Anisa
Selesai membantu nenek tadi, aku buru- buru ke sekolah dan, ternyata aku terlambat, bahkan aku siswa yang paling terlambat, di antara siswa yang lain.
Kini aku sudah berada di ruangan osis, karena ketua osis memerintahkan aku, untuk mengikutinya ke dalam ruangan osis ini. Aku dari tadi hanya menunduk, tidak berani untuk melihat, ketua osis sekaligus suami ku ini.
Ingin rasanya menangis saja, karena aku sunguh amat sangat takut sekarang, apalagi suami ku terlihat marah pada ku. Tapi ternyata dia mendekat dan bertanya dengan lembut kenapa aku smpai terlambat hinga akhirnya aku menjelaskan semuanya. suami ku memaafkan ku setelah aku menceritakan padanya apa yang terjadi tadi pagi."mas dava kenapa membawa aku ke ruangan osis ?" tanya ku karena mas dava masih terus memeluk ku
"ya mau ketemu sama istri mas dong memangnya ngak boleh ?" kata dava
"ya bukan gitu mas aku harus menjalankan hukuman ku karena keterlambatan ku tadi "
"yasudah tolong kamu buka kembali pintunya dan segera bersihkan ruangan ini " ucap mas dava akupun berjalan membuka pintu serta mengamati ruangan ini tidak terlalu kotor hanya perlu di lap sedikit selesai, akupun lap ruangan ini
"Mas sudah selesai apa aku boleh ke kelas sekarang ?" ucapku pada mas dava yang tengah membaca sesuatu di mejanya entah lah aku tak tau itu apa. Lalu mas dava melihat ke arah ku serta memperhatikan ruangan osis yang sudah benar-benar bersih aku bisa menebak kalau setelah ini aku akan melihat sosok dinginnya lagi
"ia silahkan kembali ke kelas mu dan minta surat ke guru bk karena keterlambatan mu hari ini " tuh kan mas dava selalu begitu sebentar-sebentar baik ,romantis setelahnya kembali dingin dan cuek. apalagi klau ada orang lain mengangap aku tidak ada apalagi baru saja salah satu teman osisnya mas dava aku tidak tahu nama nya baru saja menginjakkan kaki di dalam ruangan ini kambuh lagi sifat nyebelinnya itu
"baik kk aku permisi "ucapku sopan dan segera pamit mengikuti perintah ketua osis
Kantin sekolah
Sekarang aku sedang makan di kantin sekolah bersama sindi aku memesan mie ayam dan air mineral yang dingin entah kenapa aku pengen banget makan yang peda siang ini jadi aku memutuskan untuk menaruh cabe yang cukup banyak smpai sindi memarahi ku
"anisa kamu ngak salah kenapa banyak sekali cabe yang kamu masukkin dalam makanan kamu nanti kamu sakit perut lagi kamukan punya penyakit lambung " tegur sindi pada ku tanpa ku sadari mas dava memasuki kantin dan menenggok ke arah ku dan sindi aku dapat melihat tatapan mas dava yang sepertinya marah ni mampus. Aku pun menunduk karena takut di tatap mas dava tapi tetap memakan mie ayam ku soal nya ngiler liat nya mie ayam dengan cabe yang bnyak aku terus memakan mie ku smpai tiba-tiba ada yang berdiri di samping kursi ku aura nya dingin bnget lagi aku pun tetap menghiraukan siapa yang berdiri di samping tempat duduk ku sampai sindi menyenggol ku untuk melihat siapa yang menghampiri kami
"anisa ada ketua osis tu "ucap sindi.
Dengan muka tanpa dosa aku melihat ke arah mas dava"ehh ia kk, kk cari aku ?" ucap ku masih santai padahal mulut ku sudah mulai sedikit panas akibat kepedasan dan aku dapat memastikan kalau muka aku sudah mulai memerah
"segera ikut saya kamu lupa tanda tangan surah untuk wali kamu karena ketelambatan kamu ta " ucap mas dava dengan dingin
Akhir nya aku pamit pada sindi dan mengikuti mas dava dari belakang banyak yang memperhatikan kami lebih tepat nya memperhatikan mas dava karena memang suami ku ini mempunyai dara tarik yang luar biasa sempurna. tidak lama kami sampai di ruang osis dan keadaan nya kosong
"duduk"ucap mas dava dingin. Tuhhh kan sudah dingin lagi padahal tadi baik-baik aja
"kamu tahu kenapa mas panggil kamu ?"masih dengan ekspreai yang sama . Akupun mengangguk kan kepala ku mas adam berjalan menuju lemari pendingin dan mengambil air mineral lalu memberikan nya pada ku
"minum dulu muka kamu merah karena kepedasan "akhirnya aku meminum air yang di berikan oleh mas dava
"mas " panggil ku berharap mas dava tidak marah
"jangan bujuk mas sayang karena kali ini tidak mempan kamu salah kali ini" ucap nya dengan ekspresi yang sama
"mas aku tu pengen bnget makan mie ayam yang pedas jadi mas ngertiin ya "ucap ku smbil menatap mas dava iba
"yaudah sana lanjukan makan nya "ucap mas dava setelah nya pergi jalan gitu aja ninggalin aku yang masih duduk di depan kursi nya. Aku dapat melihat kemarahan di diri mas dava . Nanti deh pas pulang aku ngomong nya
Sdh segini dlu ya teman2 maaf klau lama tidak pernah update lagi dan klau ada typo2 mohon di maafkan di tunggu kritikan dan saran nya
KAMU SEDANG MEMBACA
nikah muda
Teen Fictionini bukan cerita tentang perjodohan seperti di lapak-lapak yang lain ya sobat tapi ini tentang seorang pemuda yang karena rasa peduli yang sangat tinggi terhadap seorang gadis ia rela melepas masa muda nya untuk membangun rumah tangga serta tanggun...