Anisa pov
Aku masih terus memikirkan bagaimana caranya agar bisa membujuk mas dava biar tidak marah lagi sekarang aku masih berjalan keluar dari lingkungan sekolah tanpa sadar aku sudah cukup jauh dari sekolah dan seperti nya mas dava ngak akan menjemput ku lalu mengajak ku pulang bersamanya rasa nya sedih memikirkan hal itu tanpa sadar air mata ku pun menetes akhirnya aku memutuskan untuk terus berjalan tanpa sadar ada mobil yang berhenti di sampingku
"loh anisa kamu pulang jalan kaki ?" tanyanya
"ia karena aku sudah tidak punya uang "jawab ku
"yasudah naik biar aku antarkan saja"
"ngak usah terima kasih takut merepotkan kamu" ucapku menolak tawaran arif karena aku tidak mau terjadi fitnah kalau aku harus berduaan dengan nya di dalam mobil
"engak sama sekali aku senang kok bisa bantu kamu "
Aku binggung harus nolak nya gimana lagi ini
"kamu tenang aja anisa kita ngak berdua kok di belakang ada ponaan aku yang baru saja aku jemput dari tempat les nya"
ucapnya akupun melihat memang ada anak kecil yang sedang tertidur di dalam mobil karena tidak enak menolak lagi akhirnya aku menyetujuinyaTanpa anisa sadari ada dava di belakang mereka yang sedan mengawasi anisa dan arif dava sangat marah melihat anisa dengan mudahnya menerima tawaran arif yang jelas-jelas arif itu modus mau dekat dengannya semakin menambah amarah dava terhadap anisa
Dava pov
Sesampainya aku di rumah langsung masuk ke kamar untuk bersih-bersih
"mas" panggil anisa"hmmkk" jawab ku cuek
"mas masih marah ya sama aku ?"ucap nya aku hanya diam lalu beranjak pergi meninggalkan nya
Sekarang aku sedang duduk di bangku kolam ikan sambil membaca buku karena di tempat ini sangat menenangkan ada suara gemericik air mancur di kolam ikan dan suasana nya yg dingin karena banyak tanaman bunda yang terawat dengan baik serta rapi. Sekitar satu jam aku baca lalu menutup buku ku aku memutuskan untuk kembali masuk kedalam rumah
Begitu melewati dapur aku melihat bunda, anisa dan bibi surti sedang memasak di dapur aku hanya melihat sebentar lalu naik kembali ke kamar siap-siap sholat magribSekaramg suasana makan malam cukup hening sebelum bunda buka suara
"besok ayah dan bunda akan pergi umroh sebenarnya mau pergi dengan kalian tapi karena kalian masih sekolah jadi kalian pergi aja berdua nanti pas sudah liburan aja ya " ucap bunda
"kok tiba-tiba bunda "
"Sebenar nya dari lama tapi baru ada waktu nya besok oh ia kalian hati-hati ya di rumah dava jaga anisa dengan baik ya nak jangan suka ngambekkan kayak anak kecil ya nak kalau ada masalah di selesaikan baik-baik jangan dibiarkan masalahnya terus berlarut-larut ngak baik" ucap bunda menyindir ku
"ia bunda " ucapku akhirnya makan malam selesai kami kembali kekamar masing-masing masuk watu sholat isya aku sholat ke masjid setelah sholat aku tilawah di masjid setelahnya baru aku memutuskan untuk pulang kerumah, melihat anisa yang sedang belajar di meja belajar aku masih mendiamkan nya aku masuk kamar mandi lalu siap-siap untuk tidur melihat anisa sudah tidur duluan akhirnya akupun mengikutinya untuk tidur tapi tiba-tuba aku merasakan pelukan di perutku dan bisikan
"maaf mas jangan diamin anisa begitu, anisa ngak bisa kalau mas marah -marah sama anisa rasanya sakit bnget mas" ucapa anisa tulus bahkan air mata nyapun sudah mulai menetes.
Segitu dlu ya teman2 maaf klau bnyak typo nya di tunggu kritikan dan saran nya terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
nikah muda
Teen Fictionini bukan cerita tentang perjodohan seperti di lapak-lapak yang lain ya sobat tapi ini tentang seorang pemuda yang karena rasa peduli yang sangat tinggi terhadap seorang gadis ia rela melepas masa muda nya untuk membangun rumah tangga serta tanggun...