chap 10

2.3K 236 18
                                    

Sepaginya, New dan Mild terbangun dari tidur mereka dan Mild terlebih dahulu melangkahkan kakinya melihat keadaan Krist.

"Pagi bocah"

"Bocah kau bilang?"

"Iya, masa sedang jub jub kau malah kehabisan nafas" Jawab Mild mengejek

Krist yg masih terbaring lemas hanya bisa pasrah saat di ejek, namun tetap saja hati kecilnya sangat jengkel mendengar ejekan dari temannya tersebut.

"Dari mana kau tahu kalau aku-"

"Oh, itu, dari pak Off"

"Pak Off?"

"Iya, dia yg bilang kepadaku"

"Sialan, ini sangat memalukan" Batin Krist tak ingin melihat Mild.

"Kau malu ya" Mild cengar cengir seolah dirinya tahu kalau Krist sedang malu.

"Jangan mengganggunya Mild" Timpal New lalu berdiri sembari meregangkan otot.

"Kami mau pulang sebentar, mengambil beberapa pakaianmu dan juga membeli sarapan untuk kami berdua" Ucap New.

"Hanya untuk kalian saja?" Tanya Krist.

"Lalu untuk siapa lagi" timpal Mild

"Hahh, baiklah, aku tidak termasuk ya" Jawab Krist lesu.

New mendekat dan menepuk kepala Krist pelan "Kau bodoh, kau itu harusnya makan makanan rumah sakit"

"Baiklah, lama pun juga tidak apa-apa" Jawab Krist tersenyum di balik oksigennya.

"Ya sudah, kami pergi dulu, beristirahatlah sebentar"

"Um, terima kasih" Jawab Krist.

Krist melihat punggung dua temannya pergi dengan cepat, dan sekarang dirinya sendiri saja di sini.

Mild dan New melihat dua orang pria yg datang dengan gagah ke rumah sakit, siapa lagi kalau bukan Singto dan juga Tay

"Bukankah dia tidak mau kemari" Ujar Mild.

"Entahlah" Timpal New dan mereka melangkah pergi meninggalkan rumah sakit.

-

"Untuk apa kau repot-repot kemari Sing?" Tanya Tay.

"Tidak ada"

"Ha? Apakah itu jawaban?"

"Kau tunggu di sini" Ucap Singto dan Tay menunggu di luar, sedangkan Singto masuk ke dalam.

Singto memasukkan tangan kanannya kedalam saku dan berjalan mendekati pemuda yg ia antar tadi malam.

Krist tidak sadar akan kehadiran Singto dan masih fokus menghadap ke jendela.

Singto melihat ke arah nakas dimana sarapannya tidak ia sentuh sama sekali.

"Kau" Panggil Singto.

"Untuk apa kau datang kemari?"

"Menagih hutangmu"

"Hutang? Di kedaan seperti ini kau menyuruhku membayar hutangmu?" Tanya Krist tak menyangka.

"Tidak sekarang, melainkan nanti"

Singto mengambil makanan Krist di atas nakas dan duduk di samping krist yg tersisa pas untuk dirinya.

Ia mengaduk bubur ayam tersebut dan menghembus sedikit demi sedikit agar tidak terlalu panas.

"Buka mulutmu"

BIG BETRAYERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang