Typo mungkin bertebaranHappy reading..
Kini Amanda tengah memandangi pantulan dirinya di kaca, ia sudah rapi dengan setelan celana jeans panjang ditambah balutan sweater oversize berwarna baby blue yang seakan menenggelamkan tubuh mungilnya.
"Amanda.. Teman kamu datang ya? Itu ada yang ngetok pintu" teriak ibunya dari dapur, Amanda segera menepuk jidat nya.
''Ck ngapain pake ngetok pintu segala sih" batin nya. Karna jika ibunya yang membuka pintu bisa bahaya.
Panik. Amanda langsung berlari menuju dapur untuk segera berpamitan pada sang ibu.
"Bu, Amanda pergi dulu ya.. Main sebentar, bai" Amanda langsung saja menyambar tangan ibunya untuk disalim.
"Tumben? Kenapa buru-buru, suruh masuk temen mu kasih cicip kue buatan ibu --"
"Gausah bu, Amanda mau cepet, dah ya bai bu" Ibu Amanda hanya dapat menggelengkan kepalanya melihat anak gadis satu-satunya itu.
🐱🐱🐱
Selama perjalanan Amanda hanya diam. Tidak ada protes ataupun pertanyaan kemana dirinya akan dibawa. Bahkan Jun pun heran dengan sikap cewek yang sedang diboncengnya.
Amanda sebenarnya lagi ngambek ke Jun, dia juga masih sedikit shock. Untung saja tadi bukan ibunya yang membuka pintu. Kalau ibunya, sudah pasti Amanda akan di interogasi habis-habisan. Dan Amanda sangat membenci itu.
Amanda membuka tas selempang nya. Tangannya menelusup masuk mencari keberadaan handphonenya. Namun nihil, ia tidak menemukan benda pipih itu.
"Pasti ketinggalan di kamar gegara buru-buru nih" Amanda merutuki kebodohannya sendiri. Bisa-bisanya ia meninggalkan benda berharga itu dirumah. Tangan Amanda terangkat untuk memukul pelan pundak Jun.
"Hp gue ketinggalan" ucap Amanda pelan
"Apa? " Jun memperlambat laju motornya, agar suara Amanda dapat terdengar
"Hp gue ketinggalan Jun.. " balas nya lemas. Jun tersenyum walaupun Amanda tidak dapat melihatnya, hatinya menghangat saat mendengar Amanda menyebut namanya untuk pertama kalinya. Iya.. Ini pertama kali nya ia mendengar gadis itu memanggilnya dengan nama, bukan sebutan 'Lo' ataupun 'cowok gila'.
"Terus? " jawab Jun santai. Amanda mencoba untuk tidak emosi ke lelaki di depannya ini. Siapa tau kalau Amanda ngomong baik-baik Jun mau muter balik kan:)
"Em.. Muter balik, ambil ya? " Jun mencoba mati-matian untuk tidak tertawa. Amanda sangat mengemaskan saat ini. Pengen cubit..
"Gausah, biar hari ini kita fulltime tanpa hp, oke" Jawab Jun kembali melajukan motornya. Tak lama setelah Jun menjawab, dapat ia rasakan bahunya kembali dipukul. Kali ini dengan pukulan yang lumayan kuat.
"ISH LO TUH NYEBELIN BANGET SIH!" misuh Amanda yang hanya dibalas kekehan oleh Jun.
🐱🐱🐱
Masih dengan tampang datarnya. Amanda mengikuti Jun memasuki sebuah toko bunga. Entah Jun ingin membeli bunga untuk siapa Amanda tidak berniat untuk bertanya.
"Coba pilih kamu suka yang mana" tanpa membalas ucapan Jun barusan, Amanda langsung saja mengitari seisi toko dengan semangat. Cantik dan harumnya bunga mampu membuat mood Amanda sedikit membaik.
"Gue suka yang ini" tunjuk Amanda, Jun tersenyum tipis, mengambil bunga tersebut dan membawanya menuju kasir
'Persis.. ' ucap nya samar-samar.
🐱🐱🐱
Bolehkah Amanda berprasangka bahwa bunga itu untuk nya?
"..Bunganya.. Buat gue ya.. ?" Tanya Amanda malu-malu.
"Bukan" jawab Jun singkat, membuat Amanda semakin malu dan berakhir merutuki kebodohannya sendiri --lagi
Apa yang Jun bilang benar, Bunga memang tersebut bukanlah untuk Amanda. Well disini lah mereka sekarang di depan sebuah nisan.
"Mama.. Selamat ulang tahun.. " Amanda menoleh menatap Jun sedikit terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar. Amanda tidak mengira bahwa ibu Jun sudah tiada. Ia fikir keluarga Jun keluarga yang lengkap.
Bodoh memang, bagaimana bisa ia berfikir seperti itu padahal ia saja tidak mengenal Jun sama sekali.
Jun meletakan bunga yang tadi mereka beli di depan nisan sang mama, mengusap nisan itu lembut.
"Mama baik kan? Jun sama Ichan baik-baik aja mama jangan khawatir"
"Mama, Jun dapetin duplikat mama. Namanya Amanda. Amanda coba sapa mama.. " pinta Jun, Amanda kini ikut jongkok disamping Jun. Ia tidak tau harus berbuat apa jadi Amanda hanya bilang
"Halo tante.. Saya Amanda" yang tentunya membuat Jun terkekeh kecil karena tingkah gadis itu.
"Persis kaya mama, mama tau ga.. Bunga ini Amanda yang pilihin loh, sama kaya kesukaan mama kan? Lilly putih" Amanda dapat merasakan kesedihan di balik kata-kata Jun.
"Oh iya ma, Jun uda semester 4 nih hehe, doain Jun ya ma.. Biar lancar kuliah nya" Jun tersenyum menatap nisan sang mama sambil asik bercerita. Satu lagi yang Amanda tau tentang Jun.. Dia anak kuliahan ternyata.
"Ichan ngeselin ma, nge game mulu.. Mata nya sampe sakit gitu, jadi Jun sita aja hp nya, ngamuk sih dia sampe nangis hehe, tapi Jun janjiin bakal balikin abis ujian sama ngajak jalan-jalan.. Eh ternyata Ichan berhasil juara 3 dikelas nya, hebat kan Jun ma." lanjut nya bercerita pada sang mama. Dibalik senyum dan tatapan Jun jelas banget kalau dia pasti kangen banget sama mamanya.
Handphone Jun berbunyi menandakan telepon masuk.
"Abang lagi sama mama.. "
"Iya ntar abang ganti astaga.. "
"Pelit banget sih"
Begitu panggilan terputus, Jun memasukan kembali ponselnya kedalam saku jaketnya. Kemudian tertawa melanjutkan bercerita kepada mendiang sang mama.
"Liat ni anak mama, ngambek uangnya kepake buat bayar galon. Pelit banget kan..". Amanda mencoba mencerna tiap omongan Jun. Satu hal yang dapat Amanda tangkap adalah seperti nya nama 'Ichan' yang sedari tadi disebut-sebut adalah adik nya Jun.
"Ma.. Jun pulang dulu ya, nanti Jun kesini lagi sama Ichan. Mama baik-baik oke, lindungin Jun sama Ichan dari sana ya ma.." . Jun berdiri membuat Amanda otomatis ikut berdiri. Ia menatap dalam nisan sang ibu kemudian menghembuskan nafas nya panjang.
"Sekali lagi, selamat ulang tahun mama..". Pamit Jun akhirnya.
TBC.. 💜
Ah.. Ternyata Amanda dibawa ke kuburan toh.. 😂
Sebenarnya aku mau buat part mereka jalan-jalan ini satu part aja, cuma kayanya kepanjangan kalau dibikin 1 part doang, jadi.. Kelanjutannya bakal aku buat di part selanjutnya..
Hehe mian kalo ini ngebosenin yaa:)
JUNRANGHAE 😻❤

KAMU SEDANG MEMBACA
Lean on me |JUN|✔
FanficStart: 15.05.2021 End: 30.11.2021 Meskipun kita tak tau kapan kita akan berakhir, Meskipun sesuatu terjadi dan kita tak bisa bertemu lagi, Bersandarlah padaku.. " hey Amanda kenapa bumi itu bulat? "