03

190 150 117
                                        

Typo mungkin bertebaran
Happy reading..

Amanda kini telah siap mengenakan seragam sekolahnya, bersenandung kecil sembari menyisir rambutnya. Suara dentingan ponsel mengalihkan perhatian Amanda. Diletakkan nya sisir tersebut lalu berjalan menuju ponselnya yang terletak di atas nakas samping tempat tidur. Mata amanda membulat seketika. Buru Buru ia membuka tirai jendela kamarnya dan benar cowok gila itu.. Aargh amanda tidak habis fikir.

'' cowok gila "

[Aku uda didepan rumah kamu]


Jun tersenyum melambaikan tangannya kearah amanda yang terlihat kesal dibalik tirai kamarnya. Ekspresi gadis itu sangat lucu jika sedang kesal seperti ini. Sepertinya membuat kesal amanda adalah hobby baru jun.

Jun memang tidak main main dengan perkataan nya semalam untuk mengantar amanda ke sekolah. Dan well, disinilah ia sekarang di depan rumah gadis yang akhir - akhir ini ia perhatikan.

Jun terkejut ketika melihat amanda yang keluar dari rumahnya dengan tergesa-gesa menghampiri jun. 
" apakah amanda sangat bersemangat karena akan diantar olehnya "  batin jun, ia terkekeh sendiri dengan pemikiran nya itu.

" Lo ngapain sih jemput- jemput gue " misuh amanda dengan suara yang hampir berbisik. Jun tersenyum lalu mengambil ponsel di dalam sakunya.

" by.. Liat semalem aku udah bilang mau anter kamu sekolah kan "

" ya kan gue  bilang gausah "

" mau ga mau tetep aku jemput " ucap jun menampilkan senyum jahilnya.  Amanda mendengus kesal lalu naik ke motor jun dengan pasrah.

" wah.. Semangat banget kayanya mau dianter mas pacar sekolah ya " ucap jun sembari memberikan helm kepada amanda.

" bacot, uda buruan.. Gue gamau ntar ibu gue liat "

" kenapa kalo ibu kamu liat? Kan aku bisa Salim dulu ke ibu kamu " ucap jun.

" buruan atau gue turun nih " ancam amanda, jun tersenyum, mengambil sesuatu dari dalam tas nya lalu memberikannya ke amanda.

" nih makan, aku tau kamu ga sempet sarapan.  Kalau mau belajar gabagus kalau perutnya kosong, ntar ga fokus" amanda terdiam sebentar kemudian mengerjapkan matanya, lalu mengambil Sari roti dari tangan jun seraya berucap " makasih " namun masih dalam mode ketusnya. Jun hanya tersenyum kemudian menyalakan motornya.

🐱🐱🐱

amanda melepas helmnya dan memberikan nya ke jun. " nanti aku jamput pulang nya '' ucap jun menerima helm dari amanda.

" gausah ''

" tetep aku jemput " ucap jun sembari menjulurkan lidahnya, sedangkan amanda mencoba untuk menahan emosinya. Ia tidak mau teriak - teriak di depan gerbang sekolah nya. Bisa - bisa membuat malu dan menjadi pusat perhatian.

" lo ga ada kerjaan apa, cari kerja sono biar ga ganggu gue mulu "

" kerjaan aku jagain kamu lah by.. " jawab jun dengan santainya,  tak lupa cengiran bodoh yang membuat amanda kini menghembuskan nafasnya kasar.

" satu lagi,  gue ga suka ya lo manggil gue dengan sebutan by gitu geli tau "

" tapi kan kita uda pacaran " sanggah jun.

Lean on me |JUN|✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang