Criminal || YeonKai

0015

Hasil nihil yang Yeonjun peroleh setelah terkira tiga puluh menit berselang, deru nafas tak terstruktur saing peluh yang membanjiri pelipis sang pria membuat diri nya mulai putus asa. "Sudah ku duga membuat bocah itu tak sadarkan diri lalu memulangkan nya adalah keputusan terbaik yang dapat ku pikirkan."

Telapak tangan penuh peluh tak henti memeriksa ulang layar ponsel sang empunya, memiliki harapan akan ada panggilan yang masuk guna mengetahui dimana keberadaan Kai. Jika saja Yeonjun dapat bertanya kepada diri nya sendiri, mengapa ia melakukan segala nya hingga sejauh ini. Ia sendiri pun tak paham. Yeonjun tidak mengerti dan rasanya ia pun tak akan bisa mengerti.

Diri nya terus menerus berkata untuk berhenti mencari, memperdulikan, merespon apa pun yang dilakukan sosok pria belia tersebut. Rasa nya Yeonjun tengah berperang dengan pikiran rasional nya sendiri. Bukankah sejak awal Yeonjun ingin menyingkirkan bocah yang awal nya ia anggap 'hama' tersebut dari kehidupan nya?

Lantas untuk apa ia harus melawan rasionalitas nya sendiri, yang perlu dilakukan hanyalah mengikuti bagaimana pikiran nya sendiri bertindak bukan? Semua pemikiran ini, rasa nya tak lama lagi ia akan kehilangan kewarasan nya.

Tak lama setelah itu, bunyi ponsel yang berdering nyaring menyentak singkat Yeonjun. Sorot iris pekat tersebut menatap dengan intens, Taehyun menelpon nya. Tanpa ragu sedikit pun, jemari sang empu bergerak cepat, sesegera mungkin meletakkan ponsel tersebut tepat di samping telinga.

"Aku harap ini penting." tukas Yeonjun, kedua kaki jenjang tak henti nya bergerak.

"Tepat seperti yang kau pikirkan. Mereka pulang dengan aman, tapi sepertinya kau tak akan suka dengan keadaan Kai saat ini."

Kedua alis tebal itu bertaut penuh tanya, "Apa maksud mu? Apa yang terjadi dengan nya?"

"Kurasa mereka mengajarkan Kai sesuatu yang tak sebaiknya ia lakukan. Tenang saja, sedikit mabuk tidak akan menyakiti siapa pun. Alright, see ya then, bud!"

"Hey, tung-!"

Saluran telepon dimatikan secara sepihak. Ia tak begitu yakin dengan apa yang terjadi, setidaknya Yeonjun tahu bahwa Kai pulang dengan selamat. Perasaan lega membuat nya mulai tenang.

Berniat untuk kembali ke markas, Yeonjun memutar tubuh nya, ia sudah cukup jauh, namun semua nya sudah terjadi, Yeonjun tak dapat melakukan apapun soal itu.

Baru saja diri nya dipenuhi oleh rasa lega, seorang pria dengan tubuh jangkung beserta jas serba hitam yang dikenakan berdiri tepat beberapa kaki dari diri nya.

Raut wajah tak bersahabat itu lantas terukir, berusaha sekaligus untuk menutupi nya. Pria seperempat abad tersebut mengembangkan senyum sarkas.

"Just say what do you want." lengan kekar itu bergerak, menyelinap kedalam saku celana, semacam kebiasaan Yeonjun saat ia bertemu seseorang yang disegani.

"Nothing actually. Aku hanya ingin berbincang ringan dengan mu, layak nya sahabat karib lama." bahkan orang bodoh sekalipun tidak akan mempercayai ucapan itu.

"Kau datang pada ku, orang sesibuk diri mu tidak mungkin melakukan nya bahkan saat tengah malam sekalipun." balasan yang terduga, pria di hadapan nya terkekeh angkuh.

"Tidak perlu cemburu terhadap pekerjaan ku, jika kau memang ingin bersama ku kau bisa menghubungi ku kapan saja." sweet talk, ia memanggil pria ini si cabul gila bukan tanpa alasan.

"Bahkan jika aku dibayar satu juta dollar untuk berada di satu ruangan bersama mu aku lebih memilih untuk membunuh diri ku sendiri, Min Yoongi." nama sang pria ditekankan oleh nya.

"Aku menyukai bagaimana suara mu mengalunkan nama ku, sounds kinda sexy to me. Aku akan sangat menghargai nya jika kau bersedia melakukan nya lagi diatas kasur."

"Enough with these nasty stuff. Jika kau tak mengatakan apa mau mu seperti nya pertemuan tak menguntungkan bagi ku ini cukup sampai disini." tepat sebelum Yeonjun menggerakan kaki nya, pria itu lantas berucap.

"Bekerja sama lah dengan ku."

tbc.

Notes :

haii<33

aku kembali, dan gak terlalu lama kan? hehe, hope u guys like it!