Disisi lain sedang berkumpul Rissa, Alex, Ardi, dan Langga di apartemen Devan. Mengapa di apartemen Devan? Karena Devan yang meminta lewat pesan yang dikirimkan pada Alex.
Sedari tadi, Rissa duduk dengan gelisah. " Devan kemana ya? Gue khawatir banget." Rissa menggigit jarinya cemas.
Alex, Ardi, dan Langga hanya bisa saling pandang satu sama lain. Karena jujur saja, mereka pun tak tau kemana perginya Devan.
Alex menghela nafas sebentar lalu beranjak dari tempat duduknya. " Gue mau ke kamar mandi dulu." Ucapnya dibalas anggukan oleh yang lain.
Kini tinggallah tersisa Rissa, Ardi dan Langga. Ardi dan Langga terus memperhatikan Rissa yang semakin tidak mau diam. Berulangkali Rissa mengecek ponselnya. Tapi nihil, tak ada satupun kabar dari Devan.
Ting!
Mendengar notifikasi pesan, Risa buru-buru membuka ponselnya. Tapi ia mengernyitkan dahinya ketika melihat pesan itu bukan berasal dari Devan.
UNKNOWN
Halo sayang.. Apa kabar? Aku harap kabarmu selalu baik. Kau tau aku sangat merindukanmu. Rasanya hidup ku ini tidak berarti apa-apa tanpa ada nya dirimu. Kau pun merindukan ku kan? Tenang saja sayang. Sebentar lagi. Sebentar lagi kita akan kembali bersama. Dan aku akan menyingkirkan semua yang menghalangi kita. Aku mencintaimu. Sampai jumpa.~A~
" Gimana Ris apa ada kabar dari Devan?" Tanya Ardi.
" Ga ad-"
Brak..
Pintu apartemen terbuka dengan kasar.
" DEVAN." Teriak Rissa, Ardi, dan Langga bersamaan karena terkejut melihat Devan yang berjalan sempoyongan.
" Dev kamu kenapa? Kamu kenapa bisa mabuk si?" Tanya Rissa khawatir.
" Ah ayang.." racau Devan sembari memeluk Rissa. " Ini kamu kan sayang.. ah sayang ku.. milikku.." Devan terus meracau.
Rissa menghela nafas sembari mengelus punggung Devan. " Gue bawa Devan ke atas ya. Kalian bisa istirahat disini. Makasih ya, maaf ngerepotin kalian." Ucap Rissa pada Ardi dan Langga.
" Iya Ris tenang aja," ucap Langga.
Rissa pun menuju kamar sambil membantu Devan berjalan.
Sesampainya dikamar, Rissa merebahkan Devan ke atas kasur.
" Ayang kamu dimana jangan tinggalin aku.. aku takut.. jangan jangan dia.. kamu punya aku.." racau Devan.
" Stt tenang sayang, ini aku disini. Kamu tidur ya." Ucap Rissa pelan sembari mengelus rambut Devan. Tak lama, Devan pun tertidur.
Keesokan harinya, Rissa dan Devan sedang sarapan. Mereka telah siap dengan seragam sekolah mereka. Alex, Ardi, dan Langga telah pulang karena mereka tidak membawa seragamnya.
Sedari tadi, Devan tak berani menatap Rissa. Ia terus menunduk.
" Kenapa?" Tanya Rissa ketika melihat Devan terus mencuri-curi pandang melihatnya." Ayang maaf," cicit Devan pelan.
Rissa menghela nafas sebentar " Aku maafin. Tapi kamu harus janji jangan lakuin ini lagi oke. Jangan sekali-kali lagi kamu luapin masalah kamu dengan mabuk kaya gitu. Paham?"
Devan mengangguk " Paham ayang, maaf dan makasih."
" Sekarang cepet abisin makanan kamu. Kita berangkat."
***
Devan dan Rissa telah sampai di sekolah. Mereka kini sedang jalan beriringan menuju kelas.
" Woy bro, baru Dateng Lo." Seru Ardi ketika melihat Devan dan Rissa baru memasuki kelas.
" Lo baik-baik aja kan Dev?" Tanya Alex.
" Hm." Jawab Devan singkat. Sebenarnya banyak yang ingin Alex, Ardi, dan Langga tanyakan pada Devan. Namun karena sebentar lagi pelajaran akan dimulai, mereka pun memutuskan untuk menanyakannya nanti.
Kring..
Kring..
Pelajaran Mun telah dimulai. Bu Rani yaitu guru biologi mereka telah ada di kelas.
" Baik anak-anak sebelum kita melanjutkan pelajaran, kita kedatangan murid baru." Ucap Bu Rani. Seketika kelas pun mejadi berisik oleh bisik-bisik murid perempuan.
Semoga murid barunya cowo
Pokonya kalo murid baru nya cowo terus ganteng fiks jadi pacar gue
Dih cantik Lo?
" Ayang kalo murid barunya cowo, awas ya jaga mata kamu." Peringat Devan pada Rissa
" Iyaa ish." Jawab Rissa sebal.
" Tolong semuanya diam ya. Nak silakan masuk dan perkenalkan namamu." Ucap Bu Rani pada seseorang yang masih diluar kelas.
Tap
Tap
Seorang pria tampan memasuki kelas. Kelas pun seketika hening. Terutama para perempuan yang terpesona melihat dia.
Degg..
" Gue Andrew-"
TBC
.
.
.
Mohon maaf ya klo ceritanya ga nyambung, acak-acakan, banyak typo dan segala macem hehe
Jangan lupa voment..
Sampai jumpa 👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE TRIANGLE (REVISI)
RandomApa jadinya jika seorang ketua geng menyukai pacar dari wakil nya sendiri? Ya ini memang sangat sulit, tapi siapa sangka ini terjadi pada ketua Geng Forex. Alex Artha Wijaya. Dia mempunyai sifat yang dingin, cuek, dan kasar. Perkataannya juga yang s...