Holla^_^
Jangan lupa tinggalkan jejak yaa..
HAPPY READING!! ;)°
°
°
°
°
Susana di mobil, sangat terasa canggung akibat kejadian tadi. Ditambah lagi, Tarran yang sudah tertidur.
Mungkin hanya Gebby yang merasakan kecanggungan itu. Tidak, bagi Kenzo yang tidak peduli.
Sedari tadi, Gebby terus memikirkan bagaimana cara menghilangkan rasa cenggung ini. Namun, bibir tipis Gebby tidak bekerja sama. Jadi, ia berusaha untuk tidak peduli.
45 menit kemudian...
Sampailah, mereka di appart milik Kenzo. Langsung saja Gebby menidurkan Tarran yang sudah tertidur sedari di perjalanan.
Setelah selesai menaruh Tarran yang tertidur. Ia, melihat Kenzo yang terduduk sembari memijat tengkuk-nya.
"Pegel?" Tanya Gebby.
"Iyaa, sedikittt"
"Masih muda aja udah suka pegel, gimana ntar dah tuaa" cibir Gebby sembari memijat tengkuk Kenzo pelan.
Kenzo menghela nafas beratnya. "Ikhlas, nggak nihh? Mijet nyaa?"
"Ya ikhlas-lahhh" ujar Gebby. Lalu, tak lama kemudiann datang-lah Tarran dengan wajah bantalnya, .menghampiri mereka berdua.
Balita itu menguapp "Mamaaa,aian Alan ana?"
"Mainan kamu, ada di ruang mainan" bukan Gebby yang menjawab namun, Kenzo.
Tarran yang tadinya mengantuk langsung berbinar mengetahui maiannya sudah sampai.
Langsung saja, Tarran berlari lucu menuju ruang bermainnya.Kenzo dan Gebby pun ingin mengikutinya. Namun, tangannya langsung dicekal oleh Gebby.
Kenzo menarik satu alisnya.
"Gimana, orang tua Tarran udah ketemu?"
Pria itu menggeleg lesu. "Belum, tapi kayaknya gue nggak akan kasih Tarran ke orang tuanya.
Biar Tarran gue sama lo aja yang urus, gue udah terlanjur sayang sama dia." Jelas Tarran. Gebby mengusap usap lengan Kenzo agar tidak sedih.
'Maafin gue by, sebenarnya orang tuanya Tarran udah ditemukan minggu kemarin. Tapi gue nggak rela ngelepas dia.
Jadi, gue bilangin bilang ke mereka kalo gue aja yang mengurus Tarran.
Lagi pula, orang tua Tarran orang yang tidak berkecukupan. Dan alangkah lebih baik jika Tarran tinggal sama gue.' Ujar Kenzo dalam hatii.
"Yasudahh, kita susul Tarran yukk. Kasian, dia main sendiri" ajak Gebby, Kenzo mengangguk lalu mereka berlalu dari ruang tau menuju ruang bermain Tarran.
K
enzo dan Gebby tiba di ruang bermain-nya Tarran. Dan mereka melihat Tarran sedang kesusahan dengan robot raskasa miliknya.
Tarran menoleh saat mendengar suara pintu terbuka. Lalu, ia berlari menhampiri mereka.
"Mama, papap, lobotna usakk" ujar Tarran dengan mata berkaca kaca.
Kenzo dan Gebby saling bertatapan lalu tersenyum.
"Nak," Gebby menegelus surai Tarran.
"Robotnya nggak rusak. Cuman, kamunya aja yang belum mengerti cara menggunakannya.""Cala pakena imana?"
"Tanya papah" Gebby menatap Kenzo yang juga menatapnya, lalu memmberi isyarat mata agar Kenzo membantu Tarran.
Kenzo yang mengerti arti tatapan Gebby lantas mengangguk lalu menggiring balita tersebut menuju robor raksasa itu. "Hayuuk, sini papa ajarinn" Tarran mengangguk.
Setelahnya Gebby pun memperhatikan Kenzo yang sedang menjelaskan cara menggunakan robot itu. Hingga tak terasa 20 menit telah berlalu.
"Nah, dah jadi" ujar Kenzo bangga.
"Yang terakhir, kita tinggal pencet tombol on, nanti robotnya ngomong" jelas Kenzo memberi pengertian. Tarran mengangguk.
Tit..
"Hallo, hallo dengan robot disini. Mohon, mohon untuk memberikan robot nama, nama" ucap robot tersebut dengan logat google eh, salah logat robot.
"Tarran denger nggak kata robotnya? Dia minta kamu buat kasih dia nama" Tarran mengangguk. Lalu, menyatukan jempol dan telunjuknya di atas dagu seolah sedang berfikir.
"Hmmm, ama nya Tatan" pekik Tarran girang. "Lobot, sekalang ama kamu Tatan" ujar Tarran pada Tatan.
Kenzo dan Gebby tersenyum senang.
"Tatan, Tatan nama yang baguss, bagus"
Lalu, tak lama. Tarran menguap mengantuk. Gebby yang melihat itu langsung berniat mengajaknya.
"Tarran, ayo nak. Kita tidurr kamu udah ngantukk" ajak Gebby. Balita itu mengangguk lalu meminta Kenzo untuk menggendongnya.
Sesampainya dikamar, Gebby langsung menidurkan Tarran tetapi Tarran memanggil Kenzo agar tetap dikamar saat melihat Kenzo akan pergi.
"Malam ini, Alan mau tidul balenn mama sama papap" pinta Tarran sambil memasang puppy eyes.
Kenzo dan Gebby saling bertatapan.
Kenzo mengangguk memberi pengertian lewat mata. Bahwa, ia tak akan berbuat macam macam."Yasudahh, kita tidurr" ajak Kenzo. Lalu berbaring masing masing di samping Tarran. Jadi, Tarrannya ditengah tengah mereka.
Gebby menepuk neouk perut Tarran lalu tak lama Tarran tertidur disusul dengan Gebby yang mulai mengantuk lalu tertidur.
Kenzo yang bekum tertidur menatap mereka berdua yang terlelap.
Ia, tersenyum tipis. Lalu, mengecuk pipi keduanya.
"Selamat malam, mimpi indahh.."
Cuppp...
TBC....
MAAFKAN SAYA JIKA ANDA MENEMUKAN TYPO
Hallo am bek..
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian..
Bayyy....
700 Kata..Dibuat oleh, Acha
Kamis, 22 april 201
KAMU SEDANG MEMBACA
_Bad Boy And His Son_ [On Going]
Novela Juvenil'Apa, yang kalian rasakan jika kalian, bertemu seseorang yang sangat menyebalkan dan sok cool?' Pasti kalian kesalkan?? Sama, seperti yang dirasakan gadis bernama Gabriella Caithlin Yovanca. Terhadap lelaki songong yang bernama Kenzo Aldebaran Naren...