0007

812 146 10
                                    

"Ada apa ?" tak paham dengan sikap spontan Yeonjun, Kai nampak kembali dibuat terheran.

"Tidak, hanya saja kau perlu berhenti tersenyum." tukas Yeonjun, ia sendiri tak paham apa yang terjadi dengan diri nya.

"Kenapa ?"

"Aku tidak tahu, inti nya, berhentilah tersenyum."

"Baiklah." ujar Kai seraya menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. Beberapa saat mereka berdua berbincang, Vee dan teman teman nya entah sejak kapan sudah tidak berada di ruangan itu.

Cling

Suara lonceng berbunyi, menandakan seseorang baru saja akan masuk ke dalam bar itu, Yeonjun dan Kai memalingkan wajah nya menatap siapa orang itu.

Sial.

"Kai sembunyi, dan tutup telinga mu."

"Kenapa ?"

"LAKUKAN." ulang Yeonjun seraya menegaskan kata yang disebutkan nya. Seolah tuli, Kai justru tak melakukan perintah Yeonjun, kepala nya di buat kosong.

"Hello, Daniel."

Kai mengernyit.

Siapa Daniel ?

Yeonjun beranjak dari duduk nya, melangkah perlahan menuju pria itu, "What do you want Jeon Jung 'cock'." ejek nya, ia tersenyum miring.

"It's Jungkook babe. Aku jadi ragu kalau kau pernah kuliah di Amerika, bahkan untuk mengeja saja tidak bisa." pria yang diketahui bernama Jungkook itu berucap.

Yeonjun berdecih, "Berhenti, mengikuti ku sialan."

"Sorry sweetie, boss ku menginginkan mu."

Yeonjun memijat kening nya pelan, "Fuck, padahal aku sedang tidak mood untuk melakukan ini."

"Kai, sembunyi." tanpa basa basi, Yeonjun melesat cepat menghampiri Jungkook untuk memukul nya, namun Jungkook mengelak. Jungkook mengeluarkan sebuah tembakan dari saku celana nya, menembakan peluru kepada target nya alias Yeonjun sendiri.

Beberapa kali Yeonjun mencoba mengelak, dan memukul Jungkook, namun seperti nya agak sia sia, alhasil stamina nya semakin lama semakin habis.

DOR !

Satu tembakan tepat mengenai area pundak kanan Yeonjun, membuat tubuh nya mulai melemas.

"Ukhh..sial."

Jungkook yang puas mengembangkan senyum kemenangan. Satu tembakan kembali di layangkan mengenai area perut Yeonjun, ia mendesis pelan. Tubuh nya melemas, cairan berwarna merah pekat keluar dari area perut nya.

"JEON JUNGKOOK!!" Vee memekik, seraya menodongkan pistol ke arah nya, begitu juga dengan rekan rekan nya.

"Hyung, jangan ikut campur, kumohon. Ukh-"

Jungkook menurunkan senjata nya, "Anggap saja ini sebagai peringatan. Pertemuan selanjut nya kau akan benar benar mati di tangan ku-" peringatan itu bukan lah sebuah candaan semata, meskipun terdengar seperti itu.

"-oh maaf, aku lupa kau diinginkan oleh boss, apa tubuh mu memang senikmat itu untuk di sentuh?" tawa puas keluar dari bilah bibir pria bersurai hitam, wajah nya terlihat cukup puas untuk bisa menembakan 2 peluru ke bagian tubuh Yeonjun.

"Ukhh..jaga ucapan mu sialan, uhuk!" telapak tangan nya berusaha sebisa mungkin untuk menahan pendarahan yang keluar, ia bisa mati karena kehilangan banyak darah.

Puas dengan aksi nya, Jungkook meninggalkan tempat itu, yang sudah terlihat sangat kacau bak kapal pecah, "Hei Yeonjun, kau baik baik saja?" Vee menghampiri pria yang lebih muda dari nya itu.

"Apa aku terlihat baik baik saja?" Vee terkekeh mendengar nya, sudah pasti ucapan nya tadi itu adalah sebuah lelucon.

"Biar ku bantu berdiri." Vee meraih lengan Yeonjun, membantu nya berdiri dengan menopang satu lengan nya pada tengkuk nya.

"Dimana Kai?" Yeonjun melihat sekeliling.

"Kau serius mengkhawatirkan anak itu? Lebih baik kau lihat diri mu dulu."

"A-Aku ada d-di sini.." Kai muncul dari balik meja dengan wajah nya yang amat pucat, serta tubuh yang bergetar. Mereka semua paham betapa mengejutkan nya kejadian barusan bagi Kai.

"Maaf, aku harusnya tidak membawa mu kemari." ujar Yeonjun.

"Tidak, ini bukan salah mu. Terima kasih sudah melindungi ku Yeonjun." Kai mencoba tersenyum sebisa nya untuk menunjukkan rasa terima kasih nya.

Meski terlihat di paksakan, bagi Yeonjun tetap saja terlihat indah, dan manis. Tanpa sadar, ia sudah menatap Kai sejak 5 menit yang lalu.

"Ekhem!" Vee terbatuk, dengan sengaja tentu nya, untuk menyadarkan Yeonjun dari lamunan nya.

"Ah, aku harus mengobati luka ku."

"Biar ku bantu!" Kai melangkah menghampiri.

"Tidak perlu, kau pulang saja. Ada Vee Hyung yang membantu ku."

"Ku rasa lebih baik jika Kai yang membantu mu." Yeonjun memicingkan mata nya pada yang lebih tua, sedangkan yang ditatap tersenyum meledek.

"Baik, aku akan membantu sebisa ku." Kai bergantian posisi dengan Vee untuk membantu Yeonjun menopang tubuh nya menuju ke markas, cukup dekat dan tak memakan waktu lama.













TBC -

Criminal || YeonKaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang