Corondul oh Corondul kapan kau hilang dari muka bumi
Tandai Typo
°
°
°
Terdengar suara berisik dari arah rooftop, mereka adalah Kenzo dan kawan kawan kecuali Sean. Lelaki itu terlalu bucin pada pacarnya hingga melupakan temannya, dasar teman laknat.
"Oh iya Lan, urusan lo sama bokap lo udah selesai?" Tanya Gibran.
Gibran adalah teman yang paling dekat dengan Alan. Wajar mereka telah bersahabat sedari kecil nembuat Alan begitu terbuka padanya.
Alan juga terbuka pada temannya yang lain, namun tidak serinci yang diketahui oleh Gibran dan Kenzo.
Mereka hanya tau bahwa hubungan ayahnya Alan dengan Alan tidak baik.
"Belum, gue males berurusan sama bajingan itu" jelas Alan.
"Gue cuman bakalan bertindak kalau dia menyakiti mami gue" lanjutnya.
Gibran mengangguk mengerti, lalu tiba tiba suasana berubah menjadi canggung tidak ada lawakan dari seorang Bastian dan pertanyaan polos yang keluar dari bibir David.
Sekitar sepuluh menit larut dalam kecanggungan, datanglah dua anak pencair suasana dengan hebohnya.
Sangking hebohnya, mereka sampai nungging nungging kayak orang gila yang kabur dari rumah sakit. Ditambah lagi suara nyanyian yang memekakan telinga yang bisa dipastikan keluar dari mulut seorang Bastian.
"DIAMMM!!!!"
seruan dari Alan membuat Bastian dan David yang tadinya ribut langsung diam dan menunduk seperti akan dihukum oleh Bu Sari <guru BK>
"Berdiri di pojok sana!" Perintahnya sambil menunjuk sudut pagar pembatas.
Mereka berdua mengangguk lesu lalu berjalan lunglai ke pagar.
Seperti Marsha yang sedang dihukum oleh Miskah."Hari ini kita ngapain yaa? bosen anjirr" tanya Gibran.
"Gimana kalau kita kerumah bunda gue? Hari ini bunda lagi bikin kur banyak" tawar Kenzo. Yang disambut antusias oleh David dan bastian.
"Gue mau ikutttt!!!" Pekik David girang.
"Gue jugaa" sahut Bastian.
"Yang ngajak kalian siapa?" Pertanyaan yabg dilobtarkan Alan membuat senyum yang terpatri diwajah David dan Bastian luntur seketika. Digantikan dengan kerucutan dibibir mereka.
"Jijik anjing!"
"Sudah sudah, mending kita langsung cabut nanti kesorean" lerai Gibran. Lalu mereka bertiga bangkit dari duduknya dan berjalan kearah pintu.
"Kalian nggak mau ikut? Kalau nggak mau diam aja disitu sampai besok" seketika wajah yang tadinya murung berubah menjadi pekikan girang. Tak mau nenghabiskan waktu lama mereka berdua langsung pergi menyusul Kenzo dan yang lain yang sudah duluan.
_____________________________
Disebuah rumah mewah terdapat wanita setengah baya yang sedang menangis entah karena apa. Para pelayan dan anggota keluarga telah berusaha menenangkannya namun, tak bisa.
Hingga suara langkah kaki terdengar, menampilkan pria setengah baya dengan balutan kemeja putih serta jas biru navy dan dua bodyguard dibelakangnya.
Wanita tadi langsung menghampiri dan memeluk pria itu.
"Mas, anak kita mana? Apakah dia sudah ditemukan?" Tanya wanita tersebut sembari celingak celinguk mencari anaknya.
Pria itu memegang bahu istrinya lalu menggeleng.
"Tidak, dia belum ditemukan sayang"
Perkataan dari suaminya membuat sang istri menangis dengan histeris. Pasalnya putra pertamanya telah hilang tiga bulan yang lalu. Dan sampai sekarang belum ada tanda tanda ditemukannya bayi itu.
"Mass, hikss temukan bayi kitaaa hikss"
Pria itu lantas memeluk istrinya dan mengucapkan kata kata yang dapat menenangkannya.
TBC...
Astagfirullah, maafin aku yaa.. aku lupa update kemarin
Aku aja baru sadar kalau ini udah tanggal 2
Ohh iyaa, aku juga baru buat instagram. Jangan lupa follow yaa..
Jangan lupa tinggalkan jejak.
Kalau udah sampai 10 vote, nanti aku update lagi
Okerrr..ACHA
Kalimantan timur, 02 juli 2021
IG: handayanidesi845
KAMU SEDANG MEMBACA
_Bad Boy And His Son_ [On Going]
Novela Juvenil'Apa, yang kalian rasakan jika kalian, bertemu seseorang yang sangat menyebalkan dan sok cool?' Pasti kalian kesalkan?? Sama, seperti yang dirasakan gadis bernama Gabriella Caithlin Yovanca. Terhadap lelaki songong yang bernama Kenzo Aldebaran Naren...