TMFL 16 | Rela

78 18 59
                                    

Playlist : This Is How You Fall in Love - Jeremy Zucker & Chelsea Cutler

Happy Reading🧡

=====

Suara burung berkicauan di kala matahari mulai mengintip menapakkan dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara burung berkicauan di kala matahari mulai mengintip menapakkan dirinya. Cahaya sang surya terlihat sangat indah di penghujung lautan menimbulkan warna keungu-unguan memanjakan penglihatan.

Abian mengarahkan kamera ponselnya untuk mengabadikan pemandangan tersebut.

Pemuda itu tersenyum tipis melihat hasilnya. Setelah menyimpan benda pipih itu di dalam saku, ia mengambil nafas dalam lalu menghebusnya dengan perlahan, membiarkan udara sejuk memasuki paru-parunya.

Lama Abian memandang matahari terbit, sampai ia memutuskan kembali ke perkemahan. Matanya sempat melirik tenda Nadine yang masih tertutup rapat.

Dirinya tidak menampik jika ingin segera bertemu dengan gadis itu. Aneh, selama ini ia tidak pernah mau tahu segala urasan tentang perempuan. Tapi setelah mengenal Nadine, gadis itu seolah-olah bisa menyita dunianya dalam sekejap.

"Woi, Bi! pijitin punggung gue dong! kayaknya gue masuk angin deh," ucap Candra seenaknya.

"Masuk angin atau masuk anjing?" celetuk Reyhan muncul dengan segelas teh hangat di tangannya.

"Seriusan elah, gak enak meriang gini!" seru Candra seraya menggigil kedinginan.

Keadaan perkemahan masih sepi karena sebagian memang masih tertidur di dalam tenda. Sebenarnya sayang sekali mereka semua menyia-nyiakan sunrise seindah itu.

"Cupu banget lu, baru juga semaleman kemah udah sakit aja," ledek Reyhan.

"Bukan masalah itu, goblok. Cuacanya aja yang gak bener. Liat aja gue doain lo masuk angin juga!" balas Candra membuat Reyhan mencibir.

"Minta obat ke panitia kesehatan sana!" ujar Abian ikut duduk di kursi lipat sebelah Candra.

"Bener juga lu, lupa gue ada panitia kesehatan! Gue ke sana dulu deh." Candra bangkit berdiri, bergegas menuju tenda kesehatan meninggalkan kedua sahabatnya itu.

Tak lama setelah Candra pergi, Abian pun ikut berdiri membuat Reyhan mengadah dengan pandangan bingung.

"Mau ke mana lo?"

"Pantai."

"Hah, bukannya tadi lo dari sana?"

"Iya, emang kenapa?"

Reyha menggeleng lantas mengedikkan bahunya. "Gak papa. Hati-hati aja nanti lo diculik putri duyung. Mereka suka yang modelan kayak lo gitu."

Langsung saja Abian melempar Reyhan dengan sendok teh yang kebetulan tergeletak di atas meja setelah mendengar ucapan tidak masuk akal itu.

To My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang