2 minggu berlalu.
Toko roti K&K.
Saat ini Naruto menikmati roti dengan wajah gembira. Setelah sekian lama mencoba. Akhirnya ia bisa mengalahkan rivalnya dalam pertarungan. Tentu itu suatu hal yang patut dirayakan. Ia segera pergi ke toko ramen bersama dengan Shikamaru dan Choji.
Keduanya merupakan teman yang cukup dekat denganya selain Karin. Oleh karna itu ia mengajak keduanya untuk merayakan kemenangannya. Choji tentu tidak menolak makanan gratis. Sedangkan Shikamaru hanya ikutan saja.
Naruto juga sedikit kecewa tidak bisa mengundang Karin. Namun ia tak bisa melakukan apapun. Ia mendapat kabar dari Jotaro sensei jika Karin sedang menjalankan misi.
Shisui datang menghampiri Naruto yang terlihat bahagia sambil menikmati rotinya.
"Kamu terlihat senang hari ini Naruto, ada apa?"
"Jotaro sensei, kamu tahu? Hari ini aku berhasil mengalahkan rivalku dalam pertarungan 1vs1."
"Kamu berhasil mengalahkan Sasugay."
"Namanya Uchiha Sasuke, sensei."
"Oh maaf keceplosan." Kata Shisui sambil sedikit tertawa. "Lupakan soal itu, jadi kamu mengalahkannya murni dengan taijutsu?"
"Iya sensei, aku mengalahkannya hanya dengan taijutsu." Katanya dengan semangat.
"Kamu sudah melakukan dengan sangat baik, tanpa menggunakan ninjutsu untuk mengalahkannya, sebagai hadiah aku akan mengajarkanmu sebuah jutsu baru." Sambil mengancungkan jempol untuknya.
"Benarkah?" Tanyanya sambil melihat Shisui mengangguk. "Yatta!!" Naruto melompat kegirangan.
Naruto saat ini hanya selevel chunin menengah. Cakranya sudah mencapai level Jonin menengah. Ia mengalahkan Sasuke tanpa menggunakan ninjutsu sudah menunjukkan kualitasnya sebagai seorang protagonis.
Shisui sudah mengajarkan semua jutsu angin dari rangking E ke C. Dan dia memberikan beberapa jutsu ranking B. Dengan kapasitas cakranya. Naruto bisa mengkombinasikan jutsunya tersebut dengan shadow clone untuk membentuk gaya bertarungnya sendiri. Sayangnya ia hanya bisa melakukan itu saat berlatih dengan Shisui.
Shisui juga mengajarkan teknik andalannya Shunsin no jutsu atau body flicker jutsu. Meski begitu Naruto hingga saat ini hanya bisa mempelajari dasarnya. Namun itu sudah lebih dari cukup untuknya saat ini.
Secara keseluruhan Naruto berkembang dengan pesat. Kemampuannya dapat menandingi Chunin puncak. Namun Shisui memintanya dengan keras agar tidak menggunakan ninjutsu kecuali saat dia terdesak. Naruto bertanya soal ini. Shisui hanya menjawab dengan sebuah senyuman. Melihat senyum itu bulu kuduknya merinding. Naruto hanya bisa menelan ludah dan mengangguk.
Tak lama berbicara Naruto memutuskan untuk pamit. Shisui segera membereskan toko dengan clonenya. Dia sendiri duduk dikursi sambil menatap keluar jendela.
"Ok, kamu bisa keluar."
Saat itu ia menemukan seorang emo-boy berjalan kearahnya dengan wajah gelap. Lebih tepatnya emoboy merasa frustasi.
"Sasugay?" Tanya Shisui.
"Sasuke!!" Jawab bocah emo.
"Nah Sasuke-boy apa yang kamu lakukan disini?"
"Apa kamu melatih Naruto teme?" Sasuka tak menjawab ia malah bertanya pada Shisui.
"Ya begitulah." Shisui tidak masalah dengan sikap arogannya. Alasannya ia adik Itachi. Hanya itu.
"Aku mendengar apa yang kau bicarakan dengannya, tapi aku tak percaya si teme bisa mengalahkanku tanpa menggunakan ninjutsu." Wajahnya terlihat kesal dan marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto: jiwa kedua
Fiksi PenggemarSeorang Otaku mati oleh Truck-sama dan berakhir didunia Naruto sebagai jiwa kedua didalam tubuh Uchiha Shisui.