6 ✨

3.6K 271 34
                                    

Jungkook membawa Lisa menuju kamarnya, bukan ingin bermacam-macam hanya saja Jungkook pikir kamarnya adalah tempat yang aman untuk berbicara tanpa ada gangguan dari kedua orangtuanya yang bisa saja menggodanya.

Lisa masuk duluan dan Jungkook yang mengunci pintunya.

"Kook, kalo lo macem-macem gue jedotin ke meja ya?" Ancam Lisa ketika melihat Jungkook mengunci pintu.

Jungkook berbalik dan terkekeh pelan mendengar ancaman Lisa, ia mengunci pintu karena tidak ingin seseorang masuk dan berakhir memotong pembicaraan mereka. "Siapa juga yang macem-macem, Lo datar gitu." Canda Jungkook.

Lisa membulatkan matanya tidak terima dan alhasil Lisa memukul kepala Jungkook cukup kuat. "Sembarangan aja Lo kalo ngomong." Desis Lisa kesal.

Jungkook yang mendapat pukulan mendadak pun hanya meringis sakit dan mengerucut bibirnya lucu. "Gue becanda Lisaaa, brutal banget sih." Rengek Jungkook dengan ekspresi wajahnya sesedih mungkin.

Lisa hanya memutar bola matanya malas dan memilih duduk Sofa kamarnya. "Lo mau ngomongin apaan?" Tanya Lisa dengan bersedekap dada.

Jungkook hanya mencebikan bibirnya kesal dan masih mengelus kepalanya,  kepalanya yang di pukul Lisa bukan hal yang bisa dikatakan pelan. "Bentar dulu ini sakit tau."

Lisa menoleh dan tiba-tiba rasa bersalah menghampirinya melihat Jungkook yang mengelus kepalanya sepertinya dia benar-benar kesakitan. "K-kook, beneran sakit ya?" Tanya Lisa khawatir.

Tanpa menoleh kearah Lisa Jungkook hanya menganggukkan kepalanya. "Kepala gue lebam ga sih?" Tanya Jungkook dan menunjukkan keningnya yang habis di pukul Lisa tadi.

Ide jahil terlintas di otak Lisa. "Engga lebam sih ini tuh udah berdarah liat deh." Lisa memegang kepala Jungkook dan memutarnya.

"Yak, yak Lisa sakit woi." Teriak Jungkook yang sudah kesal lantaran kepalanya di putar-putar Lisa.

"Haha." Lisa tertawa dan melepaskan tangannya.

"Eh tapi emang berdarah ya?" Tanya Jungkook serius.

Lisa mengangguk padahal ia mati-matian menahan tawanya ketika melihat raut serius dari Jungkook yang benar-benar percaya bahwa kepalanya telah berdarah, Jungkook itu polos atau bodoh?.

"Aaa, Lisa obatin ga?" Paksa Jungkook dan memegang tangan Lisa agar mau mengobati lukanya yang jelas-jelas tidak ada sama sekali.

"Gue gamau, kan lo yang luka bukan gue ya obatin sendirilah." Ucap Lisa acuh.

"Ini juga karna ulah lo tadi." Rengek Jungkook.

"Dih, sono obatin sendiri."

"Mama, Lisa ga mau obatin aku padahal dia yang mukul duluan." Jungkook berteriak memanggil ibunya yang tidak bisa mendengar teriakannya.

Lisa dengan refleks menutup telinganya mendengar teriakan Jungkook yang melengking dengan sempurna. "Astaga Jungkook suara lo bego" Desis Lisa kesal.

"Ya makanya obatin."

Tawa Lisa pecah mendengar Jungkook yang terus memaksanya untuk di obati.

"Lo kok jadi ketawa lagi sih?" Tanya Jungkook heran.

"Ya, gimana ga ketawa emang dasarnya aja lo bego dari lahir mana percaya-percaya aja lagi." Ucap Lisa dan melanjutkan tawanya.

Jungkook yang mendengar itu tersadar bahwa sedari tadi Lisa mengerjainya. "Yak Lalisa." Teriak Jungkook kesal.

"Haha becanda becanda." Lisa memegang perutnya yang terasa kram akibat tertawa.

"Lo nyebelin banget sih."

My Girlfriend (End) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang