0003

1.1K 198 16
                                    


Pintu cafe terbuka lebar tatkala Yeonjun berurusan dengan pria pria kekar itu, ia masih sibuk mengelak dari peluru peluru itu.

"Yeonjun !"

Beberapa orang pria yang nampak nya adalah teman sekelompok Yeonjun, berada di ambang pintu. Tanpa banyak basa basi, mereka menyerang dengan cepat dan frontal. Sedangkan Yeonjun akhirnya dapat beristirahat dengan tenang, nafas nya sedikit tersengal, ia mengatur nya agar kembali seperti semula.

Netra nya menerawang cafe yang nampak nya begitu berantakan, mata nya mengernyit saat melihat seorang pria memeluk diri nya sendiri di lantai. Ia melangkah cepat menghampiri pria itu. Yeonjun berlutut, ia mengangkat alisnya saat mengetahui bahwa pria itu adalah Kai yang beberapa saat tadi bertemu dengan nya.

"Hei, apa kau baik baik saja ?"

Kai tak menjawab, tubuh nya justru semakin gemetaran, bahkan pupil nya terlihat gemetar, ia merasa akan pingsan. Nafas nya tidak beraturan, ia belum tenang semenjak serangan panik itu.

"H-Hah...Hah..", hanya terdengar deru nafas kasar dari bilah bibir Kai. Yeonjun yang tak tahu harus berbuat apa kebingungan.

Sialnya, Kai justru berakhir tak sadarkan diri, dan ditambah lagi terdengar suara mobil polisi yang mulai mendekat.

•••

"Hah..hampir kita tertangkap."

"Bagaimana kalian tahu aku ada di sana ?"

"Beberapa kelompok gang sana memberitahu Taehyun."

Yeonjun meletakkan tubuh Kai di atas sofa, mereka kini berada dimarkas mereka, untung nya tak ada seorang pun dari mereka yang terluka, hanya tergores mungkin, dan sedikit luka lebam.

"Apa yang harus ku lakukan dengan pria ini.", jari telunjuk Yeonjun menunjuk kearah tubuh Kai yang tak berdaya itu. Dibalas delikkan bahu dari keempat teman nya.

"Memberi nya nafas buatan mungkin ?", Taehyun memberi usul iseng.

"Baiklah.", namun Yeonjun menanggapi nya dengan serius. Yeonjun bisa menjadi bodoh dan mudah dipengaruhi terkadang.

"Bodoh, aku hanya bercanda."

Yeonjun menatap Taehyun sinis, "Siapa yang kau sebut bodoh?"

Taehyun terkekeh canggung, "Haha, tidak aku hanya bercanda."

"Kau sebaiknya menjaga dia Yeonjun, aku ingin pergi sebentar."

"Aku juga."

"Aku juga."

"Bye."

"Teman tidak berguna.", Yeonjun berdecih pelan menatap kepergian teman teman nya yang kemudian menghilang dari balik pintu.

Beberapa saat setelah mereka pergi, Kai sadarkan diri, Yeonjun yang mengetahui nya hanya menatap nya angkuh seolah tak peduli. Kai mengerjap beberapa saat, kepala nya terasa sedikit pening. Mata nya menerawang sekitar dan menemukan Yeonjun yang tengah menatap diri nya. Ia menyentak kaget, kemudian bangun dari tidur nya.

"Kau sudah bangun kan ? Sekarang pulanglah, jangan menyusahkan ku."

"A-Ah..iya, maafkan aku.."

Kai menundukkan pandangan nya, rasa bersalah merundung nya, merasa bahwa ia sepatut nya memberi imbalan atas apa yang telah pria itu perbuat pada nya. Tapi ia tidak punya uang saat ini.

"Apa kau baik baik saja ?", tanya Kai.

"Menurut mu ? Lebih baik kau lihat kondisi mu dulu, yang bahkan lebih buruk dari ku."

"Maaf aku merepotkan mu..", ujar Kai, terdengar rasa bersalah di dalam kelimat yang ia ucapkan.

"Iya. Kau sangat merepotkan. Aku harus menggendong mu sampai sini."

Kai yang mendengar nya semakin merasa bersalah, ia menggigit bibir bawah nya kuat. Air mata nya mulai terbendung.

"H-Hik..m-maaf..maafkan aku.."

Yeonjun terdiam sejenak.

Sial, apa lagi sekarang.




TBC -

Criminal || YeonKaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang