Bagian 19

2K 207 7
                                    

"Bertingkah menggemaskan di depannya, dan lakukan adegan dewasa di depannya entah itu berciuman atau hal lain"

Krist tidak menyangka, lelaki seperti dirinya akan bertingkah imut di depan seorang pria pula, bagaimana bisa.

Tubuhnya seketika tidak bisa di seimbangkan dan untung saja Tay menangkap dirinya.

"Bertingkah menggemaskan sudah ku lakukan dan itu berhasil" Krist menggigil geli saat mengingat hal tersebut yg ia lakukan siang tadi, berciuman dengan pria yg sudah menyekap dirinya di sini.

"Kenapa kau melamun?" Tanya Singto yg sudah ada di depan pemuda tersebut.

"Ti-tidak, aku memikirkan sesuatu saja"

Singto duduk di samping Krist dan merangkul pinggang pemuda tersebut, Krist yg di perlakukan seperti itu terdiam kaku dan tidak ingin menoleh ke samping.

"Kau sangat kaku" Ucap Singto.

"Oh,bukan, aku hanya membatu sebentar" Jawab Krist lalu tersenyum simpul.

Singto hanya menggeleng kepalanya dan dengan sigap ia mengangkat tubuh Krist dan mendudukkan di pangkuannya

Tentu saja hal tersebut membuat Krist terkejut dan melingkarkan tangannya di leher Singto.

"Kenapa tiba-tiba mengangkat tubuhku" Teriak Krist sedikit takut.

"...."

"Maafkan aku, aku barusan berteriak padamu" Krist menundukkan kepalanya karena sangat bodoh sekali berteriak dengan seorang pria yg bukan setingkat dirinya.

"Aku lebih suka kau duduk disini"

"Di sini?"

"Um, di pangkuanku" Jawab Singto.

Krist mengatup bibirnya dan mencoba untuk tidak bereaksi berlebihan, karena dirinya hanya ingin bebas dari sini.

"Aku ingin bertanya padamu" Ucap Krist.

"Apa?"

"Apa kau benar-benar membebaskanku?"

"...."

"Ee maksudku bekerja, apa kau benar-benar mengizinkanku?" Tanya Krist.

"Tentu saja tidak"

"Tapi, kau tadi-"

"...."

"Baiklah begini saja, bagaimana kalau kau yg menemaniku, agar kau percaya bahwa aku benar-benar bekerja" Ujar Krist memberi saran.

"Tentu"

Krist akhirnya bernafas lega, walaupun pria di hadapannya ini berada di sekitaran dirinya nanti.

"Baiklah, aku ingin pindah"

"Kemana?" Tanya Singto.

Krist menunjuk dengan bibirnya ke arah tempat tidur lalu Singto ikut menoleh ke belakang.

Krist mendekatkan wajahnya ke arah telinga Singto, karena ia melihat sebuah gambar dengan lingkaran kecil.

"Ini tatto?" Tanya Krist.

Singto menoleh cepat, dan bibirnya menyentuh pipi Krist membuat Krist menjauh dari wajah Singto.

"Itu tatto"

Krist mengangguk dengan mata yg masih menatap Singto.

"Kau suka dengan tatto nya?" Tanya Singto

Krist mengangguk cepat karena ini pertama kalinya ia melihat tatto seperti itu.

Singto memegang pinggang Krist dan memposisikan tubuh Krist untuk berdiri

BIG BETRAYERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang