bab 15

61 5 2
                                    

Anisa

Selesai membantu nenek tadi, aku buru- buru ke sekolah dan, ternyata aku  terlambat, bahkan aku siswa yang paling terlambat, di antara siswa yang lain.

Kini aku  sudah berada di ruangan osis, karena ketua osis memerintahkan aku, untuk mengikutinya ke dalam ruangan osis ini.   Aku dari tadi hanya menunduk, tidak berani untuk melihat,  ketua osis sekaligus suami ku ini.
Ingin rasanya  menangis saja, karena aku sunguh amat sangat takut sekarang, apalagi  suami ku terlihat marah  pada ku. Tapi  ternyata dia mendekat dan bertanya dengan lembut kenapa aku smpai terlambat hinga akhirnya  aku menjelaskan semuanya. suami ku memaafkan ku setelah  aku menceritakan padanya apa yang terjadi tadi pagi.

"mas dava kenapa membawa aku ke ruangan osis ?" tanya ku karena mas dava  masih terus memeluk ku

"ya mau ketemu sama istri mas dong memangnya   ngak boleh  ?" kata dava 

"ya bukan gitu mas aku harus menjalankan hukuman ku karena keterlambatan ku tadi "

"yasudah tolong kamu buka kembali pintunya dan segera bersihkan ruangan ini " ucap mas dava  akupun berjalan membuka pintu serta mengamati ruangan ini tidak terlalu kotor hanya perlu di lap  sedikit selesai, akupun  lap ruangan ini 

"Mas sudah selesai  apa aku boleh ke kelas sekarang ?" ucapku pada mas  dava yang tengah membaca  sesuatu  di mejanya entah lah aku tak tau itu apa. Lalu mas dava melihat ke arah ku serta memperhatikan ruangan osis yang sudah benar-benar  bersih  aku bisa menebak kalau setelah ini aku  akan melihat sosok dinginnya lagi

"ia  silahkan kembali ke kelas mu dan minta surat ke guru bk karena keterlambatan mu hari ini " tuh kan mas  dava selalu begitu sebentar-sebentar baik ,romantis setelahnya kembali dingin dan cuek. apalagi klau ada orang lain mengangap aku tidak ada apalagi baru saja salah satu teman osisnya mas dava aku tidak tahu nama nya baru saja menginjakkan kaki di dalam ruangan ini kambuh lagi sifat nyebelinnya itu

"baik kk aku permisi "ucapku sopan dan segera pamit  mengikuti perintah ketua osis

Kantin sekolah

Sekarang aku sedang makan di kantin sekolah   bersama  sindi   aku memesan mie ayam dan   air mineral yang dingin   entah kenapa aku pengen banget makan  yang peda  siang ini jadi aku memutuskan untuk menaruh cabe yang cukup banyak smpai  sindi memarahi ku

"anisa kamu ngak salah kenapa banyak sekali cabe yang kamu masukkin dalam makanan kamu nanti kamu sakit perut lagi kamukan punya penyakit  lambung " tegur sindi pada ku  tanpa ku sadari mas  dava memasuki kantin dan menenggok ke arah ku dan sindi  aku dapat melihat tatapan mas dava yang sepertinya marah ni mampus. Aku pun menunduk karena takut  di tatap mas dava tapi tetap memakan mie ayam ku  soal nya ngiler   liat nya  mie ayam  dengan cabe yang bnyak   aku terus memakan mie ku smpai   tiba-tiba ada yang berdiri di samping  kursi ku aura nya dingin bnget lagi aku pun tetap  menghiraukan siapa yang berdiri di samping  tempat duduk ku sampai   sindi menyenggol ku untuk melihat siapa yang menghampiri kami

"anisa ada ketua  osis tu  "ucap sindi.
Dengan  muka  tanpa dosa aku melihat ke arah mas dava

"ehh ia kk, kk cari aku ?" ucap ku masih santai padahal mulut ku sudah mulai sedikit panas akibat  kepedasan dan aku dapat memastikan kalau muka aku sudah mulai memerah

"segera ikut saya kamu lupa tanda tangan  surah  untuk wali kamu karena ketelambatan kamu ta " ucap mas dava dengan dingin

Akhir nya aku pamit pada sindi dan mengikuti mas dava dari belakang banyak yang memperhatikan kami  lebih tepat nya memperhatikan mas dava  karena memang suami ku ini  mempunyai dara tarik yang luar biasa  sempurna.   tidak lama kami  sampai di ruang  osis  dan keadaan nya kosong 

"duduk"ucap mas dava dingin. Tuhhh kan sudah  dingin  lagi padahal tadi baik-baik aja

"kamu tahu kenapa mas panggil kamu  ?"masih dengan ekspreai yang sama . Akupun mengangguk kan kepala ku  mas adam berjalan menuju lemari pendingin dan mengambil air mineral  lalu memberikan nya pada ku

"minum dulu  muka kamu merah karena kepedasan "akhirnya aku meminum  air yang di berikan oleh mas dava

"mas " panggil ku berharap mas dava tidak marah

"jangan bujuk mas  sayang karena kali ini tidak mempan  kamu salah kali ini" ucap nya dengan ekspresi  yang sama

"mas aku tu pengen bnget makan mie ayam yang pedas jadi mas ngertiin ya "ucap ku smbil  menatap mas dava iba

"yaudah sana lanjukan makan nya "ucap mas dava setelah nya pergi jalan gitu aja ninggalin aku yang masih duduk di depan kursi nya. Aku dapat melihat kemarahan di diri mas dava . Nanti deh pas pulang aku ngomong nya







Sdh segini dlu ya teman2 maaf klau lama tidak pernah update lagi dan klau ada typo2 mohon di maafkan  di tunggu  kritikan dan saran nya




nikah mudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang