bab 16

84 4 0
                                    

Anisa pov

Aku masih terus  memikirkan   bagaimana caranya agar bisa membujuk mas dava biar tidak marah lagi  sekarang aku masih berjalan keluar dari  lingkungan sekolah  tanpa sadar aku sudah cukup jauh dari sekolah dan seperti nya mas dava ngak akan menjemput ku  lalu mengajak ku pulang  bersamanya rasa nya sedih memikirkan hal itu tanpa sadar air mata ku pun menetes  akhirnya aku memutuskan untuk terus berjalan  tanpa sadar ada mobil yang berhenti di sampingku

"loh anisa kamu  pulang jalan kaki ?" tanyanya

"ia karena  aku sudah tidak punya uang "jawab ku

"yasudah  naik biar aku antarkan saja"

"ngak usah terima kasih takut merepotkan kamu" ucapku menolak tawaran arif karena aku tidak mau terjadi fitnah kalau aku harus berduaan dengan nya di dalam mobil

"engak sama sekali aku senang kok bisa bantu kamu "

Aku binggung harus nolak nya gimana lagi ini

"kamu tenang aja anisa kita ngak  berdua kok di belakang ada  ponaan aku yang baru saja aku jemput dari tempat les nya"
ucapnya akupun melihat memang ada anak kecil yang sedang tertidur di dalam mobil  karena tidak enak menolak lagi akhirnya aku menyetujuinya

Tanpa anisa sadari ada dava  di belakang   mereka yang sedan mengawasi anisa dan arif  dava sangat marah melihat  anisa dengan mudahnya menerima tawaran arif yang jelas-jelas arif  itu modus mau dekat dengannya semakin menambah amarah dava terhadap anisa

Dava pov

Sesampainya aku di rumah   langsung masuk ke kamar untuk bersih-bersih  
"mas" panggil anisa

"hmmkk" jawab ku cuek

"mas masih marah ya sama aku ?"ucap nya aku hanya diam lalu  beranjak pergi meninggalkan nya 

Sekarang aku sedang duduk di bangku kolam ikan sambil membaca buku karena di tempat ini sangat menenangkan  ada suara gemericik air mancur di kolam ikan dan suasana nya yg dingin karena banyak tanaman bunda yang terawat dengan baik serta rapi. Sekitar satu jam aku baca lalu menutup buku ku aku memutuskan untuk kembali masuk kedalam rumah
Begitu melewati  dapur aku melihat bunda, anisa dan bibi surti sedang memasak di dapur  aku hanya melihat sebentar lalu naik kembali ke kamar  siap-siap sholat magrib 

Sekaramg suasana makan malam cukup hening sebelum  bunda buka suara

"besok ayah dan bunda akan pergi umroh  sebenarnya mau pergi dengan kalian tapi karena kalian masih sekolah  jadi kalian pergi aja berdua nanti pas sudah liburan aja ya " ucap bunda

"kok tiba-tiba bunda "

"Sebenar nya dari lama tapi baru ada waktu nya besok oh ia kalian hati-hati ya di rumah  dava jaga anisa dengan baik ya nak jangan suka ngambekkan kayak anak kecil ya nak kalau ada masalah di selesaikan baik-baik jangan dibiarkan masalahnya terus berlarut-larut ngak baik" ucap bunda menyindir ku

"ia bunda " ucapku akhirnya makan malam selesai kami kembali kekamar masing-masing masuk watu sholat isya aku sholat ke masjid setelah sholat aku tilawah di masjid setelahnya baru aku memutuskan untuk pulang kerumah, melihat anisa yang sedang belajar di meja belajar aku masih mendiamkan nya aku masuk kamar mandi lalu siap-siap untuk tidur melihat anisa sudah tidur duluan akhirnya akupun mengikutinya untuk tidur tapi tiba-tuba aku merasakan pelukan di perutku dan bisikan

"maaf mas  jangan diamin anisa begitu, anisa ngak bisa kalau mas marah -marah sama anisa rasanya sakit bnget mas" ucapa anisa tulus bahkan air  mata nyapun  sudah mulai menetes.














Segitu dlu ya teman2  maaf klau  bnyak typo nya  di tunggu kritikan dan saran nya terimakasih

nikah mudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang