0002

1.4K 206 12
                                    

"Hai, Soobin hyung."

"Oh, hai Kai, ada apa datang kemari ?"

Kai dengan senyum merekah nya menghampiri Soobin yang tengah sibuk bekerja paruh waktu di sebuah cafe pinggir jalan.

"Hanya mengunjungi mu, apa kau belum pulang, bukan nya ini sudah malam ?"

"Memang, tapi kau lihat, masih ada banyak pelanggan di sini.", mendengar ujaran Soobin, Kai menoleh, sorot mata nya menerawang sekitar. Benar juga, masih lumayan banyak pelanggan yang ada di sana.

"Baiklah, aku akan menunggu mu."

"Tidak perlu, kau pulang saja duluan."

"Tidak, aku akan menunggu mu."

"Baiklah, baiklah."

Senyum nya kembali mengembang, pria yang diketahui bernama Hueningkai itu duduk di salah satu meja kosong dalam cafe. Ia mengeluarkan ponsel, berencana bermain dengan handphone nya.

"Hei."

Mendengar panggilan itu, Kai menaikan pandangan nya, menatap orang yang kedengaran nya baru saja memanggil diri nya. Pria jangkung di hadapan Kai itu menatap nya sinis, sedangkan yang menatap mengernyitkan dahi nya.

"Maaf, ada apa ?"

"Ini meja ku, aku duduk di sini sebelum diri mu.", mendengar ucapan Yeonjun, Kai menyentak kaget, diri nya spontan bernajka dari kursi kemudian berdiri.

"A-Ah..maaf, maafkan aku.", Kai membungkuk beberapa kali pertanda ia memohon maaf sebesar besar nya dibalas dehaman angkuh dari sang lawan bicara.

"Oho~ lihat siapa ini, si Annihilators yang orang orang sebut, huh ?", tiga orang pria kekar berucap dari kejauhan, mereka kemudian beranjak menghampiri Kai dan Yeonjun.

Kai tak terlalu paham, tapi sepertinya pria yang ada di hadapan nya itu disebut Annihilators ? Entah apa itu, mungkin nama atau sebutan ? Pikiran buruk mulai menggerayangi otak Kai.

Tatapan mata Yeonjun tak memberikan kesan gelisah sama sekali, terkesan santai dan menganggap remeh seperti nya, ia tersenyum miring.

"Kelihatan lemah sekali, dan ini orang yang mereka sebut sebut sebagai Annihilators ? Menyedihkan.", air wajah Yeonjun semakin tak bersahabat, ia menggerat gigi nya geram, mengalihkan pandangan nya menatap ketiga pria kekar itu.

"Siapa yang kau katakan lemah ? Kau bahkan memegang pistol dibelakang tangan mu, sekarang siapa yang lemah ?"

Mereka dibuat terkejut oleh tebakan pria yang bertubuh lebih kecil dari mereka itu, begitu juga dengan Kai, pasalnya, ucapan si kecil itu benar. Tapi bagaimana-Jangan lupakan kepintaran Yeonjun, selain ahli dalam bela diri dan menembak, ia juga sangat pintar, baik dalam akademis maupun non akademis, jangan meremehkan otak nya meskipun ia adalah seorang kriminal.

Pria itu terkekeh, "Hah..padahal aku baru saja ingin bersenang senang."

DOR !

Bunyi peluru itu terdengar nyaring, namun sayang nya peluru itu tak mengenai Yeonjun, ia sudah mengelak sejak awal. Beberapa orang di dalam cafe itu nampak terkejut dan mulai panik, banyak dari mereka berlarian keluar dari dalam cafe itu, begitu juga dengan Soobin, ia melupakan Kai yang masih disana.

"Payah.", Yeonjun berseringai menatap remeh pria kekar itu, semakin geram dengan tingkah meremehkan Yeonjun, pria itu kembali menembakan peluru itu, namun lagi lagi meleset.

Di sisi lain, Hueningkai merasa panik, degup jantung nya mulai tak beraturan, keringat menuruni pelipis nya, ia menekan dada nya. Tubuh nya terasa lemas, ia jatuh terduduk. Jangan lupakan fakta bahwa Kai memiliki penyakit semacam serangan panik/panic attack. Ia tidak dapat mendengar suara yang terlalu keras apalagi sampai mengejutkan nya. Tubuh nya mulai mengejang, dan gemetaran.

Seseorang tolong aku.






TBC

Notes :

Next ?

Criminal || YeonKaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang