Ex

4.9K 294 38
                                    

Saat ini Rissa sedang makan di kantin bersama Alex, Ardi, dan Langga. Tadi Devan menghubungi nya bahwa selesai dari toilet ia tidak kembali ke kelas. Ia mendapat tugas dari ayahnya untuk mengurus sesuatu. Rissa tau, Devan adalah anak tunggal jadi mulai sekarang Devan sudah ditekankan oleh ayahnya untuk belajar agar saat ia lulus, ia bisa mudah meneruskan perusahaan ayahnya.

" Habisin makanan nya," celetuk Alex ketika melihat Rissa hanya mengaduk-aduk nasi goreng nya itu.

Rissa menggeleng kan kepalanya "Ga mau ah Lex, gue kenyang."

"Loh padahal sayang loh Ris. Masih banyak itu," kata Langga.

"Gue kenyang langga, beneran deh ga boong gue," jawab Rissa.

"Beneran ga dimakan nih Ris?" Tanya Ardi.

"Iya beneran Di. Kalo Lo mau makan, makan aja."

"Hehe ya hm gimana ya, soalnya karna gue orangnya penyayang jadi daripada kebuang, nasinya gue makan ya Ris." Ucap Ardi dengan wajah tengilnya.

Langga memasang muka malas mendengar ucapan Ardi "Dih gaya Lo."

"Apaan si, iri ya masnya." Ucap Ardi membalas ucapan Langga.

Langga tidak membalas lagi ucapan Ardi. Karna itu hanya membuang waktu saja.

Ardi, Langga, dan Alex pun kembali melanjutkan acara makan mereka. Sedangkan Rissa, ia memilih untuk bermain game di ponselnya. Namun tak lama, terdengar suara derap langkah kaki mendekat ke arah meja mereka.

"Rania." Panggil seorang pria tampan pada Rissa. Dia adalah Andrew!

Mereka terkejut karena kedatangan Andrew ke meja mereka. Terlebih lagi mengapa Andrew memanggil Rissa dengan Rania?

" Apa kabar?" Tanya Andrew dengan senyum yang menghiasi wajah tampannya.

" A-andrew? Ah kabar baik" Jawab Rissa terkejut. Karena ia masih tidak menyangka akan kedatangan Andrew. Terlebih lagi panggilan Andrew kepada Rissa yang mengingatkannya akan masa lalu mereka dulu.

" Boleh aku duduk disini?" Tanya Andrew menunjuk bangku kosong sebelah Rissa.

" Yes, of course" Jawab Rissa.

" Bentar-bentar. Ko Lo berdua keliatan nya udah pada kenal si?" Tanya Langga bingung. Sebenarnya bukan hanya Langga, Ardi dan Alex pun sama bingungnya. Bagaimana Andrew Seorang murid baru bisa kenal dengan Rissa?

" Gue udah lama kenal Rania" ucap Andrew datar.

" What, Rania?" Tanya Ardi bingung.

"Tarissa Rania. I call her Rania."

"Hah? Sumpah gue makin bingung. Kenapa Lo panggil Rania? Lo sodaranya ya?" Tanya Langga.

" Bukan, udahlah ga usah dibahas. Ga penting juga." Ucap Rissa tak ingin memperpanjang obrolan ini.

" Tapi gue penasaran Riss. Ko-"

" She's my ex. Itu kalo Lo pengen tau." Ucap Andrew yang sontak membuat terkejut semua yang ada di meja itu.

" What?" Ucap Ardi dan Langga terkejut. Bahkan Alex kini menatap Andrew tajam.

" A-ah guys, gua kebelakang sebentar ya. Ada sesuatu yang harus gue omongin sama Andrew" ucap Rissa gelagapan sembari menarik lengan Andrew keluar kantin.

Rissa membawa Andrew duduk di taman belakang. " Kenapa Lo bilang gitu di depan temen-temen gue si? Tanya Rissa sedikit marah.

" Emang nya kenapa? Emang itu faktanya kan." Jawab Andrew tenang.

" Ah udah lah. Tapi kenapa Lo bisa ada di sini si?" Tanya Rissa.

" Ada sesuatu yang harus aku beresin Nia. Terlebih itu tentang kita." Ucap Andrew menatap Rissa dengan pandangan yang sulit di artikan.

" Hah, Kita? Kita apa si? Oh iya jangan panggil gue Rania. Mulai sekarang Lo juga panggil gue Rissa"

" Kenapa? Aku udah biasa panggil kamu Rania. Rasanya aneh kalo panggil Rissa."

Rissa mendecak sebal " Gue ga mau tau. Pokoknya mulai sekarang jangan panggil Rania lagi. Dan ya, mulai sekarang juga, tolong Lo jaga jarak sama gue. Karena gue gamau nyakitin perasaan cowo gue" ucap Rissa sembari berdiri hendak meninggalkan taman.

Namun langkahnya terhenti ketika ada sepasang tangan yang memeluknya dari belakang. "Aku ga peduli sama semua itu sayang. Karena bagi aku, hubungan kita belum berakhir. Dan kamu tau, alasan utama aku ada di sini adalah karena aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu, dan aku bakal merjuangin apa yang seharusnya milik aku" bisik lirih Andrew sembari masih memeluk Rissa.

Dalam beberapa detik, Rissa masih melamun terkejut oleh ucapan Andrew. Hingga ia disadarkan oleh teriakan seseorang yang memanggilnya.

"Rissa!"

DEG..






.

.

.

TBC

Jujur aku gatau harus bilang apa. Intinya aku minta maaf dan makasih atas waktu yang lama ini..

Kalo boleh cerita, aku pengen up ini udh dari lama. Tapi gatau kenapa mood aku buat nulis ini tu ga ada sama sekali.

Dan hari ini aku maksain buat up. Semoga masih ada yang baca deh hehe
Maaf banget ya kalo ini berantakan dan ga nyambung💔

사랑해요 여러분💚

LOVE TRIANGLE (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang