"Jadi maksud mu ayah mu ingin kau untuk kembali?"
Yeonjun menegukkan sekaleng bir ditangan nya hingga tersisa setengah, "Jangan memanggil bajingan itu ayah ku."
"Aku setuju dengan mu, tapi bagaimana pun juga dia telah membesarkan mu dengan layak, setidaknya sampai kau berumur 10 tahun." Taehyun mengambil sekaleng bir dari vending machine yang berada tak jauh dari markas.
"Dan kemudian ia memanfaatkan ku. Aku tidak tahu jika majalah porno anak anak sangat laris pada masa itu." ia terkekeh pelan, kemudian meneguk habis bir milik nya, memasukkan nya ke dalam tempat sampah dengan sekali lempar.
"Kenapa dia menginginkan mu kembali?" Taehyun mengernyitkan dahi nya, dibalas delikkan bahu oleh yang ditanya.
"Aku tak yakin, namun yang pasti, aku tidak akan kembali pada pria licik itu. Sial, membicarakan hal ini membuat mood ku hancur." Yeonjun menghela nafas kasar.
"Heh, sepertinya tidak akan mudah." sarkas Taehyun.
"Kau meremehkan ku?"
"Memberi peringatan lebih tepat nya." koreksi Taehyun, meskipun maksud dari ucapan itu bisa di bilang keduanya.
"Orang itu tidak akan menampakkan batang hidung nya, ia selalu sok sibuk. Pria brengsek itu menyewa suruhan." ungkapan tersebut di balas anggukan ringan oleh Taehyun.
"Biar ku tebak, beberapa saat lalu kau di serang oleh suruhan ayah mu?" Yeonjun mengangguk, tepat sekali.
"Untung nya ada Vee hyung di sana." ungkap Yeonjun membuat bibir Taehyun membulat.
"Omong omong, bagaimana luka mu?"
"Bocah itu menjahit nya."
"Whoa, dia adalah seorang dokter?" raut wajah Taehyun nampak terkesan.
"Entahlah, tapi dia cukup baik mengobati luka yang cukup parah ini. Meskipun awal nya aku tak yakin karena ia terlihat seperti seorang amatiran."
"Kita bisa memanfaatkan nya untuk pengobatan, biaya rumah sakit cukup mahal kau tau?" Taehyun terkekeh seraya menyikut pundak Yeonjun.
"Bocah itu merepotkan." ia memutar bola matanya malas.
Taehyun mengangkat sebelah busur alisnya, "Oh ya? Kau terlihat menyukai nya."
Yeonjun beralih, menatap tajam pria di sebelahnya itu, "Dia cengeng, banyak bicara, kekanakan, manja. Bagaimana bisa aku menyukai nya?"
Taehyun tertawa renyah, "Dasar bodoh, kau bahkan tidak bisa memahami perasaan mu sendiri."
"Siapa yang kau panggil bodoh?!"
Taehyun melangkah pergi, berniat kembali ke markas, "Aku mengantuk." ia menguap sesekali.
"Sialan, berani berani nya kau memanggil ku bodoh! Kemari kau!"
•••
Pagi itu di awali dengan Kai yang sudah mengomel tidak jelas, alasan nya hanya karena Yeonjun tidak mau mendengarkan perkataan nya.
"YEONJUN! JANGAN BANYAK BERGERAK!" pekik Kai dari kejauhan.
Biasa nya Yeonjun melakukan olahraga rutin setiap pagi nya, namun hari ini berbeda, selain karena ada nya Kai di sana, luka Yeonjun juga belum sepenuh nya pulih. Meskipun ia tak merasakan sakit dari luka yang belum lama itu, Kai tetap saja meneriaki nya.
"Tidak mau, kenapa kau mengatur ku terus, sih?!" Yeonjun meneruskan push up nya yang belum kunjung selesai karena ocehan Kai yang tak henti henti nya.
"Sudah ku bilang jangan banyak bergerak!!!"
"Jangan berteriak!"
"Kau juga berteriak!!"
Yeonjun menghela nafas panjang, sangat merepotkan. Jika ia tak mendengar perkataan Kai, dapat di pastikan bocah itu tidak akan berhenti bicara. Tak ada pilihan lain.
Pada akhirnya Yeonjun berhenti dan duduk di sofa, Kai menghampiri nya membawa sekotak obat obatan, "Untuk apa itu?" tanya Yeonjun penasaran.
"Untuk apa lagi? Mengobati mu tentu saja. Cepat buka baju mu." perintah itu dilakukan dengan terpaksa oleh Yeonjun. Melihat tubuh pria di hadapan nya, Kai terdiam sejenak.
"Ada masalah apa?"
"Tidak, hanya saja aku baru menyadari bahwa tubuh Yeonjun sangat bagus!" Kai tersenyum, memperlihatkan sederetan gigi nya.
"Tentu saja, aku rutin olahraga. Tidak seperti mu yang kurus dan tak berotot." ejek Yeonjun. Air wajah Kai berubah masam, ia mencubit lengan Yeonjun kuat.
"Aw! Kenapa kau suka sekali mencubit?!"
"Yeonjun menyebalkan!" ujar Kai dengan wajah cemberut nya. Yeonjun menatap kedua netra Kai sejenak, mata mereka bertemu.
"Kau sangat menggemaskan sialan." gumam nya, tanpa sadar Yeonjun mengucapkan hal itu.
"Apa?"
Tersadar akan ucapan nya, telapak tangan Yeonjun dengan spontan menutup mulut nya, "T-Tidak! Aku salah bicara."
Sepertinya aku sudah gila.
- TBC
Notes :
Alur cerita nya aku petik sedikit dari anime bernama banana fish^^ jika kalian tahu:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal || YeonKai
Fanfiction"Ketakutan terbesar ku adalah, saat kau dapat melihat bagaimana aku melihat diri ku sendiri." Yeonjun - Dom Hueningkai - Sub [YeonKai Area] [Rate T-M] [BXB/BL] ©aonorae