Typo mungkin bertebaran
Happy Reading..From : +62 xxx xxx
Amanda?
Ini gue Lia, besok bisa ketemuan di cafe ini jam 5 sore?***
Sesuai perjanjian semalam, mereka telah sepakat untuk bertemu jam 5 sore namun sudah 20 menit Amanda menunggu, Lia, Gadis itu tak juga kunjung datang. Amanda mengetuk-ngetuk jarinya ke meja sebagai penghilang rasa bosan. Ia juga tengah gelisah sih akan apa yang ingin disampaikan Lia nanti. Apa mungkin ia menyuruh Amanda untuk menjauhi Jun? Kalau benar begitu, Amanda akan berusaha menurutinya. Bagaimanapun Amanda tidak ingin merusak hubungan orang.Bel yang tergantung di pintu cafe berdenting, Lia masuk mengedarkan pandangan nya, sesaat kemudian tersenyum kala manik nya melihat Amanda tengah melambai ke arah nya.
''Maaf lama, kelas gue telat kelar nya". Ucap Lia menarik kursi. Amanda mengangguk kemudian memanggil pelayan cafe yang segera datang sambil membawa 2 cup es krim mintchoco pesanan Amanda tadi.
"Gue pesanin mintchoco, gapapa kan?".
Lia tersenyum manis, "wah..gapapa dong. Lo tau aja kalau gue suka mintchoco". Ucap nya mulai menyendok kan es krim ke mulutnya sendiri.
''Haha..tau dong, kesukaan kita kan sama".
"Ah iya..kesukaan kita sama". Balas nya,lalu hening. Masing-masing sibuk dengan pemikiran nya.
''Jadi..". Ucap mereka serempak.
"Lo aja duluan..".
"Jadi, kenapa lo ngajak ketemuan hari ini?". Tanya Amanda langsung ke intinya. Lia mengangguk tersenyum manis.
"Man, lo bisa jujur..".
"..."
"Gimana perasaan lo ke Jun?". Tanya Lia, Amanda diam tak menjawab. Lia kembali mengganggukan kepala nya.
"Man, udah pernah coba buat jatuh cinta? I mean ngebuka hati lo buat orang lain terus ngejalin hubungan?".
Amanda menggeleng, "engga..". Jawabnya.
"Kenapa?".
"Takut sakit. Temen sekelas gue sering banget nangis perkara cinta". Jawab Amanda polos, Lia tertawa kecil mendengar nya.
"Bukan nya sekarang juga sakit?".
"Huh?".
"Mendem perasaan, bukan nya sakit?". Tanya Lia lengkap senyum miring nya. Amanda menunduk sambil meremat ujung jari nya.
"Lo suka Jun, kan?".
"Maaf..". Cicit Amanda pelan, hampir tak terdengar.
"Maaf?".
"Iya..gue suka sama pacar lo, sorry..".
"Wait, what? Pacar?". Lia tergelak membuat Amanda mengangkat kepala nya menatap Lia heran.
"Ah..pantesan Jun bucin banget sama lo. Polos, lucu". Kata nya membuat Amanda semakin bingung, ia mengerjap kan mata nya.
"Plis..tadi di sekolah ada ulangan sejarah mendadak, jangan buat Amanda harus mikir keras lagi sekarang..". Batin Amanda menjerit.
"Maksud lo gue pacar Jun gitu?"
"Bukan nya iya, Lo sendiri yang bilang waktu pesta malem itu kan".
"Iya..gue udah nyatain perasaan gue ke Jun malam itu" jawab Lia sontak membuat hati Amanda mencelos mendengar nya.
"Oh,terus..?". Tanya Amanda basa-basi.
Lia menyuapkan sesendok es krim ke mulut nya sendiri, "sial nya Jun nolak". Amanda membulatkan mata nya.
"Alesan nya, Lo". Lanjut Lia.
"Huh?".
"Jun, suka nya sama lo,man..".
"Sama lo juga, Li..".
"Lo, selalu di prioritasin sama Jun..". Lanjut Amanda melemah."Man, emang lo tau apa yang Jun obrolin kalau ketemu gue? Lo, semua nya..tentang lo".
"Lia kamu tau ga tadi Amanda ketawa denger jokes ku, Li tau ga masa kata manda dia punya pacar namanya kak igu, Li sumpah ya aku kesel banget sama si sipit itu. Bla..bla..bla..sampe bosen gue denger nya,haha..". Lia tertawa tapi Amanda masih menatap nya tak percaya.
"Gini man..semua orang punya tempat nya masing-masing di hati Jun, gue sebagai sahabat nya dan lo..sebagai wanita nya". Jawab nya terdengar melemah di kalimat akhir, namun masih mengembangkan senyum nya.
"Bukan..karna gue mirip mama nya?".
"Mama Jun juga pasti punya tempat nya tersendiri di hati Jun. Gini deh lo sayang orang tua lo kan, lo juga sayang adik sodara lo kan?. Nah pasti mereka punya tempat dan porsi nya tersendiri di hati lo, kan?". Jelas Lia, Amanda mengangguk. Perlahan mulai mengembangkan senyuman tipis membuat Lia berdecih melihat nya.
"Tapi Li, tadi lo bilang sakit buat mendem perasaan kan. Terus gimana kabar lo?".
"Gak gue pendem. Kan gue udah nyatain ke Jun cuma di tolak..".
"Bukan nya sakit?".
"Yah..terkadang gapapa berkorban demi orang yang lo sayang, jadi sahabat Jun..mungkin emang posisi yang tepat buat gue". Jawab nya tenang membuat Amanda salut, bagaimana bisa Lia setegar ini?.
"Tapi..Jun ngilang semenjak pesta waktu itu Li..".
"Nah, itu juga yang gue bingung masalah nya. Jun kusut man, gue tanya kenapa dia ga mau cerita. Coba deh lo bicarain ke dia".
"Gimana? Chat gue aja ga di bales".
"Ajak ketemuan, walaupun chat lo ga dibales gue yakin Jun pasti bakal dateng". Jawab Lia sambil menyuapkan suapan terakhir es krim nya. Kemudian gadis cantik itu melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan nya.
"Sorry Man, gue gabisa lama mau nugas. Emang cuma mau bilang itu aja sih..". Lia mulai memasukan ponsel ke dalam tas nya. Amanda mengangguk, tersenyum pada Lia yang sudah berdiri.
"Makasih, Lia".
Gadis itu tersenyum, "selow..gue duluan ya". Katanya beranjak namun terhenti setelah beberapa langkah. Kembali membalikan badan nya menatap Amanda yang tengah menatap nya bingung.
"Oh iya Man, good luck ya..gue doain yang terbaik, buat kalian berdua". Ucap nya, kembali berjalan keluar cafe.
Membuat Amanda ingin menangis mendengar nya. Karna sempat salah paham dengan gadis sebaik Lia.
Tbc..💜

KAMU SEDANG MEMBACA
Lean on me |JUN|✔
FanfictionStart: 15.05.2021 End: 30.11.2021 Meskipun kita tak tau kapan kita akan berakhir, Meskipun sesuatu terjadi dan kita tak bisa bertemu lagi, Bersandarlah padaku.. " hey Amanda kenapa bumi itu bulat? "