Autor
Setelah sesi curhat dan nangis tadi devi mengajak anisa untuk sarapan bersama di meja makan di sana sudah ada angga yang sedang duduk sambil membaca koran anisa yang melihat angga terkejut karena itu adalah pemilik sekolah yang ia tempati walaupun anisa cuek tapi dia tahu sosok di depan nya ini ialah pemilik sekolah yang sangat baik serta dermawan tempat di mana ia menimba ilmu sekarang
Devi yang melihat keterkejutan anisa hanya tersenyum dan berucap
"tenang aja suami tante orang baik kok tampang nya aja yang kayak gitu menyeramkan "ucap devi sambil tertawa
"bunda ayah dengar loh "ucap angga menegur istri nya itu
"ia ayah bunda minta maaf ya bunda cuman bercanda ayah " ucap devi sambil menghampiri suami nya lalu memeluk leher suami nya itu
Anisa yang melihat interaksi pasangan itu iri karena pemandangan seperti ini yang ia inginkan dari dulu bagaimna ayah dan ibu nya yang akur serta lelucon pagi yang mengundang gelak tawa di meja makan saat pagi hari ia berharap semoga ia bisa seperti pasangan itu kedepan nya bersama dengan suami nya kelak
"ayo anisa duduk " ucapan itu membuyarkan lamunan anisa yang keluar langsung dari bibir angga bukan hanya anisa yang kaget melainkan devi juga kaget pasal nya kemarin suami nya itu terkesan tidak perduli pada anisa tapi hari ini ia yakin bahwa suami nya itu sudah mulai menerima anisa di rumah ini dengan senyum yg mengembang anisa menuntun putri untuk duduk di samping nya
"selesai sarapan kita akan langsung ke sekolah apakah kamu juga mau ikut anisa ? " ucapan itu lagi-lagi terlontar pada mulut angga
"ikut aja ya anisa nanti kamu pake kursi roda kebetulan tante punya kursi roda yang pernah dava pake dulu waktu kaki nya sempat patah karena jatuh dari motor "ucap devi agar anisa mau ikut dengan ia dan suami nya ke sekolah
"tapi anisa takut tante ke sekolah bareng kalian kan anisa bukan siapa-siapa di keluarga ini takut nanti murid di sekolah menganggap klau anisa bagian dari keluarga tante padahal anisa hanya numpang di sini " ucap anisa dengan sedikit menunduk kebawa entah
"anisa ketika anak tante membawa kamu masuk kedalam rumah ini kemarin kamu sudah menjadi bagian dari keluarga ini " ucap devi sambil memegang dahu anisa agar mau menatap nya
"tapi tante " ucap anisa yg masih binggung dengan ucapan devi
"sudah kamu ngak usah bantah lagi poko nya kamu nanti juga akan ikut ke sekolah bersama kami kalau ada yang tanya nanti kamu tinggal jawab aja kalau kamu ponaan tante sepupu nya dava itu kan yang kamu takut kan "ucap devi dengan senyuman anisa yang mendengar itu hanya menganggukkan kepala
Selesai mereka sarapan mereka bergegas untuk ke sekokah hanya butuh waktu 20 menit mereka kesekolah karena hari ini jalanan tidak terlalu macet
Sekolah tunas negri
Anisa pov
Ketika tante devi memaksa aku untuk ikut bersama mereka kesekolah aku kaget kenapa tante devi mau mengajak aku bersama mereka orang yang baru mereka kenal , orang yang merepotkan mereka ketika memasuki area sekolah aku deg -degan tidak karuan karena kalau kalian di posisi ku kalian akan ngelakuin apa peegi kesekolah bersama orang nomor satu di sekolah ini pemilik sekolah ini bersama istri nya juga di sekolah ini banyak yang tidak mengenal aku kerena aku bukan tipe murid yang suka jalan-jalan keliling sekolah aku hanya pergi ke beberapa tempat aja di sekolah ini
"kamu ngak usah gugup gitu biasa aja ingat kamu itu bagian dari keluarga tante "ucap tante devi pada ku tente devi ini baik banget entah bagaimna orang tua nya mendidik beliau dulu sehingga anak nya bisa sebaik tante devi ini
"tante terima kasih banyak " ucap ku sambil tersenyum pada nya tente devi masih setia mendorong kursi roda ku kurang beruntung apalagi hidup ku di pertemukan dengan keluarga sebaik keluarga ini
Kami masuk dalam aula sekolah tempat di acara sedang berlangsung di atas panggung ada si ketua osis yang lagi mengucapkan sambutan setelah nya sambutan dari pemilik sekolah dan acara hiburan lain nya setelah dua jam acara berlangsung akhir nya selesai juga murid-murid mulai meninggalkan tempat tersebut tanpa sengaja aku melihat satu murid perempuan memperhatikan ku dari jauh seperti nya aku mengenali nya yah benar ternyata itu sindi ketika ia menatap ku akupun menatap nya lalu aku tersenyum pada nya dia pun lari menghampiri aku dan segera memeluk ku
"apa kabar apakah kamu baik-baik saja ?" ucap sindi yang masih memeluk ku
aku sudah tidak bisa menjawab pertanyaan nya aku hanya menangis dalam pelukkan nya satu keberuntungan yang masih Allah berikan pada ku yaitu di berikan sahabat yang baik sebaik sindi kalian tahu ini yang aku suka dari sindi dia tidak pernah marah atau menanyakan pertanyaan yang dapat memojokkan ku dia pasti akan selalu bertanya bagaimana kabar ku apakah aku baik-baik saja
"hei kenapa anisa ku jadi secengeng ini "
Aku masih memeluk nya sambil menyalurka seluruh beban yang aku pendam selama ini selain ibu ada sindi yang selalu menjadi teman curhat ku hampir semua kepelitan hidup ku di ketahui oleh sindi karena sindi adalah sahabat dari aku mulai menginjak taman kanak-kanak kehidupan aku dan sindi bagaikan langit dan bumi sindi lahir dari keluarga yang berada dia memiliki keluarga yang lengkap beda dengan ku yang hanya hidup dengan keadaan ekonomi pas-pasan dan hanya ibu satu-satu nya yang aku miliki sebelum ayah tiri ku datang menghancurkan semua nya
"sudah ya nanti kalau anisa ku ini nangis terus aku bakalan ngambek ni kamu mau ? "ucapa sindi yang menghapus air mata ku
"maaf " hanya kata itu yang mampu aku ucapkan sekarang karena aku tidak bisa berkata apapun lagi sekarang
"aku tidak akan memaafkan mu kalau kamu terus menangis okey jadi tersenyumlah anisa khumairah " ujar sindi sambil membuat lengkungan di bibir ku dengan tangan nya
Nulis bab ini jadi mewek sendiri karena aku tu paling baper klau ngomongin tentang sahabat jangan lupa vote serta coment ya sobat oh ia maaf klau ada typo ya 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
nikah muda
Teen Fictionini bukan cerita tentang perjodohan seperti di lapak-lapak yang lain ya sobat tapi ini tentang seorang pemuda yang karena rasa peduli yang sangat tinggi terhadap seorang gadis ia rela melepas masa muda nya untuk membangun rumah tangga serta tanggun...