Perubahan (Revisi)

19.2K 1.1K 156
                                    

Jam istirahat telah tiba. Saat ini para anggota inti Geng Forex beserta Rissa sedang berada di kantin.

Para inti Forex dan penghuni kantin yang lainnya, terus saja menatap Devan dan Rissa dengan tatapan cengo.

Mereka seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Devan, cowo yang dikenal dingin, kejam, dan tidak berperasaan tiba-tiba berubah menjadi manja.

BRAKK..

" Langga, Alex, cubit gue sekarang cubit gue ini beneran devan kan?" Ucap Ardi pada teman-temannya sambil menggebrak meja.

"Aww.. sakittt anjirr. Langga lu jangan kenceng- kenceng dong."

" Tadi lu yang minta anjir. Tapi Sumpah demi apapun, gue ga nyangka ini si devan."

"Berisik. Van, lu sehat?" Ucap Alex yang sedari tadi diam saja. Ia pun sama terkejutnya dengan teman-temannya melihat perubahan sikap devan.

Jika kalian bertanya-tanya sedang apa Devan sekarang, yang menjadi bahan ghibahan semua orang.

Maka jawabannya ia sedang bermanja ria. ingat!! bermanja ria!

Devan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Rissa sembari memejamkan matanya.

Jika kalian bertanya-tanya apakah Devan mendengar percakapan teman-temannya, maka jawabannya YA.

Tetapi Devan terlalu malas untuk meladeni ucapan teman-temannya. Ia terus mendusel di ceruk leher Rissa sembari sesekali mengecupinya.

Sedangkan yang diperlakukan seperti itu sedari tadi terus meringis menahan malu. Rissa sangat sangat malu menjadi bahan perbincangan semua orang.

Padahal sejak tadi Rissa terus memberi kode kepada Devan untuk berhenti memperlakukan nya seperti itu. Tetapi karena memang sifat asli Devan yang sangat keras kepala, Devan tidak memperdulikannya.

" Ck, percuma lah nanya sama lo van. Lo dari tadi cosplay Mulu jadi batu." Ucap Ardi sembari berdecak malas.

" Hmm, sorry ya guys Devan gitu sama kalian. Emang Devan sifatnya gitu dari dulu ga berubah-ubah. Sekali lagi sorry ya guys." Ucap Rissa dengan sedikit kikuk.

" Santuy ae ris, kita udah lama temenan sama devan. Jadi kita juga tau ko sifat Devan gimana." Ucap Erlangga.

" Yoii, Sans riss." Ucap Ardi.

" Hehe. Makasih ya."

" Oh iya gue mau pesen makan nih, Lo pada mau pesen apa?"

" Gue biasa aja Ar, baso sama minumnya air mineral dingin."

" Oke, lo apa Lex?"

" Samain." Ucap Alex datar.

" Kalo Lo apa Ris, Dev?"

" Gue ngga Ar, makasih. Bawa bekel dari rumah gue hehe."

" Aaaa. Ayang kamu bawa bekel? Aku mauuu, suapinn." Ucap Devan sembari merengek.

Lagi-lagi para anggota inti Forex dan para penghuni kantin dibuat cengo oleh sikap Devan.

" O-oke deh kalo gitu gue pesen dulu ya."

"And guys, kayanya mulai sekarang kita harus bisa menyesuaikan diri dengan sikap Devan yang baru ya." Lanjut Ardi sembari berucap seperti itu kepada semua yang ada di kantin.

***

Waktu pulang sekolah pun telah tiba. Kini Rissa dan Devan sedang menuju parkiran untuk mengambil motor devan yang terparkir di sana.

"Ayang nanti kamu ikut pulang ke apartemen aku ya." Ucap Devan sembari merengek.

" Hmm, mau ga ya."ucap Risa berniat menggoda Devan.

" Aaaa ayang mau yaa pliss. Aku masih kangen banget sama kamu."pinta Devan sembari mata yang berkaca-kaca siap untuk menangis.

" Hahaha iya sayang, iyaa. Aku cuma bercanda ko, jangan nangis dong, kesayangan aku ga boleh nangis."

" Aaa ayang mah." Ucap Devan sembari tersipu malu.

" Yanggg aku kangen bangett sama kamu."pinta Devan sembari terus memainkan jemari Rissa.

"Haha aku juga kangen sama kamu. Maaf yaa kita harus ldr selama ini"

" hmm yang penting masih aku kan di hati kamu" Rissa membalas ucapan Devan dengan tersenyum. Perlahan ia menangkap kedua pipi devan "iyaa sayang, percaya ya sama aku."

Devan memeluk Rissa sembari tersenyum. Penantian nya kini sudah terbayar, kekasih pujaannya yang jarang ia bicarakan pada orang lain termasuk sahabat-sahabatnya kini telah ada dipelukannya

LOVE TRIANGLE (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang