Chapter - 11

65 8 3
                                    

Happy reading..

    Tin.Tin!

Luhan berlari kencang menuruni anak tangga dengan keadaan berantakan.

“Non, sara-”

“Lulu berangkat dulu Bi. Dahh.” potong Luhan saat melewati ruang tengah tanpa menatap lawan bicaranya.

Luhan berhenti berlari ketika dirinya tepat dihadapan Sehun plus dengan motornya.

Sehun terkekeh melihat keadaan Luhan yang awut awutan, kelihatan bahwa gadis itu terburu buru menemuinya.

“Pagi.” sapa Sehun manis, Luhan menegakkan tubuhnya dan ikut tersenyum. “Pagi juga Hunnie^^.” balasnya tak kalah manis.

Sehun merentangkan kedua tangannya memberi isyarat. Mengerti dengan maksud sang kekasih, Luhan tanpa banyak bicara langsung masuk kedalam dekapan sang pujaan hati.

“I Miss you.” rengek Luhan manja disela pelukan mereka.

Sehun tersenyum dan ikut berbisik, “I Miss you too.”

Luhan melepaskan pelukan mereka dan menatap intens setiap jengkal wajah Sehun, takut takut ada yang kurang.

“Kenapa?” tanya Sehun keheranan.

Luhan menggeleng, “Enggak, cuma mau memastikan aja kalo kamu semalam pulangnya dengan selamat.” ujarnya.

Sebelah alis Sehun terangkat. “Kok gitu?”

“Ihh kamu nggak peka deh, aku tuh khawatir sama kamu. Takutnya wajah tampan kamu lecet.”

“Jadi yang kamu peduliin wajah aku doang?” tanya Sehun pura pura ngambek.

Luhan terkekeh, “Bukan gitu, udah ah.”

“Kita berangkat sekarang?” tanya Sehun. Luhan menghembuskan napasnya pelan lalu menangkup wajah Sehun dengan kedua tangannya.

“Iya iyalah sayangku... Terus kita mau kemana lagi dengan seragam ini?”

“Sini aku pakein helmnya.”

Luhan tentu tak mau menolak tawaran tersebut. Dengan senyum manis dan penuh kasih sayang Sehun memakaikan helm dikepala Luhan dengan sangat hati hati agar gadisnya itu tidak terluka.

“Makasih sayang." Ucap Luhan imut lalu duduk diboncengan Sehun.

Sehun lagi lagi tertawa senang mendapatkan perlakuan manis tersebut.

“Pegangan.” Luhan langsung melingkarkan kedua tangannya di pinggang Sehun dengan erat. Setelah itu motor dikendarai keduanya melaju membelah jalan raya.

....

Sesampainya disekolah. Luhan segera turun dari boncengan Sehun, saat tangannya ingin melepaskan helm yang ada di kepalanya ada tangan lain yang memegang tangannya.

Sehun tersenyum lagi. “Biar aku saja.” katanya. Luhan seketika terpana melihat aura manly Sehun yang keluar dari dirinya. Ah.. dia emang tidak salah menerima Sehun lagi.

Dengan pandangan terpesona Luhan memperhatikan wajah tampan Sehun tanpa berkedip tanpa menyadari di sekitarnya. Siswa siswi berbisik bisik ria dengan tatapan mengarah kepada mereka berdua.

the Perfect BOYFRIEND (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang