[COMPLETE] ✅
Cinta pertama itu membekas tak terlupakan.
Segalanya menjadi lebih indah saat kita merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya. Itu yang dirasakan Nadine Azkia Dafira ketika melihat Abian.
Abian Zafran Adhitama, si idola sekolah tidak t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang Abian tidak pernah memperdulikan cewek manapun yang mencari perhatiannya.
Ia tidak tertarik.
Tapi bukan maksudnya dia tidak menyukai cewek...
Abian suka cewek kok, jangan salah paham. hanya saja dia tidak ada niat untuk mengurusi sebuah 'hubungan' dalam waktu dekat ini. Bagi Abian hal tersebut hanya membuang-buang waktunya saja. Lebih baik dia fokus belajar agar bisa masuk universitas impiannya ketimbang berpacaran.
"Gue berasa jadi bodyguard idol Kpop kalo barengan ama elu tau gak?" cibir Candra, sahabatnya.
Gimana tidak? Sepanjang perjalanan dari lapangan menuju kelas, ada saja cewek yang menghentikan langkah mereka. Candra lah yang bertugas menggeser cewek-cewek itu untuk membuka jalan.
Abian menyeka keringatnya dengan handuk kecil yang ia bawa dari rumah. "Yauda pergi sana. Gue ga nyuruh lo ngikutin gue."
Bukan suatu hal yang baru lagi Abian bicara dengan nada datar tapi ketus seperti itu. Pernah sekali Candra bertanya kepada Abian, mengapa ia selalu bicara ketus bahkan tak jarang orang tersinggung dengan perkataanya. Kalau Candra sih sudah kayak makanan sehari-hari alias sudah kebal, namun jawaban Abian hanya mengedikkan bahu dan mengatakan kalau ia sudah bicara dengan santai.
Iya sih santai, tapi bawaannya pengen nyatein lo!
"Yakin? Jangan nangis ya gara-gara rindu sama gue!" sahut Candra dan pastinya tidak dipedulikan oleh Abian. Cowok itu menyampirkan baju seragamnya di bahu lalu keluar dari kelas meninggalkan Candra.
"Si kampret gue beneran ditinggalin! Tuan Muda! woi Bi! tungguin gue, elah!" teriak Candra kesal. Cowok itu pun menyusul Abian untuk mengganti baju seragam mereka.
Setelah selesai mengganti segaram dengan putih abu-abu, Abian dan Candra pergi ke kantin untuk makan siang. Sebenarnya selama sekolah Abian sangat jarang ke kantin. Ia lebih suka membeli cemilan kecil sebagai teman nyemil sambil membaca buku di perpustakaan. Tapi kali ini kebetulan Abian sedang tidak mood membaca buku ditambah paksaan Candra, pada akhirnya ia pun menuruti keinginan sahabatnya itu.
"Arah jam lima ada cewek-cewek yang bentar lagi bakal nyamperin lo," ucap Candra malas.
Namun Abian tetap lah Abian. Cowok itu lanjut makan tanpa repot-repot menoleh. Ini lah salah satu alasan utama mengapa Abi tidak suka makan di kantin pasti ada saja yang menggangunya.
"Hi Abian, capek ya habis olahraga? tadi gue liat lo keren banget main basketnya," ucap seorang cewek dengan dua temannya di belakang menghampiri meja Abian dan Candra sambil terseyum malu-malu membuat Candra ingin muntah.
"Yaelah, yang main basket ga cuma Abi kali... ada gue, ada Ucup, ada Firman--"
"--Sorry ya, kami ga nanya lo," sela cewek yang ada di sebelah kanan memotong ucapan Candra dengan tatapan kesal.