Bagian 21

2.1K 190 15
                                    

Singto berdiri di rooftop sembari menghisap rokoknya, dan menikmati semilir angin malam dan memikirkan tentang adiknya tersebut.

"Sing" Panggil Tay

"Ada apa?"

"Maafkan aku"

"Maaf?"

Tay terdiam, Singto menoleh ke belakang dan melihat Tay tengah tertunduk.

"Tidak masalah Tay, aku sudah menganggapmu keluargaku, dan kau bisa melakukan apa saja, tapi tidak untuk melanggar perintahku" Ucap Singto lalu membuang puntung rokoknya

"Maka dari itu aku minta maaf kepadamu karena aku telah melanggar perintahmu" Jawab Tay.

"Permisi tuan"

Singto dan Tay menoleh dan melihat anak buahnya menatap dirinya.

"Ada apa?" Tanya Singto.

"Tuan Krist mencari anda tuan" Ucap anak buah tersebut.

"Katakan padanya aku akan ke bawah"

"Baik tuan" Anak buah tersebut turun ke bawah untuk menyampaikan yg di katakan tuannya.

"Kali ini aku memaafkanmu Tay"

"Terima kasih"

"Jangan terlalu serius, kau sangat kaku saat berhadapan denganku"

Tay tersenyum dan berjalan berdampingan dengan Singto.

"Tumben Krist memanggilmu"

"Mungkin dia merindukanku" Jawab Singto santai.

Di bawah Krist memegang dada anak buah Singto dan sesekali mencubitnya.

"Kalian berolahraga?" Tanya Krist.

"Benar, kami berolahraga" Jawab Anak buah tersebut.

"Lalu siapa namamu?" Tanya Krist.

"Namaku Sun"

"Sun? Seperti matahari, sangat cocok"Jawab Krist tersenyum.

"Salam kenal Sun"

"He'em"

Deheman Singto terdengar dan para bodyguard dan anak buah Singto memundurkan langkahnya dan berbaris rapih.

"Jangan memegang anak buahku" Ucap Singto dengan Krist.

Krist memiringkan sedikit kepalanya dan mendekat ke arah Singto.

"Aku minta izin untuk bekerja" Jawab Krist.

"Aku akan mengantarmu"

"Tidak perlu"

"Krist" Panggil Tay.

Krist menoleh dan mengerti dengan panggilan tersebut.

"Baiklah, kau yg mengantarku" Jawab Krist.

Krist keluar terlebih dahulu dan di ikuti dua orang bodyguard.

"Mereka juga?" Tanya Krist kaget.

Singto diam dan Krist menghela nafasnya dengan berat dan mulai melangkah dengan gontai.

"Ku rasa dia tidak terima dengan hal ini Sing"

"Tidak masalah, asalkan dia tetap ada di pantauan" Jawab Singto.

"Apakah dia kuliah mereka juga ada?" Tanya Tay.

"Harus" Jawab Singto lalu pergi meninggalkan kediamannya.

Di mobil Krist hanya diam dan sama sekali tidak mengeluarkan suara.

"Bagaimana lehermu?" Tanya Singto memecah keheningan.

BIG BETRAYERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang