18. Tap Tap

291 19 4
                                    


"Explain!"

"Penyakit ini sebenarnya sangat langka ditemukan di masyarakat sekitar. Penjahitan operasi yang tidak padat menyebabkan pembelahan sel menjadi abnormal. Maaf, tapi saya sudah mencoba yang terbaik dan anda.... sudah mencapai stadium akhir" lanjut pria berbaju putih di hadapannya.

Perempuan yang tengah mendengar itu meneguk ludah. Tangannya terkepal kuat. Dengan kesal perempuan tadi menyeret barang barang diatas meja berhamburan di lantai.

Matanya berkaca kaca. Rahangnya mengeras. Pikirannya kacau saat mendengar kabar buruk barusan. Imaji dan juga mimpi mimpi masa depan yang ia susun seakan pecah berkeping keping.

"Berapa lama lagi?" Desis perempuan itu dengan rahangnya yang mengetat.

"E-enam b-bulan n-nyonya"

BRAK!

Meja kayu di hadapannya dipukul kuat oleh perempuan barusan. Nafasnya memburu,matanya memerah, menisyaratkan ia tengah marah dengan pria tersebut.

"Tenanglah nyonya, setidaknya anda bisa hidup beberapa bulan lagi"

"DIAAAM!!!" Nafas perempuan tersebut memburu. Marahnya membuat ruang konseling senyap, Sang dokter tak bicara sepatah katapun karna takut berakhir mengenaskan disini.

"Aku sudah tenang selama tiga tahun yang katanya aku akan sembuh. Tapi nyatanya, Kalian melakukan kesalahan pada jahitan terakhir!! Kalian pikir hal sekecil itu tidak bisa merengut nyawa ha?!!!! " Urat urat leher Perempuan itu keluar, nafasnya tidak beraturan matanya tak henti berkaca.

"Tenanglah Celine, kita akan mencari cara lain agar kau bisa hidup lebih lama"

Brak!

"Sebulan yang lalu kau juga mengatakan hal yang sama Steven. Tapi apa?!!"

"Semua itu hanya Omong kosong!!!"

Celine melangkah keluar dari ruangan Steven, ia segera berjalan menyurusuri keramaian rumah sakit kembali. Kepalanya diisi oleh hal hal yang pernah ia lalui dengan Kheyla.

"Sialan!"
_________________________________

"Hrrgh"

"Boo, hey.... kamu demam" Kheyla datang membawa wadah yang telah diisi air dingin juga sapu tangan kecil kering di bawah wadah barusan

Celine menggeleng, ia berusaha bangkit dari kasur. Tangannya memegang bagian jantung. Kepalanya menatap Kheyla yang sibuk membasahi sapu tangan di nakas.

"B, can you just give me a meds? i need to go outside"

Kheyla menatap bingung pacarnya tersebut. "Engga boo, kamu harus istirahat atau kamu gabisa sembuh ntar"

Seketika Celine tertawa terbahak bahak, mendengar ucapan Kheyla terkait 'sembuh' nya dirinya membuat diri Celine terasa geli dan resah.

"You know?? Aku pingin punya kekuatan"

Kheyla menatap kedua manik mata Celine, ia merasa aneh dengan perkataan Celine akhir akhir ini semuanya terdengar seperti memiliki makna tertentu.

"Bukannya kamu udah hebat boo? Bisa berantem? Hm????" Celetuk Kheyla membuat Celine tertawa, bibirnya terasa kering, lidahnya terasa pahit namun itu tidak menghentikannya untuk menghargai ejekan berharga tersebut.

Comeback 2 (gxg) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang