[COMPLETE] ✅
Cinta pertama itu membekas tak terlupakan.
Segalanya menjadi lebih indah saat kita merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya. Itu yang dirasakan Nadine Azkia Dafira ketika melihat Abian.
Abian Zafran Adhitama, si idola sekolah tidak t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setiap manusia pasti pernah merasakan jatuh cinta bukan? Apalagi sorang wanita yang jatuh cinta pada lelaki yang ia kagumi dan betapa bahagianya jika lelaki itu juga membalas perasaan kita.
Namun sayang, di dunia tidak ada yang semudah itu. Life is not that easy. Kebanyakan perempuan terlalu berharap lebih pada laki-laki yang dicintai. Terkadang juga suka ke ge-eran sendiri berharap laki-laki itu juga merasakan perasaan yang sama.
Seperti perjalanan cinta seorang Nadine Azkia Dafira. Cinta yang tidak mendasar. Tiba-tiba jatuh cinta saja dengan lelaki yang bernama Abian. Padahal mereka tidak saling mengenal, tidak pernah bertegur sapa apalagi berinteraksi.
Lima tahun lamanya. Mengagumi seorang idola sekolah. Nadine sendiri tidak menyangka jika dia sudah memperhatikan Abian selama itu.
Rasanya baru kamarin dia memakai baju putih biru dengan hiasan kacang panjang dan terong hijau konyol sebagai atributnya. Dahulu kegiatan tersebut dinamakan dengan MOS tetapi sekarang setiap pergantian tahun namanya menjadi berbeda-beda.
Dunia Nadine dan Abian benar-benar bertolak belakang. Abian seorang jenius idola sekolah sedangkan Nadine hanya gadis SMA normal pada umumnya. Tidak ada yang spesial
Pada awalnya Nadine yakin Abian hanya sekedar cinta monyet saja lagipula siapa yang tidak menyukai Abian yang multitalenta kebanggaan sekolah seperti itu? Nenek-nenek pun akan kagum padanya.
Namun setelah mereka ditakdirkan untuk satu sekolah lagi, perasaan Nadine mulai bertambah kepada Abian. Bahkan dengan tidak tau dirinya Nadine cemburu dengan cewek-cewek yang berhasil mencuri perhatian Abian.
Astaga, bahkan Abian tidak tau Nadine hidup di sini. Untuk apa Nadine harus capek-capek cemburu?
Mereka berdua sedang berdiri di koridor kelas yang ada di lantai dua otomatis mereka bisa melihat keadaan lapangan dari atas sini.
Nadine tersenyum masam. "Gimana mau deketin? pas udah deket aja bawaannya pengen kabur," balasnya dengan mata yang tak lepas memandang Abian yang sedang bermain basket di bawah sana.
Koridor adalah spot terbaik Nadine semenjak naik kelas dua belas sebab ia jadi lebih leluasa memperhatikan Abian jika cowok itu sedang berolahraga di lapangan seperti saat ini.
Dara berdecak lalu bersedekap. "Kasih gue setidaknya satu alasan kenapa lo bisa tergila-gila sama Abi?"
Nadine terkekeh. "Kamu udah sering nanya itu ke aku, Dar..."
"Iya tapi jawaban lo nggak pernah bener!!"
Nadine tampak berpikir lalu membetulkan letak kacamata belajarnya.