Baekhyun bangun begitu siang.
Seluruh tubuhnya remuk dan ia merasa akan runtuh jika Chanyeol tak langsung membantunya untuk duduk di sisi ranjang.
Baekhyun ingat malam itu dan ia tahu Chanyeol sedang meratapi nasibnya saat ini, bahkan wajah Chanyeol sekarang begitu ketara sekali. Penuh kekhawatiran.
"Sial, Chanyeol. Ini pertama kalinya aku di masuki dan itu luar biasa sakit."
"Ya.. aku tahu, maafkan aku Baek. Tapi kau tahu sesuatu? Aku tidak akan menyesalinya sekalipun kau ingin memukulku hingga mati saat ini juga, aku siap menerima konsekuensinya."
Mendengarnya malam tadi, Baekhyun jadi tersadar keadaan dulu tidak sama seperti yang sekarang. Chanyeol bukan lagi sahabatnya.
"Baek. Katakan sesuatu, atau pukul seseorang di sini jika bisa." Baekhyun menepuk pundak Chanyeol pelan.
"Kau bajingan gila, aku baru sadar saat ke kamar mandi kau memasukan sesuatu di minumanku. Aku bahkan begitu terlambat untuk tahu kau menjebakku dengan sengaja tadi malam."
"Maaf."
"Bodohnya aku.. "Baekhyun duduk di ranjang sementara Chanyeol bersimpuh di hadapannya"Jadi! apa yang kau janjikan untukku, kau bilang siap menerima konsekuensi apapun."
"Aku akan melakukan apapun yang kau minta. Aku bahkan akan bertanggung jawab jika kau hamil nanti." Dengan itu Chanyeol menerima toyoran dari Baekhyun.
"Aku laki-laki jika kau masih ingat!"Chanyeol terdiam.
.
Chanyeol membantu Baekhyun membersihkan diri sembari menunggu dengan sabar hasil pemikiran Baekhyun, mungkin akan lebih lama dari perkiraannya.
"Chanyeol?" Chanyeol buru-buru menengok saat akan memakaikan sepatu pada Baekhyun.
Anak itu menatapnya dengan pandangan yang tidak bisa Chanyeol jelaskan.
"Kau mencintaiku?"
Pertanyaan retoris yang di ajukan Baekhyun membuat Chanyeol kaget, ia tidak menyangka Baekhyun akan menanyakan hal yang sudah jelas.
"Ya."
"Bagaimana dengan kekasihmu?"
"Itu- itu salah paham, kami sudah lama putus." Dahi Baekhyun mengernyit.
"Bagaimana dengan kekasihku?"
"Baek, itu?"
"Kau tahu, yeol.. aku ingin kau datang padanya dan bicara padanya tentang kita semalam dan perasaanmu."
"Yeh?"
.
Dan di sinilah Baekhyun dengan Chanyeol.
"Tidak perlu se kaku itu." Baekhyun mencubit paha Chanyeol di bawah meja, dan kekasih Baekhyun baru sampai dan memasang wajah bingungnya.
"Mwoya? Kau mengajak Chanyeol oppa saat kita kencan?" Baekhyun tersenyum dan menunjuk Chanyeol, untuk melanjutkannya mewakili Baekhyun.
"Begini Si ah-ssi, perkenalkan aku adalah calon suami Baekhyun mulai sekarang. Dan karena aku adalah calon suaminya aku meminta Baekhyun untuk memutuskanmu hari ini."
Si Ah, menganga tak percaya.
"Oppa! Kau serius?" Si Ah menatap Baekhyun sedangkan yang di tatap hanya menatap tak minat pada kekasihnya.
"Aku memangnya tak pernah tahu hubungan kau di belakang Baekhyun, kau berselingkuh selama ini tanpa Baekhyun sadari.. aku sudah mencari tahu tentangmu jauh jauh hari sebelum Baekhyun bilang kalian berkencan, aku mencoba bersabar karena Baekhyun mencintaimu tapi sekarang aku tidak akan segan merebutnya darimu, Si Ah-ssi."
Baekhyun, mana mungkin mau menceritakan masalah ini pada Chanyeol. Ia bahkan terkejut Chanyeol bicara seperti itu, jadi selama itu kekasihnya selingkuh sedangkan Baekhyun mengetahuinya baru-baru ini. Wah!
"Oppa, kau lebih percaya ucapan dia?"
Baekhyun dengan bangga bersandar di bahu Chanyeol, menunjukan senyum terbaiknya hari ini.
"Tentu saja, dia calon suamiku." Rencana yang sama sekali berbeda dari awal mereka berunding, Baekhyun mengakui Chanyeol pandai sekali mengambil hatinya.
.
"Kau tahu, yeol.. aku ingin kau datang padanya dan bicara padanya tentang kita semalam dan perasaanmu."
"Yeh?"
"Tidak perlu khawatir, aku sudah memikirkan bagaimana hubungan ini berakhir dengannya. Aku sudah tidak memilikinya (cinta) sekarang."
"Kau yakin?" Baekhyun mengangguk.
"Bilang saja aku selingkuh denganmu padanya." 'Aku ingin menyakitinya seperti ia menyianyiakan perasaanku.'
.
.
"Jadi kita menikah?" Mata Chanyeol berbinar, dia menantikan ini setelah semua hal tentang mantan itu selesai.
Mereka dalam perjalanan pulang.
"Tentu saja tidak."
"...."
"Tapi kau harus menemui kedua orang tuaku dulu untuk minta restu."
"Dan hidup bahagia selamanya?"
"Hmm? Hidup ini bukan karangan Disney, tapi ya.. mari kita coba." Chanyeol memeluknya dari belakang.
"Aku mencintaimu."
"Ya, aku juga."
•
•
Drabble ini akhirnya tamat..
Gk nyangka bakal selama itu off di wp, idenyapun gk selancar kaya dulu. but thank you so much for waiting for this book. and sorry for not being as active here.
Salam an enjoy!

KAMU SEDANG MEMBACA
Dare U [C.B]✔
Hayran KurguHanya main-main. Tapi Chanyeol tidak pernah bermain-main dalam permainan.