"H—Hik..m—maaf..maafkan aku.."Kai menangis, ia merasa bersalah, sangat. Tidak seharusnya diri nya merepotkan orang lain seperti ini.
Aku orang yang jahat.
Yah, Kai memang seseorang yang mudah merasa bersalah, perasaan nya sangat sensitif dan lemah lembut, menyentilnya sedikit saja sudah dapat membuat diri nya merasa bersedih dan berakhir menangis, cengeng, itulah kata yang tepat.
Yeonjun menyentuh kening nya, kepalanya mulai pening. Pria jangkung itu melangkah menghampiri si cengeng yang masih terduduk menangis di sofa, Yeonjun berlutut, tangan nya meraih memegang tangan Kai. Ia sedikit dikejutkan oleh tangan Kai yang terasa sangat lembut, selembut sutra jika digambarkan, berbeda jauh dengan milik nya, sama dengan Kai, ia terkejut dengan perlakuan Yeonjun pada nya.
"Maaf, berhentilah menangis, ini bukan salah mu. Tenang saja.", ucap Yeonjun dengan lembut.
"H—Hik..benarkah..?"
Kai menatap Yeonjun dengan wajah memelas nya, kemudian dibalas senyuman ringan serta anggukan pelan dari pria bersurai biru itu. Membuat nya berhenti menangis dan langsung tersenyum lebar, mata nya sedikit menyipit akibat senyuman nya, dan memamerkan beberapa deretan gigi milik nya. Tak paham dengan mood berantakan bocah ini Yeonjun menghela nafas pelan.
Sepersekian saat berlalu, mereka kini tengah berbincang, lebih tepat nya Kai yang terus menanyakan begitu banyak pertanyaan pada nya, membuat Yeonjun mau tak mau menjawab semuanya, jika tidak dapat dipastikan Kai akan kembali menangis dan itu akan jadi 100 kali lebih buruk.
"Siapa nama mu ?"
"Yeonjun."
"Berapa umur mu ?"
"19 tahun."
"Apa pekerjaan mu ?"
"Kriminal."
"Apa ka—tunggu, kriminal ?"
"Ya, aku adalah seorang kriminal. Terkejut?"
Kai mengernyitkan alis nya, dimiringkan nya sedikit kepala nya, seolah bertanya tanya. Peka akan apa yang terlintas di pikiran Kai, Yeonjun berucap,
"Kau tahu penjahat ? Ya, aku semacam nya."
Kai membulatkan mulut nya berucap 'oo' dengan panjang. Yeonjun penasaran, apa sepolos itu pria dihadapan nya ini ?
"Tapi kau tidak kelihatan jahat ?"
"Jika aku berbuat jahat pada mu, kau akan menangis, kau kan cengeng."
Kai memasang wajah sinis, "Aku tidak cengeng."
"Iya kau cengeng."
"TIDAK !!!!", pekik Kai, ia mencubit kecil lengan Yeonjun, membuat Yeonjun tanpa sadar tertawa lepas karena tingkah menggemaskan Kai. Yeonjun tersadar, ia berhenti tertawa.
Apa aku baru saja tertawa ?
Pria bersurai biru itu berpaling, Kai mengangkat sebelah alisnya.
"Ada apa ?"
"Tidak. Sebaiknya kau pulang, orang tua mu pasti khawatir pada mu."
Kai terkekeh pelan, "Aku tidak punya orang tua.", ujar nya, tatkala ia tersenyum lembut. Yeonjun yang mendengar nya kembali memusatkan sorot mata nya pada pria yang kelihatan lebih muda dari nya itu.
"Maaf, aku tidak tahu."
"Tak apa, aku akan pulang, sekali lagi terimakasih, dan maaf jika aku merepotkan mu, Yeonjun hyung.", setelah kalimat terakhir itu, Kai beranjak dari sofa, ia melangkah menuju pintu keluar.
"T—Tunggu !", Yeonjun memanggilnya, Kai berhenti melangkah, ia memutar tubuh nya.
"Ya?"
"Mau ku antar ?"
TBC —
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal || YeonKai
Fanfiction"Ketakutan terbesar ku adalah, saat kau dapat melihat bagaimana aku melihat diri ku sendiri." Yeonjun - Dom Hueningkai - Sub [YeonKai Area] [Rate T-M] [BXB/BL] ©aonorae