09

125 92 108
                                    

Typo mungkin bertebaran
Happy reading..

"Hari ini kita tidak eskul dulu ya.. Soalnya lapangan mau di fokusin buat yang ikut lomba minggu depan" seruan lantang dari wakil ketua eskul membuat anak-anak yang tadi berkerumun di lapangan kini terpaksa bubar dengan dumelan nya masing-masing.

Amanda juga begitu, kesal rasanya kenapa baru diumumin sekarang kalau tidak jadi eskul? Kenapa ga dari semalam. Jadi Amanda kan tidak perlu repot-repot untuk memesan om gojek guna membawakan baju olahraga nya tadi pagi. Namun di satu sisi ia juga senang sebenarnya, setidaknya bisa pulang cepat kan?

Iya.. Senyum Amanda sedikit mengembang, ia bersenandung kecil sembari berjalan untuk mengambil tas nya di tepi lapangan. Hanya sebentar, senyum itu tak bertahan lama kala kepalanya kembali memutar pesan Jun tadi pagi.

"Nanti jam 5 aku jemput.. Kalau aku belum ada jangan kemana-mana, okee"

Ah sial, kalau begini.. SAMA SAJA IA AKAN TETAP PULANG SORE KAN!

🐱🐱🐱

Amanda memang orang yang moodyan, Mood nya sangat gampang berubah. Ia bisa tersenyum senang lalu menekukan muka nya kesal 5 detik kemudian.

Seperti sekarang, senyum nya mengembang-- lagi setelah beberapa saat yang lalu ia menggerutu tidak jelas sambil keluar gerbang.

"Aish..Si bodoh katanya jemput jam lima" ucapnya kala melihat punggung yang sangat ia kenal. Iya.. Jun yang tengah duduk diatas motor membelakangi posisi Amanda. Diseberang jalan sekolah, tempat Jun biasa mengantar dan menjemput Amanda.

"Padahal baru jam 4.20" cicit Amanda pada dirinya sendiri.

Apa Jun selalu begini tiap harinya? Menjemput nya jauh lebih awal, menunggu nya sampai keluar gerbang sekolah seperti itu tiap hari? Entahlah, apapun itu hati Amanda menghangat dibuatnya. Senyum nya terukir menatap punggung yang membelakangi nya di seberang sana.

"Kagetin ah.. " kalian baru tau sisi Amanda yang satu ini?  Yah.. Amanda tetaplah Amanda, gadis berumur 17 tahunan. Sama seperti remaja pada umumnya. Mengageti teman adalah hiburan tersendiri iya kan?

Terlepas dari kepribadian nya yang cenderung pendiam, ia juga bisa jahil kok. Jahil dalam batasan wajar dan hanya pada orang-orang yang dirasa sudah 'nyaman' saja.

Amanda menolehkan kepalanya, kekiri dan ke kanan, setelah memastikan tidak ada kendaraan yang akan melintas barulah ia menyebrang.

Pelan.. Pelan.. Dan berhenti.
Tidak jauh dari posisi Jun membelakangi nya. Asap tipis yang mengepul lalu tertiup angin. Amanda tidak terlalu bodoh untuk mengetahui bahwa Jun sedang merokok.

Jadilah ia mengurungkan niat awalnya untuk mengagetkan Jun. Ia lebih memilih berjalan ke samping sedikit menjauh dari Jun. Lalu berdiri disana menatap Jun yang, hey.. Tidak kah Jun sadar jika ada Amanda yang tengah memperhatikan nya dari samping dengan posisi tidak begitu jauh? Menatap wajah tampan itu dari samping yang sial nya malah semakin tampan jika dilihat dari satu sisi begini. Rahang tegas yang tercetak jelas posturnya, juga mulut yang sesekali menghisap lalu menghembuskan nya pelan mengeluarkan asap tipis yang sangat gampang hilang tertiup angin. Juga padangan kosong yang sesekali terpejam.

Apakah merokok sambil melamun seenak itu ya?

***

Lean on me |JUN|✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang