Chapter - 14

56 14 3
                                    

Happy Reading ♥️


   Hiruk pikuk suasana kantin yang ramai tak mengusik Luhan sedikitpun, gadis itu memandang ponselnya yang tergelatak diatas meja dengan pandangan sendu.

Ingatannya terngiang pada kejadian semalam, dimana Sehun menatapnya dengan dingin, Sehun marah padanya, Sehun membentaknya dan berakhir Sehun mengabaikannya. Jujur saja, Luhan kesal sekaligus sedih atas tindakan Sehun yang menurutnya sangat keterlaluan. Padahal ia tidak melakukan hal yang salah- tunggu? Mungkinkah?

Tiba tiba saja pikiran itu terlintas dibenaknya. “Jangan bilang Sehun cemburu pada In Yeop?” pekiknya tertahan dengan tubuh berdiri tegak hingga membuat perhatian kecil padanya.

“Lu? Waras Lo?” sahut Baekhyun menatap Luhan dengan tatapan aneh.

Tanpa menghiraukan ucapan Baekhyun, Luhan lebih dulu berlari meninggalkan area kantin membuat Baekhyun sang mulut toa berteriak nyaring.

“LUHAN!! SIALAN MAU KEMANA LO?!!!!”

....

“Gue mau ngomong sama lo.”

Sehun menatap In Yeop dengan malas, tanpa menghiraukannya ia menyibukkan diri bermain game di ponselnya.

In Yeop mendengus pelan, “Yakin Lo nggak mau dengar penjelasan gue?”

Sehun masih tak merespon.

“Terserah Lo, jangan salahkan gue kalo nyesal pada akhirnya.” ujar In Yeop cuek. Ia ingin melihat reaksi lelaki dihadapannya itu, apakah tergugah atau tidak. Tidak semudah itu ternyata batinnya. Pasalnya Sehun masih dengan pendiriannya.

“Padahal gue mau kasi kabar baik untuk Lo, yah.. seperti Lo yang menang lotre lah.” celetuk In Yeop, masih ingin memancing Sehun.

Decakan keras keluar dari bibir tipis Sehun. Lelaki itu meletakkan begitu saja ponselnya diatas meja belajarnya. Dalam hati In Yeop sudah ber yeah ria karena Sehun sudah terpancing meski secara tidak langsung.

“Ikut gue.” perintah In Yeop melenggang pergi dari sana. Dengan malas, mau tak mau Sehun mengekori langkah lelaki itu.

....

Hos...Hos..Hos..

Luhan mengatur napasnya yang memburu, setelah agak mendingan ia segera belari kecil saat tempat yang dituju sudah didepan mata.

Matanya celingak celingukan mencari sosok tegap berwajah tampan yang berstatus kekasihnya itu dipenjuru kelas. Nihil, kelas tampak sepi tak berpenghuni kecuali dua orang siswi yang tengah ngobrol didepan kelas.

Luhan mendekat kearah siswi tersebut berniat bertanya. “Permisi.. kalian liat Sehun nggak?” tanyanya dengan nada ramah.

Kedua siswi itu saling pandang lalu menggeleng. Luhan mengangguk paham lalu pergi dari sana setelah mengucapkan terima kasih.

Ia berlari tak tentu arah, ia bingung. Ia harus mencari Sehun dimana? Otaknya serasa buntu tak merespon apapun sekarang membuat ia semakin frustasi.

....

Sehun bersedekap dada dengan tubuh bersandar didinding gudang belakang sekolah. Ia menunggu lelaki dihadapannya itu membuka suara.

In Yeop menghela napas untuk beberapa saat sebelum membuka suara. “Sebelumnya gue mau bilang, setelah gue menceritakannya semua. Lo harus meminta maaf pada luhan.”

Sehun tak menjawab, matanya yang tajam menusuk pandangan orang dihadapannya.

“Dia adik sepupu gue.”

the Perfect BOYFRIEND (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang