38. • Saran •

1.1K 119 9
                                    

"Telat bangun? Emang kamu tidur jam berapa tadi malam?" Tanya Al yang smabil melihat kedua bola mata Andin.

-------------------------------------------------------------

"Hmmm.. iya aku telat bangun, karena aku tidur jam 1 malam" jawab Andin.

"Jam 1 malam? Emangnya kamu habis ngapain bisa tidur jam segitu?" Al yang penasaran.

"Aku mau jujur, tapi jangan diketawain ya.. janji?" Sambil melakukan pinky promise alias janji kelingking dengan Al.

"Iya aku janji" balas Al dengan menyatukan kelingkingnya pada Andin.

"Jadi aku itu ngga bisa tidur karena memikirkan kata-kata kamu, yang mamah sama papah kamu sudah mengizinkan ku bertemu mereka. Semenjak kamu bilang itu, aku jadi ngga bisa tidur, aku takut nantinya mamah sama papah kamu ngga suka aku Al".

Aldebaran pun tertawa, dikarenakan perkataan Andin.

"Haahaahaa... gara-gara itu kamu ngga bisa tidur, terus telat bangun?" Al yang tak berhenti tertawa.

"Tuhkan, ngetawain... ah aku jadi malas jujur sama kamu, orang mah ditenangin kek pacarnya atau gimana. Ini malah senang banget liat, pacarnya panik" balas Andin yang memalingkan wajahnya.

"Iya maaf sayangku, lagian kamu ada-ada aja. Pokoknya kamu tenang aja, kan ada aku disamping kamu. Lagipula, tadi pas aku mau berangkat. Kamu dapat salam dari mereka berdua, jadi kamu ngga usah panik lagi ya" Al mencoba mengambil salah satu tangan Andin.

"Serius? Mamah sama papah kamu nitip salam ke kamu untuk aku, duh makin deg2an ini"

"Andini Karisma Putri, tenang ya sayang. Pasti kamu bisa melewati ini semua kok, lagipula akukan juga akan bertemu sama mamah dan papah kamu. Aku pun juga merasakan hal yang sama, tapi aku ngga nunjukkin aja ke kamu"

Andin yang mendengar perkataan Al, hanya bisa menjawab dengan menghelakan napas.

"Yaudah, sekarang kita berangkat ya" bilang Al sambil menyalakan mobilnya.

Di parkiran

Andin dan Al sudah berada di parkiran mobil, Al meminta Andin untuk turun bersama.

"Ndin, nanti turun dan menuju ke kelasnya kita barengan aja ya" bilangnya sambil menatap ke arah mata Andin.

"Ngga, aku ngga mau... nanti kalau orang-orang tahu gimana? Pasti jadi ramai, terus nanti juga jadi bahan gosip" balas Andin.

"Mau sampai kapan kita kayak gini? Sampai lulus? Lagipula, kitakan sebentar lagi juga udh mau selesai kuliah, pasti omongan mereka hanya numpang lewat aja di telinga" ujar Al yang sambil memohon.

"Hm... nanti aja ya, pliss kasih aku ruang dan waktu untuk menyesuaikan ini semua"

"Tapi mau sampai kapan Ndin? Ingat kamu ngga usah pikirin perasaan mereka, aku ngelakuin hal ini juga biar kamu tidak mudah salah paham lagi. Tolong di pikirkan ya...".

Aku & KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang