Kringgg.. kringg
Suara alarm memenuhi kamar Devan.
Rissa mematikan alarm dengan mata yang setengah terpejam. Waktu telah menunjukkan pukul 5 pagi.Rissa pun menempelkan punggung tangannya ke dahi Devan, ternyata demam Devan mulai menurun.
" Devan sayang bangun dulu yu, aku mau mandi." Ucap Rissa lembut sambil mengelus rambut Devan
" Eungghh ayanggg." Devan merengek sambil mulai membuka sedikit matanya.
" Sekarang jam berapa ayang?" Tanya Devan pelan.
" Sekarang jam lima, aku mau mandi dulu ya, terus siapin sarapan terus ke sekolah. Kamu jangan sekolah dulu ya, kamu istirahat dulu." Jawab Rissa lembut sambil mengusap rambut Devan sayang.
" Ngga mau ayangg aku juga mau sekolah. Aku udah sembuh ko." Ucap Devan sambil merengek.
" Devan sayangg dengerin ya.. kamu ini baru sembuh, masih lemes. Jadi istirahat dulu ya." Ucap Rissa lembut sambil mengelus pipi Devan.
" Ga mau ayanggg.. pokonya aku mau sekolah hiks."
Rissa pun hanya bisa menghela nafas pelan.
" Ya udah sekarang kamu mandi ya, biar aku siapin seragam kamu."
Devan mengangguk pelan dan beranjak ke kamar mandi.
Setelah mereka rapi dengan seragam nya masing-masing, mereka pun sarapan dan berangkat ke sekolah dengan mengendarai Lamborghini aventador hitam milik Devan dengan Rissa yang menyetir.
***
Kini mereka berdua telah sampai di SMA BRAWIJAYA. SMA milik orang tua Alex.
Mereka berdua tidak langsung menuju ke kelas. Devan menuju ke rooftop untuk bertemu teman-teman nya sedangkan Rissa menuju ke perpustakaan.
" Devan kamu jangan kecapean ya. Nanti kita ketemu di kelas." Ucap Rissa sembari mengelus rambut Devan.
Ya walaupun mereka berjalan, Devan tetap memeluk Rissa dari belakang sembari sesekali mengecup leher Rissa.
Jangan tanyakan lagi bagaimana perasaan Rissa!! Karena rasanya Rissa ingin menenggelamkan dirinya di sungai Amazon!!
Setelah Rissa berkata seperti itu, Devan pun hanya mengangguk lemas Lalu melangkah menuju lapang basket. Tak lupa sebelum ia pergi, ia mendarat kan sebuah kecupan di bibir Rissa. Rissa pun sudah menggeram menahan kesal setengah mati. Untung saja pada saat itu di lorong hanya ada mereka berdua.
***
Saat ini ke tiga inti Forex sedang berada di rooftop. Disana mereka sedang duduk di sebuah sofa panjang. Jangan tanyakan bagaimana bisa ada sofa disitu, karena selain sofa juga ada kulkas di sana bisa dibilang rooftop adalah basecamp mereka di sekolah.
Saat ini Alex sedang menghisap batang rokoknya sedangkan Langga dan Ardi yang sedang sibuk bermain Tiktok.
" Ar geseran elahh gua nya ga keliatan itu."
" Ck sabar Langga."
" Eh lu gerakannya yang bener dong."
" Lu yang salah kanan dulu baru kiri."
" Kiri dulu."
" Kanan."
" Kiri."
" Kan-"
" Berisik." Sentak Alex sambil menatap mereka tajam karena sudah tidak tahan dengan tingkah mereka berdua.
" Hehe maaf ya Lex." Ucap Ardi cengengesan sambil menggaruk pipinya yang tidak gatal.
Tak lama, terdengar pintu rooftop yang terbuka. Ya siapa lagi kalo bukan Devan.
Devan melangkah kan kakinya lesu ke sofa lalu duduk di dekat Alex.
" Eh buset lu ngapa Dev?" Tanya Ardi.
" Lu kalo sakit jangan maksain elahh." Ucap Langga.
" Sakit?" Tanya Alex singkat.
Devan tidak menggubris ucapan mereka, ia hanya berdehem. Karena sedari tadi ia merasa kan kepalanya pusing luar biasa.
Mereka pun terdiam cukup lama. Devan yang memejamkan matanya mencoba untuk mengurangi rasa sakit yang ia rasakan, Alex yang masih menghisap batang rokoknya, dan Ardi yang sedang mabar dengan Langga tanpa berisik.
Kringg.. kringg
Bel masuk pun telah berbunyi.
" Ah udah masuk aja, yok lah kawan-kawan tersayang ku kita masuk." Ucap Ardi lebay.
" Jijik anjing." Sembari memukul pelan punggung Ardi.
" Eh Dev kayanya Lo ga usah masuk kelas deh. Lo ke UKS aja, muka Lo pucet banget anjir." Ucap Langga.
" Hooh bener Dev, udah Lo ke UKS aja. Tar biar kita panggilin cewe Lo." Ucap Ardi.
Devan pun hanya menggeleng pelan.
" Ck nurut." Ucap Alex singkat.
" Udah sekarang lo UKS tar biar kita panggilin cewe Lo buat nyusul Lo."
Akhirnya setelah bujukan mereka, Devan pun mau untuk ke UKS.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE TRIANGLE (REVISI)
RandomApa jadinya jika seorang ketua geng menyukai pacar dari wakil nya sendiri? Ya ini memang sangat sulit, tapi siapa sangka ini terjadi pada ketua Geng Forex. Alex Artha Wijaya. Dia mempunyai sifat yang dingin, cuek, dan kasar. Perkataannya juga yang s...