07

130 106 72
                                        

1.798 word
Tolong hargai yaa dengan cara baca dengan seksama trus jangan lupa tinggalin jejak berupa voment  ❤

Typo mungkin bertebaran
Happy reading..

Pulang = melipir sebentar sembari melihat senja, mungkin itu jawaban tepat untuk kata pamit yang Jun lontarkan tadi kepada mendiang sang mama.

Bercerita ria sambil menikmati ice cream juga beberapa cemilan memang paling menyenangkan bukan?

Mereka sekarang sedang berada di taman, setelah Jun yang membawa Amanda ke destinasi selanjutnya dari daftar date mereka.

Date? Umm.. Anggap aja begitu kata Jun. Mana mungkin seorang Wen Junhui melewatkan kesempatan untuk jalan-jalan bersama gadis kesayangan nya begitu saja.

Amanda tidak menolak untuk saat ini. Toh, ia juga senang sebenarnya ternyata jalan bersama Jun bukanlah hal yang buruk.

Asik, satu kata untuk menggambarkan bagaimana sikap seorang Jun jika sedang bercerita. Tubuhnya ikut bergerak membuat Amanda semakin seru mendengar cerita si lelaki di samping nya ini.

Banyak hal yang Amanda tau tentang Jun sekarang.
Satu. Perkiraan Amanda mengenai 'Ichan' ternyata benar, ya.. Ichan adalah adik kandung Jun yang sekarang sudah kelas 9 SMP.
Dua. Lelaki yang Amanda sebut 'cowok gila' ini ternyata seorang mahasiswa semester empat. Lebih parahnya teryata Jun memilih jurusan psikologi :)
Tiga. Jun yang Amanda fikir tidak punya pekerjaan selain mengganggu nya ternyata memiliki sebuah online Shop. Jun juga sering dibayar untuk meng endorse produk orang lain. Di karenakan wajahnya yang tampan juga followers yang melimpah tentunya.
Lima. Tentang sang mama yang meninggal di karenakan sakit saat Jun berada di kelas 11 SMA.

"Terus - terus, ayah lo gimana?" tanya Amanda semangat. Terlalu terhanyut pada setiap cerita Jun. Raut wajah lelaki itu berubah datar, namun dengan tatapan yang sendu? Seakan menyimpan emosi namun juga sedikit rindu.

"Aku males ngomongin dia, intinya dia nikah lagi dua hari setelah mama meninggal.. Ninggalin aku sama Ichan berdua dirumah cuma ngirim uang tiap bulan" Amanda mengangguk paham. Merasa bersalah karna telah bertanya hal tadi kepada Jun.

Amanda yang mengira Jun orang aneh tanpa beban hidup karena sering tertawa cengengesan ga jelas ternyata orang yang berjuang, mandiri sejak kecil. Kata-kata tentang 'orang yang banyak tertawa sebenarnya adalah orang yang banyak menutup luka' memang benar adanya. Jun salah satu buktinya.

Orang yang benar-benar hebat menurut Amanda. Bukan hal mudah bagi Jun si anak kelas 11 SMA pada waktu itu yang harus hidup berdua dan mengurus adiknya yang saat itu masih kelas 5 sd. Belum lagi kabar pernikahan sang ayah yang pasti membuat Jun dan adiknya yang saat itu sedang down malah makin terpuruk.

"Heh, kenapa melamun?" Jun menoel pipi Amanda lembut.

"Maaf" lirih Amanda menundukan kepalanya.

"Gapapa" Jawab Jun lembut, dengan senyum yang selalu terukir di sudut bibirnya kala ia sedang berbicara dengan Amanda.

Aneh. Jantung Amanda berdegup kencang persis seperti jika ia sedang berhadapan dengan kak hoshi. Tapi kan lagi ga ada kak hoshi sekarang. Apa jantung nya berdegup kaya gini karena Jun? Ga.. Pasti engga. Mau gimana pun reaksi hatinya, tugas Amanda harus menyangkal nya. Itu aja.

"Sekarang giliran aku yang nanya, kamu.. Anak tunggal kan" tanya Jun. Amanda menggelengkan kepalanya.membuat Jun mengernyit bingung.

" huh?"

"Kata ibu aku punya abang..dulu" jelas Amanda namun Jun tampak kurang puas dengan jawaban itu. Alisnya masih menukik tanda bingung.

" tapi uda dikangenin surga lagi waktu usia 8 bulan" kini Jun sedikit nya paham. Maka dari itu mulutnya sekarang berbentuk seakan sedang mengatakan 'ooh' namun tanpa suara.

Lean on me |JUN|✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang