lukanya menggunakan alkohol.

Tay menggeleng kepalanya dan ia juga tidak mampu melawan temannya itu.

*
*

"Kiiitt" Panggil seorang ibu paruh baya.

"Iya mae"

"Kemarilah nak"

Krist yg tadinya tengah membaca Novel langsung berlari turun karena panggilan dari ibunya tersebut.

Ia melihat ibunya tengah duduk bersama Pho nya yg sedang membaca sebuah majalah.

"Kemarilah nak"

Krist duduk disamping ibunya dan menatap kedua orangtuanya dengan serius.

"Ada apa Mae??" tanya Krist.

"Mae dan Pho akan pergi ke Chiang Rai, kau tidak apa-apa kan tinggal sendiri dirumah??" Tanya Ana.

"Aku tidak masalah Mae asalkan Mae cepat pulang" Ucap Krist tersenyum

"Kami hanya seminggu disana, kau boleh membawa New kemari untuk menemanimu" Ucap Jack.

BIG BETRAYERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang