Chap 13

2.7K 247 8
                                    

Sekitar pukul 7 malam Krist tersadar akan tidur nya dan perlahan membuka matanya, ia sudah di baluti dengan selimut tebal yg entah dari mana

Secepat kilat ia menoleh ke samping sudah tidak ada Singto lagi.

"Kemana dia?" Pertanyaan itu seketika terbesit di benak Krist karena pria tersebut main datang dan pergi sesuka nya tanpa berpamitan terlebih dahulu.

"Aahh sudah lah, itu tidak penting, intinya besok aku sudah mulai pulang" Monolognya dengan diri sendiri.

Tok tok tok

"Masuk" Krist menyuruh masuk karena ia berpikir kalau itu adalah kedua temannya.

Ia tidak melihat ke arah pintu sama sekali dan tetap berbaring membelakangi pintu.

"Kau baru bangun?" suara berat tersebut membuat Krist seketika menoleh ke belakang.

"K-kau"

"Ada apa? Aku hanya ingin melihatmu" Ucap Pria tersebut melangkah perlahan mendekati.

"Ke-kenapa kau datang lagi kemari? Aku tidak ada urusan denganmu"

"Kau berurusan denganku Krist"

"Ti-tidak"

"Itu benar, kau sedang di dekati seorang pria bukan? Kau mendekati orang yg salah Krist" Ucapnya lalu duduk di samping Krist.

Krist memegang erat selimutnya karena takut dengan tindakan yg pria itu lakukan padanya.

Pria tersebut mengusap wajah Krist lalu memegang dagu pemuda tersebut lalu mengangkatnya "Aku hanya ingin kau membayar lunas hutang orangtua mu padaku, jika tidak siapkan tubuhmu agar bisa ku bawa besok" Ucapnya lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Krist.

"Aku bisa saja memakanmu di sini Krist" Bisiknya lalu menjilat dan mencium pipi Krist.

Pria tersebut berdiri dan memasukkan tangannya kedalam saku celananya "Sampai bertemu lagi Krist" Ucap Pria itu dengan datar lalu melangkahkan kakinya pergi.

Krist dengan cepat membersihkan wajahnya menggunakan tangannya yg sudah bergetar hebat.

"Hutang lagi, apakah hutang orangtua ku sebanyak itu" Ucap nya lalu melempar selimut yg ia gunakan dengan kesal.

"Dan hal yg ia perbuat denganku sangat menjijikkan" Ucapnya kesal.

Krist mencabut infusnya dan langsung saja membereskan semua barang-barang miliknya.

Ia pun bergerak cepat menuju keluar lalu pergi meninggalkan rumah sakit tanpa meninggalkan apa pun.

"Aku tidak peduli pengobatanku sudah di bayar atau belum intinya aku tidak ingin di sini" Rutuknya.

~

"Sing" Panggil Tay.

"Ada apa?" tanya Singto.

"Aku sudah mendapatkan alamat Jack"

"Dimana?"

"Di perumahan mewah, ya menurutku dia orang yg berada" Ucap Tay lalu memberikan secarcik kertas.

Singto pun melihat isi kertas tersebut tertulis seluruh identitas dari rumah dan seluruh fasilitas.

"Dia memiliki seorang anak?" tanya Singto.

"Aku juga mendengar kalau Jack memiliki anak laki-laki" Jawab Tay lalu mendudukkan tubuhnya di hadapan Singto.

"Baiklah, kita ke sana"

"Kapan?" Tanya Tay

"Hari ini" jawabnya.

"Baiklah"

Tay memegang earphone yg ia gunakan dan menekannya "Siapkan mobil"

BIG BETRAYERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang